-21

3.4K 155 1
                                    

Lisha menatap enam laki-laki di hadapannya saat ini. Dua diantaranya adalah kakak nya, membuat dia menaikkan alis kirinya tanda bertanya ada apa

"sebaiknya kau ceritakan kejadian yang sebenarnya kemarin Lisha" kata Harry membuka percakapan untuk mengintrogasi Lisha

Lisha menghela nafasnya kasar, dan mulai memposisikan duduknya lebih nyaman lagi sebelum ia membuka suaranya menjelaskan kepada enam laki-laki yang ada di depannya.

"jadi...-" Lisha sengaja menggantungkan ucapannya memperhatikan ekspresi penasaran dari semua orang itu

"jika kau tidak menceritakan yang sejujurnya pada kami. Akan aku laporkan kejadian ini pada Momy dan juga Dady, kau ingin itu?" kata Drew memojokkan Lisha untuk segera berkata jujur dan Lisha langsung menggeleng cepat. Dia tidak mungkin memperlebar masalah ini jika orang tuanya tau. Itu tidak akan pernah terjadi.

Lisha sudah berjanji pada dirinya sendiri apapun yang akan terjadi ia akan menghadapinya sendiri tentang masalah kemarin. Tidak ada campur tangan dari orang lain, ia tidak mau itu. Sudah cukup orang lain mengetahui jika ia seorang SA, bahkan orang tuanya saja tau. Dan mereka membujuk nya untuk berhenti melakukan pekerjaan itu. Tapi dengan tegas Lisha menolak permintaan orang tua nya untuk berhenti.

Karena menjadi SA sudah menjadi bagian dari hidupnya, ia tak akan rela meninggalkan pekerjaannya di FBI secara percuma. Sudah dari kecil ia mengenal FBI bahkan ia dibesarkan di lingkungan FBI. Lingkungan yang sangat keras tapi lembut. SA adalah jiwanya, dia rela berkoban demi tugasnya terselesaikan dengan sempurna

Semalampun ketika pesta yang ada di mansion milik keluarganya. Orang tuanya kembali membujuknya untuk berfikir ulang bagaimana dengan keselamatan dirinya sendiri nanti

Tapi Lisha tetaplah Lisha si keras kepala, dia tetap kokoh pada pendiriannya yang hampir membuatnya bertengkar dengan orang tuanya karena membangkang.

Sampai kedua orang tuanya angkat tangan menyerah membuat anak perempuan mereka satu-satunya agar menuruti keinginan mereka. Mr. Hedone pun hanya pasrah dengan keputusan anak bungsunya, teryata sifatnya menurun dengan baik pada putrinya tersebut. Sifatnya lebih dominan dengan dirinya ketimbang sang istri yang lebih lemah lembut yang menurun pada kedua putranya.

Karena tidak ingin menggannggu kelangsungan acara pesta ulang tahun putrinya yang ke-17 apalagi membuat putrinya tidak menikmati pesta yang ia buat. Mr. Hedone memeluk erat putrinya sambil mengucapkan maaf tulusnya. Dia juga mengatakan alasannya karena takut putri bungsunya itu kenapa-napa

Lisha tersenyum menanggapi ucapan Dady nya. Dia sangat bersyukur memiliki orang tua yang sangat menyayanginya dan selalu menjaganya itu. Membuatnya kembali meyakinkan orang tuanya untuk tidak khawatir tentang pekerjaannya sebagai SA.

"Lisha"

Karena asik dengan putaran otaknya, membuat Lisha terkejut mendengar seseorang yang memanggilnya. Lisha melihat Drew yang baru saja memanggilnya menuntutnya bercerita tentang kejadian dia mengalami kecelakaan karena Jake dan kalapnya dia karena menghancurkan flat miliknya sendiri

Lisha sudah berusaha keras untuk melupakan kejadian itu, hatinya masih sangat sakit mengingatnya. Dan sekarang?, sekarang dirinya dipaksa untuk mengungkapkan kenyataan bahwa Jake pengisi hatinya telah menyakitinya. Haruskah begitu ?

"ahh ya.. em- begini" aduh ini sangat sulit untuk berbohong jika ada Drew saat ini. Dia memiliki kelebihan yang langka jika mengenai Lisha, di tambah Lisha sangat gugup untuk menjelaskan jika ini masalah hatinya.

"hei, kenapa kau gugup sekali hanya untuk bercerita?" tanya Louis karena Lisha yang biasanya akan cepat tanggap jika ditanya. Dan sekarang gadis itu tampak gugup setengah mati hanya untuk bercerita

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang