•TWO•

10.6K 477 42
                                    

I met you in the dark
You lit me up

💥💥💥

"Sok akrab, annoying pula!"

Moli harus siap siaga menyiapkan telinganya untuk Gita. Baru saja keluar dari pelajaran Sejarah yang memusingkan kepala, kini ia harus bersabar mendengar ocehan Gita tentang seorang laki-laki yang membuat m

"Ya, namanya cowok. Di SMA Taruna Bangsa, siapa coba cowok yang normal?"gumam Moli sehabis menyeruput jus jeruknya, "ketos kita aja selenge'an."

"Iya, sih. Tetep aja woi, gue dipermaluin depan Ketos sama Waketos!"seru Gita yang sekarang meremas gelas plastik bekas es tehnya, "siapa tuh namanya? Erigo? Ego? Hah, pas banget!"

"Tap—,"

Gita berdiri, lalu menggebrak meja, "sial! Tambah kesel gue. Tau kelasnya di mana? Woi, Jainab, tau kelas Erigo Erigo itu, nggak?"

Moli harus menenangkan sahabatnya itu sebelum kantin gempar karena kelakuannya. Jainab, anak kelas sebelah yang baru saja lewat, memasang wajah bingung. Moli mengangguk-angguk, tidak apa, dia lagi konslet.

"Nanti ya kita cari.. siapa tuh? Er—,"

"Nyari gue? Kangen?"

Suara itu sukses membuat Gita berdiri lagi dengan wajah sedikit puas. Akhirnya tuh anak datang sendiri.

"Kangen? Elo? Hah?"seru Gita tidak percaya. Pede sekali lelaki itu.

"Lo ada urusan sama dia, Go?"tanya laki-laki di samping Erigo.

Laki-laki itu membawa teman ternyata. Gita baru menyadarinya.

Erigo mendekat, maju satu langkah. Senyumnya terangkat sedikit seraya menatap lamat-lamat cewek di depannya.

Gita menjauhkan kepalanya, "lo—ngapain?"

Erigo melipat kedua tangannya di depan dada, "lo lagi PMS?"

Pernyataan Erigo membuat kedua pipi Gita memerah. Astaga, kenapa membahasnya? Ya, ya, hal itu wajar untuk perempuan. Tetapi,

Kenapa Erigo mengetahuinya?

"Kalau lo jadi Ketos, leh uga tuh. Ye nggak, Ri?"ucapnya.

Teman Erigo itu menyelik ke Erigo, "kesambet apa bro? Lo daftar jadi Ketos?"

Erigo terlihat gugup, "ya, nggak kesambet, Ri. Gue, kan pengen aja jadi Ketos. Ketos itu bisa bolos pelajaran, tapi naik kelas."

Tawa Gita pecah. Erigo mengernyitkan dahinya, bingung akan sikap mendadak dari cewek itu. Seakan-akan dia mendapat kekuatan. Ia pun maju selangkah mendekati Erigo, lalu menyentil pundak Erigo.

"Kalau gitu, gue nggak akan biarin lo jadi Ketos."

Gita pergi, disusul Moli yang sedaritadi tidak percaya akan adegan tadi. Sahabatnya, ngobrol dengan Rigo. Erigo!

Sementara Erigo, diam tidak berkutit beberapa detik setelah kepergian cewek itu.

Ia merasakan Ari menepuk bahunya, menyuruhnya duduk di meja yang tadi ditempati Gita dan Moli. Erigo menghela napas dan duduk di kursi, menyenderkan bahunya.

"Lo sih, sok-sokan banget jadi ketos. Tampang aja urakan."komentar Ari setelah memesan makanan.

Erigo mengedikkan bahunya, lalu meminum air putih yang baru dibeli Ari, "penasaran aja."

"Kayaknya tuh cewek udah ngibarin bendera buat lo,"ujar Ari santai.

"Dari kemarin dia jutek banget. Gue cuman nyontek nomor dua aja udah kayak jenggot ayam terbakar api unggun."gumam Erigo mengingat kemarin. Untuk menghindari kemarahan gadis itu, ia bahkan harus keluar dari aula paling awal.

"Sori bro. Biasalah, Fisika."seorang teman Erigo yang lain, Sam, yang baru datang. Ia duduk di hadapan Erigo dan menemukan hawa-hawa tidak sedap.

"Ada apakah gerangan?"tanyanya, kepo, "Kania marahin lo lagi gegara penanya ilang, Go? Atau lo capek abis dikejar-kejar Sari gegara lo ngabisin air minum dia sebotolan?"

"Dia abis ketemu cewek, nggak tau kelas berapa. Ikutan calon Ketos juga."jelas Ari membuat Sam tambah kepo.

"Lo kesambet apa, bro? Ketos? Elo? Kiamat dunia!"serunya menggelegar.

Tuh, kan. Tidak ada yang percaya dengan Erigo.

"Anjir, lo mau buat acara apa, hah? Perlombaan orang konyol sesekolah? Penghargaan buat orang tergombal di SMA TB? Lo mau ngambil semua piagam?"

Ari terpaksa menutup keran bocor Sam.

Setelah berpikir lama, Erigo memutuskan.

"Kayaknya, tuh anak memang lagi PMS deh!"ucapnya yakin, membuat Ari dan Sam melongo.

"PMS? Siapa? Lo?"heboh Sam, mendapati Erigo yang PMS. Wow.

"Udah gue bilang, cewek tadi."jawab Ari sekali lagi, menekan intonasi tadi.

"Namanya siapa? Cantik? Unyu? Kek kesyurgawian Girls Generation?"lagi-lagi, virus K-POP-ers Sam meluber.

"Brigitta."jawab Erigo pendek. Ia sempat mengintip nama gadis itu, kemarin.

"Brigitta? Brigitta mana? Brigitta Agustina? Brigitta Zanura? Brigitta—,"sekejap, Sam menelan satu kata, "jangan bilang Brigitta Novera! Anak sebelas MIPA tiga! Astaga!"

Sepertinya, nama itu sangat mengagetkan seorang Sam.

"Nggak tau."kata Erigo pendek. Dia tidak tahu nama belakang gadis itu.

Ah, kenapa pula dia harus peduli. Toh, cewek bar-bar itupun belum tentu mempedulikannya.

💥💥💥

Apa ya yang mau dibahas?
Hum,
Comment ya!!

Salam swagg😎
☄️

EnG's-01 : Elevator [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang