Viola memberi makan ikan peliharaaan nya itu. Ia duduk di tepi kolam dan mencelupkan kedua kaki nya kedalam kolam.
Sejenak ia merenung sambil memandangi ikan-ikan yang mendekati kaki nya.
"Kalian pernah sakit hati gak? Gimana cara kalian menghilangkan sakit hati itu?" tanya Viola lirih kepada ikan-ikan itu.
Ia jadi seperti orang bodoh, berbicara pada ikan berharap ikan itu mengerti apa yang ia katakan dan ikan mau menjawab nya.
Namun itu adalah hal mustahil. Ia hidup di dunia nyata bukan di dunia dongeng, mana ada ikan bisa bicara.
Viola menyunggingkan senyum kecut di wajah nya.
Tiba-tiba saja angin berhembus kencang, membuat rambut Viola beterbangan. Udara malam semakin dingin sampai menusuk ke tulang.
Ia melirik jam nya sekilas, ternyata sudah jam 22.05. Viola segera bangkit dan beranjak masuk ke dalam rumah.
Sampai di kamar, ia langsung terlelap dan melupakan bahwa ia tadinya lagi menunggu Viona pulang kencan.
****
Jatuh cinta?
Cinta..
Kata orang, jatuh cinta itu indah.
Tapi, kenapa yang ku rasakan saat ini berbeda? Apa yang ku rasakan tak seindah yang dikatakan orang-orang.
Mereka bisa tertawa bersama cinta nya, tapi mengapa aku tak bisa? Mereka bisa bahagia bersama cinta nya, tapi mengapa aku tak bisa? Mereka bisa memiliki cinta nya, tapi mengapa aku tak bisa?
Cinta..
Cinta ku itu sangat dekat denganku, tapi mengapa rasanya sulit sekali untuk menggapainya? Apakah aku terlalu berlebihan jika mengharapkan mu untuk jadi milikku?
~ViolaViola mengangkat buku itu lalu tersenyum miris melihat tulisan nya kali ini.
Tanpa di sadari nya, ada dua manusia usil yang melihat dan membaca tulisan nya.
"Galau lagi La?" tanya Viona tiba-tiba.
"Apaan sih kak, enggak galau kok" balas Viola sambil cemberut.
"Terus itu apaan?" tanya Viona sambil menaikkan sebelah alis nya.
"Ini kertas kakak.. Emang gak bisa liat yah?" balas Viola dengan nada kesal.
"Maksud Viona, tulisan yang ada di kertas itu Viola leemooott.." ajek Keily hingga membuat Viola bertambah kesal.
"Ih ngintip ya? Gak boleh tau! Ini tuh privasi gue" cetus Viola.
"Aelah lo mah telat ngomong nya. Kita uda liat juga" ucap Keily sambil cekikikan.
"Uuuhhh nyebelin. Lain kali gue gak mau nulis dekat-dekat kalian" gerutu Viola.
Viola ngambek. Ntah kenapa ia tak mau sebenarnya terlihat sedih atau galau.
"Kantin yuk, perut gue uda demo" ajak Viola.
"Uda gak ngambek lagi?" tanya Viona menggoda.
"Uda enggak, yuk ah!" Viola berlalu begitu saja tanpa menunggu jawaban.
Viola melangkah lebar-lebar tanpa memperdulikan seseorang di belakang nya yang terus memanggil-manggil namanya.
Emang enak gue cuekin..
****
Dua orang gadis menatap malas makanan mereka. Sedangkan seorang gadis lagi asik menyantap makanan nya sendiri tanpa memperdulikan gadis lain yang ada di depan nya.
Yang terpenting bagi Viola sekarang adalah mengisi perut.
"La pelan-pelan makan nya" ucap Keily sembari memandang Viola yang sedang kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viona & Viola
Teen FictionBagaimana perasaan mu jika pacar mu hanya memanfaatkan mu agar bisa mendekati saudara kembar mu? Ini kisah tentang Viona Agrisya dan Viola Agrisya, mereka saudara kembar namun mempunyai kepribadian dan kelebihan yang berbeda. Viona gadis pemberani...