"Jangan pernah mengabaikan seseorang yang selalu memperhatikan mu, karena kamu akan menyesal ketika orang itu tak lagi memperhatikan mu dan pergi menjauh"
~Viola
•••
"Sial! Kenapa harus hujan!" umpat Alvin kesal. Ia baru saja keluar dari club langganan nya. Memang tak selalu ke sana, tapi jika mood nya lagi buruk ia akan datang ke club itu. Bukan untuk mabuk-mabukan. Hanya sekedar duduk saja.Alvin mulai menjalankan mobil nya. Tidak biasa nya ia pulang selarut ini.
Hujan semakin deras membasahi bumi, udara malam semakin mencekam. Alvin tak bisa konsen menyetir jika hujan sangat lebat biarpun jalanan sangat sepi, namun ia tak mau mengambil resiko. Ia menepikan mobil nya dan berteduh di pos ronda yang tak ada penjaga nya.
Alvin segera keluar dari mobil nya dan berteduh di pos itu. Biarpun tidak basah karena tadi ia menggunakan payung, namun udara dingin tetap menusuk sampai ke tulang-tulang nya.
Alvin menggosok-gosok kedua telapak tangan nya, lalu setelah itu di letakkan nya telapak tangan nya di kedua pipi nya. Ia mencoba menghangat kan tubuh nya sendiri.
Alvin mengedarkan pandangan nya ke jalanan, tak jauh dari pos ronda tempat nya berteduh itu, ia melihat ada seorang gadis sedang terduduk di tengah-tengah jalanan. Ia merasa seperti nya gadis itu sedang menangis di balik deras nya hujan.
Naluri kemanusiaan nya pun muncul, bagaimana pun juga ia masih punya hati. Ia juga penasaran dengan gadis itu. Perlahan Alvin beranjak dari tempat nya dan berjalan ke arah gadis itu sembari membawa payung.
"Lo bisa sakit kalo hujan-hujanan begini, sebaik nya lo pulang" ucap Alvin datar sembari memayungi gadis itu.
Sementara Viola tersentak mendengar suara itu, ia merasakan tubuh nya tak lagi terkena guyuran deras nya hujan. Ia menengadahkan kepala nya ke atas dan betapa terkejut nya ia melihat seseorang yang sangat ingin di hindari nya.
Bukan nya membalas perkataan Alvin, Viola malah semakin menangis.
Alvin jadi bingung dengan gadis di depan nya. Ia bingung harus ngapain.
"Ok kalo lo gak mau dengarin gue! Tapi seenggak nya lo jangan nangis di tengah jalan begini. Ini uda tengah malam, lo tau? Disini banyak orang jahat. Kalo orang itu ngapa-ngapain lo gimana?" Alvin jadi sedikit emosi. Sebab gadis di depan nya itu tak mau mendengarkan apa kata nya.
"Biarin gue disini dulu, gue cuma mau berbagi dengan hujan.." seru Viola lirih. Ada nada kesedihan yang amat sangat mendalam disana.
"Ya tapi gak di tengah jalan begini! Apa lo mau mati?! Uda bosan hidup lo!" tegas Alvin. Kata-kata nya termasuk kasar untuk di ucapkan pada seorang gadis yang lagi bersedih.
"APA PEDULI LO? GUE MAU MATI ATAU TIDAK NYA ITU TERSERAH GUE? EMANG LO SIAPA? LO BUKAN SIAPA-SIAPA GUE! JANGAN GANGGU GUE KARENA GUE PENGEN SENDIRI..." teriak Viola. Viola merasa amarah nya memuncak karena lelaki di depan nya itu, hingga ia tak bisa menahan diri nya untuk tidak berteriak pada lelaki itu. Teriakan itu mampu membuat Alvin terdiam di tempat.
Viola perlahan-lahan mencoba berdiri. Ia ingin sendiri saat ini. Ia mencoba pergi dari hadapan lelaki itu. Namun tubuh nya terasa sangat lemas dan tak berdaya. Viola hanya pasrah dengan tubuh nya hingga tubuh nya limbung dan semua menjadi gelap.
****
"Bagun La gue mohon bangun.. Hikss..." Viona menangis tersedu-sedu karena melihat adik nya tergolek tak berdaya.
"Kenapa adik gue bisa sampe kaya gini?" tanya Viona cemas.
"Gue gak tau" balas Alvin datar. Hal itu membuat emosi Viona memuncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viona & Viola
Teen FictionBagaimana perasaan mu jika pacar mu hanya memanfaatkan mu agar bisa mendekati saudara kembar mu? Ini kisah tentang Viona Agrisya dan Viola Agrisya, mereka saudara kembar namun mempunyai kepribadian dan kelebihan yang berbeda. Viona gadis pemberani...