32

2.3K 126 4
                                    

"mobil sudah siap bos"

Seseorang yang dipanggil bos itu segera beranjak dari duduknya, memeriksa tas yang isinya penuh dengan uang dolar. Dia tersenyum menatap juta'an dolar yang ada di dalam tas yang akan dia bawa. Setidaknya satu tujuan akan segera dia selesaikan.

Hatinya masih penuh dengan dendam pada seseorang. Seseorang yang dengan tega menggantikan nyawa hanya dengan uang. Dan kali ini dia akan memberi balasan yang bahkan lebih terasa menyakitkan dari rasa sakit hatinya.

tunggu permainan ku Horan. Kau akan merasakan bagaimana sakitnya dua tahun lalu, permainan ku yang sebenarnya akan segera ku mulai. Apa yang selama ini kau alami hanyalah pemanasan dari ku. Batinya kejam. Dia harus kejam pada orang yang telah berbuat kejam pula. Tidak salahkan membalas kekejaman jika kita sendiri tidak dapat menerima, daripada hanya terpendam membuat hati menjadi hitam.

Dia segera keluar dari ruangannya di ikuti oleh pengikutnya yang berjulah tiga orang. Memasuki mobil hitam mewah dan segera membawanya pergi ke tempat yang dia tuju. Semua ini pasti akan berakhir setelah nama seseorang yang tadi dia sebut Horan itu lenyap dari muka bumi.

-

"Nial kemarikan ponsel ku" seru Lisha berusaha merebut ponselnya yang sedang diotak-atik oleh kakak sulungnya. Dia menggerutu dalam hati, semoga Nial tidak membaca E-mail dari Daniel yang memberi taunya jika ada kabar buruk.

"apa ini ?" tanya Nial menghentikan gerakannya setelah membaca isi E-mail yang menurutnya aneh. Sedari siang tadi dia hanya melihat Lisha bolak-balik dapur-kamar membawa secangkir cappucino ataupun air es yang sangat dingin. Dan setelah Nial memeriksanya di dalam kamar, adik perempuannya hanya meminum minumannya dan mengetik di layar ponselnya entah apa yang dia ketik. Gadis itu sangat sibuk dengan ponselnya.

Padahal setau Nial adiknya sangat jarang berkutat dengan ponsel sebegitunya. Membuat rasa penasaran yang mengumpul banyak untuk segera melihat apa yang Lisha kerjakan.

Dan apa ini-kau benar, target mereka si sulung. Aku masih mencari tau apa alasan di balik semua ini. Tapi mereka menggunakan cukup banyak uang yang mereka curi dari bank sebagai modal dari para hacker- sebuah E-mail baru yang tak sengaja Nial buka. Siapa si sulung, apa yang di maksud adalah dirinya. Tapi kenapa. Ada apa. Dan siapa Daniel, sepertinya aku sudah pernah mendengar nama itu.

"Lisha" panggil Nial mencari tau, adiknya bahkan bungkam tak menjawab. Dia menunjukkan isi E-mail itu di depan mata adiknya.

"itu bukan apa-apa Nee-hap!" dapat, sedikit lega karena ponselnya sudah kembali dan-

"Lady Laurellisha" Lisha mengangkat kepalanya menatap kakak sulungnya. Nama panjangnya sudah tersebut lengkap dan lantang.

"teman ku hanya bercanda Nee"

"bercanda dari mana ha, apa pesan begini kau sebut juga bercanda" tanpa sadar Nial menaikan suaranya di depan adiknya.

"ada ap-.. a ini" ucapan Harry sempat terhenti setelah melihat sorot tajam Nial menatap adiknya. Dan Lisha yang tengah kebingungan.

"maaf" Niall sadar sudah membentak adiknya. Dia langsung memeluk Lisha dengan erat sembari meminta maaf berulang kali

"katakan padaku Lisha, apa yang kau sembunyikan dari ku" ucapnya sengan tangan kanan-nya mengelus lembut rambut panjang Lisha.

"tidak Nee" tidak salah lagi jika aku banyak menyimpan rahasia di belakang mu. lanjut Lisha di dalam hati.

Niall menggeleng "aku tidak percaya, kau harus jujur dengan ku beb. Aku khawatir dengan mu"

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang