14

3.5K 194 3
                                    

Saat ini Lisha tengah menyandarkan punggungnya pada kursi dimana ruangan ini adalah ruangan milik teamnya, tubuhnya sangat lelah dan ada banyak luka yang ia terima ketika penyerangan melawan ketua gangster psykopat itu.

Tubuhnya banyak ditutupi perban pada bagian-bagian lukanya kecuali goresan luka yang ada di wajahnya, Lisha menolak untuk menutup luka sayatan pisau yang membuat wajahnya tidak sempurna lagi. Tapi ini hanya luka wajar yang akan hilang dengan berjalannya waktu.

Walau luka itu masih basah dan menimbulkan rasa peris ketika kelopak matanya berkedip.

Tiba-tiba ponsel yang tergeletak tak tersentuh beberapa hari itu berbunyi menampilkan nama Elgan partnernya untuk menjaga Drew kakaknya ketika dirinya tidak ada. Ada apa sampai Elgan menelponnya tengah malam seperti ini.

"halo" kata Lisha setelah menggeser tombol hijau untuk menerima telepon.

"Lisha, aku kehilangan Drew selama tiga jam ini. Aku sudah mencarinya tapi tidak ketemu"

Lapor Elgan pada Lisha dengan takut, takut jika Lisha akan marah padanya dan memberinya hukuman yang tidak wajar. Mau bagaimanapun Lisha adalah leader team Alfa di FBI. Sosok yang tegas dan kejam jika anak buahnya melalukan kesalahan memancing amarahnya yang membuatnya menjadi raja tega sejagat raya.

"kenapa kau seteledor ini hanya untuk mengawasi kakak ku, cepat kau temukan dia" kata Lisha dengan tegas dan mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

Ahhh- dirinya tidak bisa tenang mendengar kakaknya Drew menghilang dari pantauan Elgan. Kenapa bisa Elgan seceroboh ini kehilangan jejak Drew.

Engghhhh..

Lisha meringis pelan karena berdiri dari posisi duduknya

"Lisha" panggil seseorang

"ya uncle?" tanya Lisha melihat kearah pamannya

"kau ingin kemana?"

"aku ingin mencari Drew"

"bukankah itu sudah tugas Elgan ketika kau sedang pergi"

"orang itu tidak becus uncle, aku pergi dulu"

"bagaimana dengan luka mu?" tanya uncle Tomy khawatir pada keponakannya

"aku akan baik-baik saja" kata Lisha mencium pipi pamannya dan bergegas keluar dari ruangannya meninggalkan pamannya yang menggelengkan kepala dan beberapa anak buahnya yang menyaksikan

"apa kapten selalu seperti itu sir?" tanya salah satu anak buah Lisha pada uncle Tomy

"dia lebih parah dengan apa yang kau lihat sekarang Adam" jawab uncle Tomy dengan terkekeh geli

"aku khawatir dengan keadaan kapten sekarang ini sir, ia terlihat sangat kacau dari beberapa hari yang lalu. Bahkan biasanya kapten tidak akan mengalami luka yang cukup serius seperti ini. Apalagi tertembak oleh musuh tepat di depan matanya" saut anak buah yang lainnya

Uncle Tomy yang mendengar itupun langsung tersenyum kecut, ia tau apa yang membuat Lisha mudah terpancing emosi dan tidak fokus pada misi ketika di China kemarin. Tapi dengan lantang Lisha menerima untuk memimpin misi penyerangan di China.

"kapten kalian akan baik-baik saja, percaya saja padanya" kata uncle Tomy dan meninggalkan ruangan team alfa menuju ruangannya setelah mendengar jawaban dari anak buahnya

*

Sebuah mobil yang tengah berjalan dengan kecepan di atas rata-rata itu tiba-tiba saja berhenti di tepi jalan yang cukup sepi dan kurang pencahayaan. Seorang pemuda turun dari kemudinya, ia melihat ban depan yang ternyata kempes tidak tersisa udara di dalamnya.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang