Bisakah kamu tersenyum padaku?
Sedikit saja
Setidaknya aku bisa melihat cantiknya wajahmu bila dihiasi senyuman.
-Billy Megantara-"Wihhhh... kesambet apaan lo?" Ujar salah satu cowok yang ada disana.
"Napa? Masalah buat ente?"
"Gak,aneh aja gitu seorang Billy Megantara,yang setiap harinya datang 5 menit sebelum bel baru dateng,sekarang gak ada angin gak ada hujan datengnya pagi amat."
Ya Billy sekarang sedang berada di ruang osis bersama Tristan. Tristan memang terkenal rajin,bukan apa-apa alasan dia datang pagi adalah tiada lain tiada bukan agar dapat tebar pesona dan mengantisipasi bila ada tugas yang belum dia kerjakan.
Berbanding terbalik dengan Billy, dia jarang sekali datang pagi bahkan bisa dihitung dengan jari jumlah dia datang paginya. Tetapi entah alasan apa Billy bisa datang sepagi ini bahkan disekolah baru ada beberapa peserta mos yang datang.
"Lo sekarang tugas dimana?" Tanya Billy tanpa menjawab pertanyaan Tristan sebelumnya.
"Hmmm... bentar?" Lalu Tristan mengambil buku kecil dalam tasnya. Buku itu berisi catatan-catatan kecil Tristan sepeti jadwal piket osis, jadwal tugas mengawasnya pada saat mos sekarang sampai no hp cewek-cewek yang dia mintai.
"Gue di kelas X3" ujarnya,dan seketika mata Billy berbinar mendengar hal itu.
"Sama gue aja ya,, gue bosen diem di ruang osis mulu"
Tristan mengerutkan alisnya. Benar-benar aneh, pertama Billy datang pagi, kedua dia meminta untuk ikut bertugas mengawas peserta mos.Ini benar-benar diluar akal sehat seorang Billy Megantara, dia yang meminta agar dia tidak ikut dalam kegiatan sosialisasi atau mengawas selama mos,tapi sekarang,dengan entengnya dia bicara kalau dia ingin ikut mengawas.
"Lo gak demam kok" Tristan memegang dahi Billy.
"Ya emang gue gak demam, lo doain gue sakit?"
"Ya gak gitu juga,tapi lo aneh hari ini."
"Ahh mungkin itu cuma perasaan abang aja, adek baik-baik aja kok bang, abang gak usah khawatir kayak gitu." Billy sengaja berbicara dengan nada yang di centil-centilkan.
"Ihhhh... geli gue." Lalu Tristan pergi meninggalkan ruang osis.
"Hahahaha...."
***
Pagi ini Salsha dan teman-temannya sedang berada di kantin untuk sarapan. Ralat lebih tepatnya menemani Cecil sarapan.
"Tumben lo sekolah tanpa sarapan dulu" tanya Feli.
"Au tuh... si abang,perginya buru-buru amat. Gue lagi asik-asiknya mimpi malah dibangunin."
"Bayangin aja nih ya, baru jam 06.15 dia udah nyuruh gue cepet-cepet. Untung Salsha datangnya pagi juga jadi gue ada temennya."
Kata Cecil menceritakan kejadian tadi pagi dirumahnya.Flasback on
"Cil woe bangun!!!"
Teriak Billy didepan pintu kamar Cecil."Cil woeeee, kebo amat sih"
Billy mulai terlihat kesal, karena yang dipanggil tidak kunjung-kunjung bangun. Sampai sebuah suara membuatnya berhenti menggedor pintu kamar Cecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Ficção AdolescenteBagaimana jika Salshabila Kirana seorang cewek jutek dan dingin bertemu dengan Billy Megantara seorang cowok hyper aktif dan pecicilan yang juga menjabat sebagai ketua osis disekolah mereka, apakah yang akan terjadi? akankah ada kisah cinta diantara...