45. Gue cinta sama lo

18.3K 572 6
                                    

Pagi ini suasana sekolah kembali riuh karena adanya perubahan pada Alvin yaitu kembali menjadi cowok dingin seperti dulu lagi. Padahal hari-hari sebelum nya keadaan nya normal-normal saja. Hal ini membuat kehebohan terutama di kalangan para gadis.

Baru saja menapakkan kaki nya di area sekolah, si kembar langsung tercengang mendengar berita itu terutama bagi Viola. Tapi Viola berfikir, mungkin saja faktor keluarga nya.

Banyak gadis-gadis yang berbisik-bisik mengenai perubahan Alvin saat ini, bahkan ada yang menangis histeris karena pangeran mereka kembali dingin seperti es, bahkan kali ini terkesan cukup emosional. Pasal nya, tadi ada seorang gadis yang tak sengaja menabrak Alvin, dan reaksi Alvin malah membentak gadis itu, padahal ia tau bahwa gadis itu tak sengaja. Alvin seperti tak terkontrol kali ini.

Tidak hanya para gadis yang heran dengan sikap Alvin, bahkan kali ini pun Rey sahabat dekat nya tak bisa berbuat apa-apa.

Melihat kehisterisan gadis-gadis centil, membuat Viona muak dan terganggu. Memang pada dasar nya Viona adalah orang yang tegas, ia tak suka mendengar ocehan para gadis centil dan manja, ia juga tak suka jika melihat seorang gadis yang berlagak bak bidadari dan sok kecantikan.

Viona menggeram. "Lebay banget sih mereka itu" cemoh Viona sembari melipat kedua tangan nya di dada.

Viola dan Keily saling lirik-lirikkan dan tersenyum kecil.

"Biarin aja kali Na" sahut Keily sambil tersenyum.

Viona mendengus kesal. "Berisik dan ganggu gue banget Kei" tegas Viona.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju kelas.

Sesampai nya di kelas, Viona langsung melemparkan tas nya ke atas meja dengan sangat kuat sangking kesal nya, hingga membuat Viola dan Keily terkejut.

"Ih kakak, uda dong kesal nya" bujuk Viola. "Lagian, ngapain juga kakak repot-repot untuk kesal cuma karena hal kaya gini? Gak kakak banget, tau gak sih!" sindir Viola.

Viona mencerna-cerna perkataan adik nya barusan. Viona merutuki mood nya yang akhir-akhir ini suka gak jelas. Tiba-tiba terlintas sebuah pertanyaan di pikiran nya.

"La, lo ngerasa aneh gak sih sama Alvin, kenapa ya tiba-tiba dia berubah gitu? Kalian ada masalah ya?" tanya Viona serius.

Viola terdiam untuk sesaat. Sejujur nya ia pun tak tahu mengapa, lagi pula sejak saat itu, Viola tak pernah lagi berbicara dengan Alvin.

"Heh.. Gue juga gak tau kak" jawab Viola lirih. Raut wajah nya berubah sedih.

Keily memperhatikan perubahan raut wajah itu.

"Lo kan orang yang paling dekat dengan dia, masa sih lo gak tau La, ayo dong kasih tau gue.." pinta Viona.

Apa yang harus gue beritahu kak, kalo gue sendiri pun enggak tau apa-apa.

"Uda-uda, nanti biar gue tanyain ke kak Rey aja. Lo juga Na, jangan maksa Viola gitu dong. Kali aja Viola memang gak tau apa-apa" sahut Keily. Di saat seperti ini ia memang bisa di andalkan menjadi pahlawan bagi Viola.

Viona mengerucutkan bibir nya. "Iya deh iya" ucap nya terpaksa.

Susana kembali hening.

Tak lama muncul sosok yang sangat tak ingin di lihat oleh Viola saat ini maupun esok.

Deg, deg, deg,

Detak jantung Viola berdetak semakin kencang begitu melihat Alvin berjalan ke arah dimana ia duduk. Viola menunduk agar tak melihat wajah Alvin.

Rileks Viola rileks, kali aja dia ingin menemui orang yang duduk nya searah dengan lo.

Tanpa di duga, Alvin menarik tangan Viola membuat siapa saja yang melihat nya tercengang, termasuk Viola sendiri.

Viona & ViolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang