• THIRTY ONE •

3.9K 253 0
                                    

            Not ready

💥💥💥

Hari ini seluruh perlombaan akan dilaksanakan.

   Sejak pukul setengah tujuh, Erigo tidak bisa berpikir sejenak. Ia terus berlari kesana-kemari karena berbagai permasalahan yang muncul. Seperti beberapa guru yang memanggilnya dan meminta penjelasan kenapa jam ajar mereka dipakai untuk acara ini. Lalu panitia konsumsi yang kekurangan stok air mineral dan snack.

   Dan berbagai masalah lainnya.

   Setelah lapangan perlahan mulai sepi, Erigo bersyukur kalau acara ini terlihat sempurna.

   Pipinya memancar aura dingin, tidak lama ia berbaring di tepi lapangan ketika panitia-panitia yang lain asyik berfoto, mengabadikan momen.

   Kedua matanya melebar dan sontak bangun.

   "Lo datang?"

   Gadis itu berdecih. "Emang gue pernah bilang kalau mau keluar dari sini?"

   "Jadi lo daritadi di sini?"

   Gadis itu mengangguk. Ia bahkan dari jam enam sudah di sini, bantu-bantu yang lainnya setelah tidak mengikuti rapat dan menghilang selama tiga hari. "Mau minum nggak?"

   Erigo meraih botol dari tangan gadis itu dan meneguknya. "Tumben gue ditraktir."

   Gita mengedahkan bahunya. "Anggap ajalah rasa bersalah gue gegara nggak partisipasi kemarin-kemarin."

   "Erigo! Gita! Foto yuk?!"teriak Rara yang berada di tengah lapangan.

   "Ngg—."

   Erigo menarik tangan Gita kearah rombongan dan tersenyum ke kamera.

   Cekrek.

   "Senyum dong."bisik Erigo ketika melihat hasilnya. Wajah datar itu tetap tidak berubah di foto.

   "Gue nggak mau difoto."jawab Gita tidak bernada.

   "Selfie lagi!"seru Gading yang memegang kamera.

   Gita merasa bibirnya tertarik ke atas. Kedua matanya melirik ke samping dan terpampang wajah Erigo dengan senyumannya.

   Erigo yang membuatnya tersenyum untuk foto ini.

   Karena dia tidak siap untuk tersenyum kembali.

💥💥💥

EnG's-01 : Elevator [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang