Viola baru saja sampai rumah nya dengan selamat begitu pula kakak nya. Saat ia baru saja menghempaskan tubuh nya di atas kasur empuk nya, tiba-tiba saja ponsel nya berbunyi. Ternyata ada pesan masuk di Line.
Alvin : buruan keluar! Gue nungguin lo nih di luar.
Viola terkejut. Apa-apan ini maksud nya?
Dia langsung menuju balkon kamar nya. Dan benar saja, Alvin sudah stand by di halaman rumah nya bersandar pada motor nya, tak lupa pula dengan seragam sekolah nya yang masih lengkap.
Viola mengabaikan Line dari Alvin dan segera berlari keluar rumah.
Viola menghampiri Alvin yang menatap nya dengan wajah datar.
"Kakak ngapain disini?" tanya Viola bingung.
"Apa begitu cara lo nyambut tamu?" sindir Alvin tajam.
Viola terperangah mendengar sindiran tajam itu.
"Eh? Yaudah kak masuk dulu yuk" kata Viola kikuk.
"Enggak usah, gue mau ngajak lo jalan-jalan" ucap Alvin to the point sekali.
Sontak Viola terkejut. Apa-apaan cowok di depan nya itu. Sungguh sulit di percaya.
"Uda nanti aja terkejut nya, buruan naik" perintah Alvin. Ia sudah siap-siap ingin melajukan motor nya.
"Tap—
"Uda gak usah, lo mau izin kan? Kakak lo uda tau kok, tuh liat" Alvin menunjuk ke arah pintu rumah Viola. Dan benar saja, kakak nya sudah berkacak pinggang di depan pintu sambil tersenyum manis.
"Tap—
"Uda gapapa, lo gak liat gue juga masih pake baju seragam? Lengkap lagi, uda gak usah ganti baju. Lama" ucap Alvin datar lagi.
Viola mencebikkan bibir nya kesal. Lagi-lagi Alvin memotong pembicaraan nya. Lagian kenapa Alvin tau apa yang ia pikirkan? Yang bisa baca pikiran itu kan dirinya bukan Alvin. Kakak nya juga kenapa aneh, seolah-olah sudah bersekongkol dengan Alvin.
Dengan perasaan kesal, Viola naik ke motor Alvin. Setelah itu Alvin mulai melajukan motor nya. Awal-awal nya saja pelan-pelan. Lama kelamaan jadi ngebut, sontak membuat Viola memeluk Alvin dengan erat.
Tanpa disadari Viola, Alvin tersenyum licik saat dirinya dipeluk Viola.
Viola berpikir sejenak. Sebenar nya dia mau di ajak kemana? Jangan-jangan Alvin mau menculik nya terus membuangnya di hutan. Omg pikiran buruk bersarang di kepala cantik Viola.
Alvin kembali menyeringai licik. Pasti gadis itu sedang memikirkan yang tidak-tidak.
"Singkirkan pikiran buruk di kepala cantik lo itu Viola! Gue bukan mau nyulik lo! Gue juga gak mau buang lo di hutan! Jadi stop berburuk sangka" ucap Alvin sedikit berteriak, dan hal itu membuat Viola melebarkan bola mata nya seolah-olah bola mata itu ingin meloncat keluar.
OMG! Sebenarnya yang punya kelebihan disini siapa sih? Kenapa jadi dia yang tau apa yang gue pikirkan. Kenapa gue malah gak tau apa-apa?
Alvin terkikik geli melihat ekspresi Viola. Seperti nya benar, bahwa dia sudah jatuh hati pada gadis itu.
"Mudah untuk menebak apa yang lo pikirkan Viola, jadi jangan kaget seperti itu, gue gak punya kelebihan apa-apa kok" tambah Alvin dengan suara datar nya.
Lagi-lagi Viola terperangah. Hebat. Baru kali ini ada yang bisa buat dia terdiam dan tak berkutik.
****
Angin berhembus kencang. Menerpa permukaan kulit wajah Viola dan juga Alvin. Mereka memandang pemandangan yang indah itu dengan tatapan berbinar terutama Viola. Seumur hidup nya baru kali ini ia pergi ke tempat seromantis ini bersama seorang lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viona & Viola
Teen FictionBagaimana perasaan mu jika pacar mu hanya memanfaatkan mu agar bisa mendekati saudara kembar mu? Ini kisah tentang Viona Agrisya dan Viola Agrisya, mereka saudara kembar namun mempunyai kepribadian dan kelebihan yang berbeda. Viona gadis pemberani...