"Tak ada yang lebih istimewa selain melihat kamu tersenyum bahagia, walau tanpa aku"
~Viola
•••"Kakk kakk tunggu dong, cepat amat jalan nya, jawab dulu pertanyaan gue" ucap Viola sembari menyamakan langkah nya dengan kakak nya yang kini menelusuri koridor sekolah.
Untung saja semalam ia pulang lebih dulu sebelum kakak nya, jadi ia bisa pura-pura tidur di kamar seperti tidak terjadi apa-apa. Dan pagi ini dirinya bertanya kemana pergi nya kakak nya semalam? Dengan siapa? Padahal ia tau kemana dan siapa yang membawa kakak nya itu pergi.
Begitulah Viola. Jago banget akting apalagi berbohong, semata-mata demi kebaikan kakak nya. Ya, meskipun harus melukai hati nya sendiri.
Sementara Viona, masih malas menjawab pertanyaan adik nya. Masih pagi saja sudah di introgasi. Padahal ia pengen pagi ini ia mendapat ketenangan.
"Jawab dong kak, gue cuma pengen tau" tambah Viola lirih. Ia memasang wajah pura-pura sedih nya.
"Ya ya ya. Lo paling bisa buat gue gak berkutik" Viona memutar kedua bola mata nya.
"Gue kemarin itu di ajak dinner sama Fero. Bukan nya gue gak mau pamit sama lo, tapi ya kaya gini nih yang gue malesin, lo kepo banget. Banyak tanya pula, iya kalo cuma itu aja, lah kalo lo minta ikut kan bisa hancur makan malam romantis gue. Eh tapi nih ya La, lo tau gak? Semalem tuh Fero bawa gue ke restoran yang romantis banget. Uda gitu ya, makanan yang dia pesan itu makanan kesukaan gue semua. Gue aja syok, kok dia bisa tau, ternyata itu feeling dia aja katanya. Romantis banget ya. Gue sampe gak bisa tidur kalo nginget-nginget kemarin" ucap Viona sambil senyum-senyum sendiri gak jelas.
Gue senang kalo lo senang kak, asal lo tau aja, gue liat kok makan malam romantis lo, bahkan gue ada di tempat itu. Lo beruntung kak, bahkan gue yang pacar nya aja gak pernah di ajak romantisan kaya gitu. Tapi gue bakal ngelakuin apa aja kok kak biar lo bahagia, walaupun harus relain dia buat lo, batin Viola.
"Emmm manis nya, ciee yang lagi senang hari ini, maaf deh kalo gue banyak tanya tadi nya" seru Viola sambil memaksakan senyuman di wajah nya.
"Kak gue mau nanya satu hal lagi dong" tambah Viola.
"Apaan?" tanya Viona.
"Lo suka nya sama siapa kak? Sama Fero atau kak Alvin?" tanya Viola hati-hati.
Viona terdiam seketika.
"Kenapa lo nanya nya gitu? Dan kenapa harus Fero sama Alvin?" tanya balik Viona.
"Eh itu kak, kan yang paling sering dekatin lo mereka berdua, jadi gue berpikir, pasti salah satu dari mereka uda ada yang bisa buat lo jatuh cinta kan? Terus lo suka yang mana kak? Fero atau kak Alvin?" Viola kembali mengulang pertanyaan nya.
Tiba-tiba saja pipi Viona memerah, ntah apa yang di pikirkan nya hingga pipi nya memerah.
"Gue.."
"Gue apa kak?" tanya Viola semakin penasaran.
"Gue.. Suka sama Fero" ucap Viona cepat.
Viola terbelalak kaget. Ternyata dugaan nya benar. Retak lah sudah hati nya.
"La, La, kok diam sih?" tanya Viona sambil menepuk-nepuk pipi adik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viona & Viola
Teen FictionBagaimana perasaan mu jika pacar mu hanya memanfaatkan mu agar bisa mendekati saudara kembar mu? Ini kisah tentang Viona Agrisya dan Viola Agrisya, mereka saudara kembar namun mempunyai kepribadian dan kelebihan yang berbeda. Viona gadis pemberani...