22. Viola Bersedih

14.5K 600 6
                                    

Eh ada babang Fero tuh :D
Manis banget yak senyum nya :D ngalahin manis nya gula :D
Hahaha... Author mulai gila karena senyum nya babang Fero, gimana kalo para readers? ;)

******

Setelah mengganti pakaian, Alvin dan Rey berjalan menyusuri lapangan sekolah.

Dua pria tampan itu menjadi pusat perhatian para gadis-gadis cantik. Banyak mata yang menatap mereka kagum. Tak hanya kagum, tapi ada juga yang menganga lebar hingga tak sadar air liur nya hampir saja menetes.

Dengan tampang datar dan dingin nya, Alvin berjalan melewati para gadis itu dengan santai nya tanpa mau menyapa ataupun sekedar tersenyum.

Berbeda dengan Alvin, Rey yang terkenal playboy itu, sesekali mencium pipi seorang gadis yang sangat berani mendekati nya sambil terus berjalan. Ia juga tak segan-segan mencium sekilas bibir gadis-gadis yang menggoda nya dan Ia juga menerima pemberian-pemberian dari salah satu gadis itu.

Alvin yang melihat itu menatap Rey jengah. Ingin sekali ia mengganti otak lama Rey dengan otak yang baru. Agar teman nya itu tak omes lagi.

Alvin mempercepat langkah nya. Seharusnya hari ini ia juga akan tampil. Niat awal nya, ia ingin mempersembahkan lagu itu buat Viona karena ia tau gadis itu hari ini sedang berulang tahun, namun setelah kejadian penolakan itu, ia merasa kecewa dan membatalkan nya. Tak ada lagi yang special bagi nya.

****

"Apa lo uda gila? Pake perasaan dong Fer! Setidak nya enggak hari ini juga lah" teriak Viko kesal.

Pasal nya Fero curhat padanya jika hari ini ia akan menyatakan cinta nya pada Viona. Dan setelah itu ia juga akan memutuskan Viola karena ia sudah tak membutuhkan gadis itu lagi, toh Viona sudah semakin dekat dengan nya. Ia juga sudah tau apa yang Viona suka dan apa yang Viona tak sukai.

Menurut Viko, Kalau Fero memutuskan Viola sekarang, itu adalah saat yang gak tepat. Lagi pula gadis itu sedang berulang tahun hari ini, setidak nya biarkan dia bahagia hari ini. Viko merasa kasian pada gadis itu.

"Keputusan gue uda bulat Vik, lo tau kan gak cuma gue yang suka sama Viona! Banyak Vik banyak! Gue gak mau keduluanan orang lain! Persetan sama perasaan Viola, gue gak perduli! Lagian Viola pasti ngerti kok, selama ini juga dia gak pernah protes, biasa-biasa aja. Mungkin ajakan dia lagi suka sama orang lain juga" bantah Fero seakan-akan tak berdosa.

"Tap——

"Udah ah! Mending lo doain gue aja supaya gue di terima. Uda buruan lo, bentar lagi kita tampil" ucap Fero lalu melenggang pergi.

Viko hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Fero. Bagaimana bisa sahabat nya itu tak punya perasaan? Setidak nya ia harus bisa menghargai perasaan seseorang.

****

Acara berjalan dengan lancar. Satu persatu para siswa yang berbakat sudah menunjukkan penampilan mereka. Namun hanya satu yang saat ini sedang di tunggu-tunggu Viona, yaitu pertunjukkan dari Fero dan band nya.

Perlahan-lahan Viona mulai bosan. Ia hanya ingin melihat Fero, bukan yang lain. Ia berdandan cantik hanya untuk Fero.

Sedangkan Viola dan Keily asik dengan makanan dan minuman mereka.

Namun jauh di dalam lubuk hati Viola yang terdalam, ia merasa akan ada sesuatu hal yang mengejuatkan hati nya hari ini. Sebab, sejak siang tadi pikiran nya buruk terus. Ntah ini hanya firasat nya saja atau memang kenyataan nya akan terjadi, seperti nya hubungan nya dengan Fero akan berakhir hari ini.

Viola hanya bisa berharap saja, semoga itu hanya firasat. Jujur, ia terima jika Fero akan memutuskan nya, tapi tidak hari ini. Karena ini hari ulang tahun nya, jika hal itu benar-benar terjadi maka hari ini juga adalah hari kesedihan nya sekaligus hari kelahiran nya.

Viona & ViolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang