24. Melupakan

15.6K 663 13
                                    

"Harapan kita itu sama, sama-sama ingin melihat orang yang kita sayang bahagia. Beda nya, aku ingin melihat kamu bahagia, tapi kamu ingin melihat dia bahagia dan dia ingin melihat kamu juga bahagia. Aku miris ya?"
~Viola Agrisya
•••


Sudah sebulan berlalu sejak ulang tahun sekolah waktu itu, Viola selalu menghindar dari Alvin. Ntah kenapa ia masih belum siap untuk mengatakan semua nya pada Alvin.

Menghindari Alvin bukan hal yang mudah. Ia muncul dimana-mana. Syukur nya Alvin tak mau mendatangi Viola ke kelas nya. Sebenarnya Alvin juga tak pernah mencari-cari nya, hanya saja sering ketemu saat di koridor sekolah, di kantin, bahkan di lapangan.

Di saat ia menghindari Alvin, di saat itu pula hati nya harus bekerja ekstra untuk melupakan Fero. Sebisa mungkin ia melupakan Fero, namun ia gagal. Bagaimana tidak? Ia selalu bertemu Fero. Di sekolah, di rumah, ia selalu bertemu. Melihat Fero bermesraan dengan kakak nya membuat Viola semakin sulit untuk melupakan nya. Waktu sebulan ternyata belum cukup untuk melupakan nya.

Kata orang,
Jika kita ingin melupakan seseorang, maka kita harus mencari cinta yang baru.
Namun, mencari cinta baru itu ternyata lebih susah ya, Sama susah nya dengan melupakan dirimu...
~Viola

Viola menorehkan isi hati nya di secarik kertas. Ntah kenapa sekarang ia jadi suka sekali menulis di mana pun ia berada. Ia selalu menulis kan kata-kata puitis yang ada di hati nya. Baginya, kertas dan pena adalah teman curhat yang paling baik. Ia tak mampu mengungkapkan langsung tapi ia mampu menulisnya menjadi kata-kata yang indah. Tapi, setelah menulis kata-kata di secarik kertas ia selalu membuang nya. Ntah lah, hal itu sedikit membuat nya lega. Aneh memang, tapi begini lah Viola yang sekarang.

Viola meremas kertas itu dan melempar sembarang kertas nya. Karena ia tak menemukan keranjang sampah di tempat ia berada. Ya Viola sekarang ada di bawah pohon yang ada di halaman belakang sekolah. Tenang saja, ia tak bolos, ia juga masih di pekarangan sekolah, hanya saja ia tak mampu melihat Fero dan kakak nya sedang mesra-mesraan di kelas jadilah ia menyindiri di tempat ini.

PLUK..

Lemparan kertas tadi mengenai kepala seorang lelaki yang sedang asik membaca komik sambil berjalan.

"Ck! Siapa sih nih yang nimpuk gue pake kertas" omel Alvin.

Alvin menggenggam kertas itu sambil mengusap-ngusap kepala nya. Karena penasaran, ia melihat kertas yang sudah lecek itu.

Kata orang,
Jika kita ingin melupakan seseorang, maka kita harus mencari cinta yang baru.
Namun, mencari cinta baru itu ternyata lebih susah ya, Sama susah nya dengan melupakan dirimu...
~Viola

Alvin tertegun sejenak saat membaca itu. Ternyata ini kerjaan nya Viola. Mengingat nama itu ia tersenyum sinis.

Gadis yang selalu menghindari nya selama sebulan ini, namun ia tak masalah. Tapi sekarang, sudah cukup baginya untuk bermain-main.

Alvin memasukkan kertas itu ke dalam kantong celana nya. Tiba-tiba saja ide bagus muncul di kepala nya.

Gue masih kesal sama lo, gue butuh penjelasan dan alasan yang logis, gue gak akan biarin lo menghindar lagi Viola. Karena gue benci menunggu..

Tanpa di sadari Viola, lemparan kertas nya tadi kembali mendatangkan masalah buruk untuk nya.

****

"Kok kalian natap gue gitu banget sih?" tanya Viola bingung.

Pasalnya, Keily dan kakak nya menatap nya dengan tatapan mengintimidasi.

"Lo jujur sama kita la, lo habis ngapain?" tanya Keily dengan tatapan horor nya.

Viona & ViolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang