Berjalan sendiri di terotoar adalah hal biasa bagi Viola akhir-akhir ini, apalagi semenjak orang terdekat nya telah memiliki pasangan semua. Menjadi seorang jomblo akut adalah hal yang biasa bagi Viola. Ya, apalah daya tidak punya pasangan, kemana-mana pun harus sendiri.
Semenjak kakak dan teman nya itu memiliki kekasih, ia jadi merasa terasingkan. Waktu untuk mereka berkumpul bersama jadi berkurang. Biarpun begitu ia tetap bahagia melihat orang yang ia sayangi bahagia.Layak nya seseorang yang tidak memiliki teman, begitu lah keadaan Viola sekarang. Miris nya ia harus berjalan kaki cukup jauh hingga sampai rumah nya. Mengapa tidak naik angkutan saja? Ntah apa yang di pikirkan Viola hingga ia memilih jalan kaki di tengah terik nya matahari.
Tak hanya terkena terik nya matahari, ia juga terkena abu jalanan.
Saat di lampu merah, Viola melirik ke kanan dan kiri, ia mencari-cari tempat yang pantas untuk di datangi saat ini. Jujur, kaki nya sudah terasa capek, dan juga rasa haus menyerang nya saat ini.
Tepat saat tubuh nya mulai lelah, ia melihat sebuah cafe yang tak jauh dari tempat nya berdiri. Tanpa menunggu lama, Viola melangkahkan kaki nya ke tempat itu.
Di sisi lain, seorang gadis sedang merencanakan sebuah rencana jahat. Ntah apa yang ia pikirkan, namun seperti nya ia sangat bersungguh-sungguh. Siapa lagi kalau bukan Kisya. Kisya berniat untuk mengajak Alvin ketemuan di sebuah cafe. Dan saat ini diri nya sudah berada di salah satu cafe terfavorit di kalangan anak remaja. Dengan anggun nya ia duduk dan bersiap-siap menunggu Alvin datang.
Di saat ia mengedarkan pandangan nya ke sekitar cafe, di saat itu pula mata nya menangkap sebuah pemandangan yang indah. Ia yakin rencana nya kali ini benar-benar akan berhasil dan berakhir memuaskan.
Gak masalah kalo gue gak bisa dapatin cinta Alvin lagi, tapi gue bakal terus buat lo menderita dan terus menangis Viola..
Kisya mengeluarkan smirk evil nya. Ia kembali menyantap minuman nya sesekali melirik jam yang bertengger manis di tangan nya.
Cukup lama ia menunggu, dan kini muncul lah orang yang ia tunggu-tunggu sejak tadi. Kisya merasa semakin bahagia.
"Maaf uda buat lo nunggu lama" ucap Alvin dingin.
Kisya hanya menyunggingkan senyum manis nya saja.
"Langsung ke topik aja. Sebenar nya apa mau lo nyuruh gue kesini?" cetus Alvin.
Kisya kembali menyungging kan senyuman nya, kali ini bukan senyum manis lagi, melainkan senyum yang terlihat kecut. Terlihat jelas ada raut kesedihan di wajah Kisya ketika mendengar Alvin berkata ketus pada nya. Dan di saat itu pula rasa benci nya kepada seseorang semakin bertambah.
Gue rindu lo yang dulu Vin, lo yang selalu care sama gue, selalu berkata lembut ke gue, lo berubah semenjak kenal dia..
"Gue mau minta maaf kalo selama ini gue selalu maksain kehendak gue, gue ngaku gue salah. Gak seharus nya gue maksain lo buat suka sama gue. Gue minta maaf uda buat hubungan lo sama cewek yang lo suka semakin menjauh. Gue janji gak bakal gangguin lo lagi. Tapi kita masih bisa jadi teman kan? Kaya dulu lagi? Anggap aja gue gak pernah suka sama lo. Plis Vin, gue rindu masa-masa itu" ucap Kisya lirih. Sejujur nya ia memang merindukan masa dimana kedekatan nya dengan Alvin. Air mata hampir saja menetes di pipi nya. Tapi buru-buru Kisya menghapus nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viona & Viola
Teen FictionBagaimana perasaan mu jika pacar mu hanya memanfaatkan mu agar bisa mendekati saudara kembar mu? Ini kisah tentang Viona Agrisya dan Viola Agrisya, mereka saudara kembar namun mempunyai kepribadian dan kelebihan yang berbeda. Viona gadis pemberani...