46. End, Bahagia

23.3K 601 3
                                    

Sejak saat dimana Alvin menyatakan cinta nya, hari-hari Viola berubah drastis. Ia tak pernah sedih lagi, bahkan hari-hari nya di penuhi rasa bahagia. Setiap berada di dekat Alvin, Viola merasa nyaman dan senang. Begitu juga sebalik nya, Alvin juga merasakan hal sama ketika berdekatan dengan Viola.

Viola dengan gaya nya yang bertopang dagu, menatap kosong ke depan sambil senyum-senyum sendiri. Ntah apa yang di pikirkan nya hingga membuat nya seperti orang gila.

"Tau deh yang lagi bahagia, senyum mulu dari kemarin" sindir Viona sembari menyikut tangan kiri Viola.

Viola tersentak dan memanyunkan bibir nya.

"Ciee yang uda pensiun dari masa jomblo nya.." goda Keily. Keily terkikik geli melihat ekspresi Viola saat ini.

"Gak senang banget sih liat gue bahagia" balas Viola.

Viola memikirkan sesuatu, ia berniat berpura-pura ngambek agar kembaran nya dan juga teman nya itu merasa bersalah. Namun hal yang di pikirkan nya meleset. Viona dan Keily malah semakin menggoda nya. Hal itu membuat Viola kesal.

"Ketawa aja ter——" ucapan Viola terhenti saat tangan seseorang memencet hidung nya hingga ia tak bisa bernafas.

Viola memukul-mukul tangan orang itu dengan sekuat tenaga, sampai orang itu melepaskan nya.

"Aww.. Sakit sayang" ringis Alvin.

Saat mendengar suara itu, Viola segera memutar tubuh nya dan menghampiri Alvin yang meringis kesakitan pada tangan nya.

"Makanya jangan iseng dong" seru Viola seraya mengusap-ngusap lembut tangan Alvin.

"Ekhem... Tau deh yang uda jadian, romantis banget sih, ingat dong masih ada orang di sini loh.." goda Viona lagi.

Perkataan Viona membuat Viola bersemu merah. Keily yang melihat itu tak kuasa menahan tawa nya.

"Hahahaaa... Viola pipi lo merah, ketahuan banget lo lagi malu, hahaha..." ejek Keily sambil terus tertawa.

Viola sungguh sangat malu apalagi ada Alvin saat ini. Viola menggembungkan pipi nya menahan malu nya.

Alvin yang menyadari hal itu, langsung mengambil tindakan. Ia mengusap-ngusap kepala Viola dengan sayang. "Pulang sekolah bareng aku ya, aku mau ngajak kamu ke suatu tempat" ucap Alvin lembut, tak lupa dengan senyum manis yang menghiasi wajah nya. Setelah mengatakan itu Alvin mencium kening Viola sekilas dan pergi. padahal situasi nya sedang berada di sekolah dan juga ramai, namun Alvin tak segan-segan menunjukkan sikap romantis nya di depan siswa-siswa lain nya.

Hal yang barusan di lakukan Alvin justru semakin membuat Viola merona. Sungguh betapa malu nya ia saat ini.

"Omaygat! uuhhh romantis banget sih, pake aku-kamu segala lagi, terus mau di ajak ke suatu tempat, emmmmm pasti tempat yang romantis, kapan ya kak Rey bisa kaya gitu ke gue? Ih jadi iri deh..." seru Keily sambil membayang-bayangkan sesuatu. Sikap lebay nya kembali kumat apalagi saat melihat drama romantis secara langsung.

Sementara Viola merasakan diri nya seperti terbang melayang. Tak pernah terpikirkan oleh nya hal seperti itu akan terjadi pada nya.

Aku bersyukur punya kamu..

****

Tetttt.. Teetttttttt....

Inilah hal yang di tunggu-tunggu Viola. Bel pulang berbunyi. Viola segera mengemas buku-buku nya ke dalam tas.

Tak memerlukan banyak waktu, ia sudah siap mengemas barang-barang nya.

"Gue duluan ya La, lo gapapa kan nunggu kak Alvin sendiri?" tanya Keily. Keily tak kuasa membiarkan Viola menunggu sendirian, pasal nya tadi Viona menyuruh nya untuk menemani Viola sampai Alvin datang. Karena Viona saat ini sedang menemani Fero latihan basket.

"Eh, iya gapapa" balas Viola lembut.

"Benaran kan La?" tanya Keily sekali lagi.

"Iya Keily... Uda deh gak usah lebay. Lagian bentar lagi kak Alvin datang kok, uda gih sana pulang" seru Viola sambil mendorong-dorong Keily ke arah kak Rey yang sedari tadi menunggu nya.

"Yaudah deh, kita duluan ya. Byee..." ucap Keily.

Selepas kepergian mereka. Tak lama Alvin muncul dengan senyuman manis di wajah nya.

Viola berjalan mendekati Alvin, dengan semangat nya ia menggandeng tangan Alvin.

****

Alvin melajukan motor nya dengan sangat kencang. Membuat Viola semakin mempererat pelukan nya. Hal itu semakin membuat Alvin senang.

Sepanjang perjalanan Viola hanya memejamkam mata nya. Pasal nya ia takut dengan laju nya motor yang di kendarai Alvin.

Tak membutuhkan waktu lama, mereka telah sampai di suatu tempat yang terbilang menarik.

Viola membuka mata nya perlahan dan melihat kesekeliling nya yang begitu indah. Sungguh pemandangan itu sangat mempesona bahkan sangat-sangat indah.

Taman bunga yang begitu indah. Dan di dekor berbentuk hati. Viola sungguh kagum dengan tempat itu.

Viola segera menarik tangan Alvin sangking semangat nya. "Ayo kak kita kesana" seru Viola dengan senyuman yang terus mengembang di wajah nya.

Alvin hanya nurut saja apa kemauan Viola. Yang penting ia berhasil membuat gadisnya bahagia.

Senyummu selalu bisa jadi penyemangat untukku, batin Alvin.

"Kakak... Sini dong, jangan melamun terus di situ" teriak Viola. Alvin sendiri tak sadar jika diri nya sejak tadi melamun, ia terlalu serius menikmati senyum nya Viola.

Alvin berjalan mendekati Viola.

Mereka menghabiskan waktu bersama mengelilingi taman bunga yang indah itu.

"Kak.. Kita duduk di situ ya, Viola capek" seru Viola kelelahan.

Alvin hanya menuruti kemauan nya tanpa harus berkata apa pun.

Kini mereka duduk di antara bunga-bunga yang indah. Angin berhembus kencang, sejuk dan segar, menambah kesan romantis. Membuat mereka hanyut dalam pikiran masing-masing.

Sejenak Viola termenung. Saat ini memang diri nya sangat bahagia, dan tiba-tiba terlintas nama Kisya di benak nya. Bagaimana dengan gadis itu? Raut wajah Viola berubah seketika dan Alvin menyadari itu.

"Kenapa heh?" tanya Alvin.

"Ah enggak. Cuma kepikiran kak Kisya.." kata Viola lembut.

Alvin terhenyak. Mengapa Viola memikirkan nya?

"Pasti saat ini dia lagi sedih banget ya kak" ucap Viola dengan nada bergetar.

"Hey dengar.." Alvin menangkup wajah Viola. "Mungkin saat ini keadaan Kisya sedang kacau. Tapi ini yang terbaik untuk dia" kata Alvin mencoba menenangkan.

"Aku jahat ya kak, uda ngambil kakak dari kak Kisya" seru Viola lirih.

"Kamu gak jahat. Ini memang jalan yang uda kakak pilih. Kakak yakin, Perasaan yang Kisya miliki bukan karena dia cinta ke kakak, tapi itu adalah obsesi. Mungkin Kisya belum menyadari nya" kata Alvin tulus.

Viola mencerna kata-kata Alvin. Memang selama ini Kisya sangat terobsesi dengan Alvin hingga dia yang tadi nya baik, bahkan sangat baik bisa berubah menjadi jahat demi satu tujuan.

Sekilas Viola tersenyum dan perasaan nya sedikit lega. Mungkin yang di katakan Alvin memang benar.

"Aku bahagia punya kakak, makasih uda hadir di hidup Viola kak..." ucap Viola tulus, ia mengeluarkan senyum termanis nya.

Tanpa aba-aba Alvin memeluk Viola dengan sayang.

Bahkan aku yang sangat beruntung bisa meluluhkan gadis sebaik kamu Viola, gadis unik yang bisa merubah ku, gadis unik yang bisa memporak-porandakan hidup ku.

Viola mendengar isi hati Alvin dan dia sangat senang. Ternyata Alvin memang tulus pada nya.

***

Halo readers 😘
Uda mau selesai nih cerita author, tinggal 1 part lagi untuk epilog 😘 terus ikuti cerita author ya 😊
Jangan lupa vomment 😊
Terima kasih 😊

Viona & ViolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang