30

2.4K 122 1
                                    

Lantai keramik yang berwarna putih bersih itu kini terdapat noda darah yang mengalir dari kepala gadis yang tengah menatap Nate penuh kerinduan.

Ya dia adalah Lady Laurellisha yang dulu sangat di kenal Nate sebagai Laurel Albert Omar.
Lisha memang menggunakan nama Laurel atas kemauan kakeknya dulu demi melindungi keberadaan Lisha dan juga keamanan keluarga Hedone.

"Lisha!" teriak Drew yang pertama kali sadar dari keterkejutan mereka yang terjadi dadakan.

Langsung saja mereka yang ada di perpustakaan langsung berlari ke arah Lisha. Membantu menyingkirkan rak buku yang menindih tubuh kerempeng itu.

Drew langsung menahan tubuh adiknya yang langsung limbung ke dalam pelukannya. Wajahnya pias melihat darah yang ada di wajah adiknya. Darah dari kepala yang mengalir deras hingga menetes ke atas lantai putih bersih.

Tangan Drew yang terkena noda darah itu mengelus pipi adiknya yang masih saja tersenyum ke arah Nate dan beralih menatapnya saat merasakan usapan lembut di pipi. Drew meminta Lisha untuk tetap membuka matanya.

"Lisha,ku mohon tetap buka matamu" ucap Drew menepuk pelan pipi adiknya takut mata adiknya terpejam.

Drew beranjak menggendong Lisha untuk membawanya ke rumah sakit secepatnya. Di ikuti teman-temannya di belakang.

Kini Austin yang menyetir dengan brutal di jalanan untuk secepatnya sampai di rumah sakit. Levi ada di sebelahnya dan Drew tengah memangku Lisha terus berbicara mencegah Lisha menutup kelopak matanya dengan Nate yang tepat berada di sampingnya melakukan hal yang sama.

Lisha sudah sangat pusing yang menyerang kepalanya, dia juga tidak mendengar apa yang Drew ocehkan dengan Nate. Bahkan tepukan yang Drew lakukan sudah tak terasa lagi Lisha rasakan. Dan secara perlahan kegelapan mulai menguasai penglihatannya dan tak ingat apapun.

-

Ceklek!

Pintu ruang rawat Lisha terbuka menampilkan sosok Bella dan Ade yang ada di belakangnya.
Sedangkan di dalam ruangan sudah ada Drew dengan ketiga temannya dan Lisha yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit.

"gimana keadaannya" ujar Bella

"hanya menunggunya untuk sadar" Austin menimpali

Drew masih setia menggenggam lembut tangan adiknya yang terbebas dari jarum infus menatap penuh harap pada adiknya yang masih terlelap di depan matanya.

"Nate" Levi menyadarkan Nate yang berdiam diri di samping Drew tanpa pergerakan apapun.

Nate hanya sekilas saja melihat Lavi yang ada di sebrang ranjang dan kembali menatap gadis yang masih terpejam itu. ini salahnya. Harusnya dia lebih hati-hati dan tidak seceroboh ini. Kenapa juga ada rak buku itu ada di depannya.

Tapi jika tidak terjadi kecelakaan seperti ini dia juga tidak akan kembali bertemu dengan sahabatnya. Yang bahkan sudah beberapa kali bertemu. Tapi pada awal pertemuan mereka, Nate sangat tidak suka dengan Lisha walau jujur dia sempat merasa nyaman dengan kehadiran gadis itu di dekatnya.

"Al" gumam Nate, tapi masih di dengar Drew

Otomatis Drew mengangkat kepalanya melihat ke arah Nate yang memanggil adiknya Al.

"siapa Al yang kau maksud Nate" tanya Drew

"adik mu, dia Al ku" Nate masih tidak melihat Drew yang mengeraskan rahangnya. Dia hanya ingin cepat-cepat melihat mata yang tengah terpejam itu secepatnya terbuka.

"kau- dia bukan Al mu tapi dia adik ku Lisha" gertak Drew mencengkram kuat kerah Nate. Dia sangat tersulut emosinya mendengar Nate mengeklaim bahwa adiknya adalah Al-nya Nate. Apalagi keadaan adiknya yang saat ini mengenaskan karena menolong Nate, membuatnya tertimpa rak buku.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang