Chapter 11

1K 29 0
                                    

Flasback
Awalnya Lio berniat untuk pergi ke rooftop untuk menenangkan dirinya sebentar. Tetapi pada saat menuju rooftop dia tidak sengaja berpapasan dengan Billy yang berjalan lunglai.

"Kenapa lo Bil?" Tanya Lio kepada Billy.

"Cecil marah sama gue" jawab Billy lesu.

"Cecil adik lo?" Tanya Lio memastikan. Dan Billy hanya mengangguk.

"Emang lo apain kok dia bisa marah sama lo" tanyanya lagi

"Kemaren gue lagi ngegalau dikamar mikirin cewek yang gue suka, cewek itu temennya Cecil. Terus Cecil masuk kekamar gue dia kasih gue saran dan tadi pagi gue coba lakuin ke cewek itu,tapi dia nolak mentah-mentah. Gue nyari Cecil dan nyalahin atas semua ini." Jelasnya kepada Lio.

"Dodol lo. Ya jelaslah adik lo marah, orang kakaknya sendiri yang nyalahin dia padahal tidak semuanya murni kesalahan dia." Jawab Lio.

"Gue emang bener-bener tolol sebagai kakak." Ujarnya sangat lesu seperti orang yang belum makan satu minggu.

"Udah minta maaf?" Tanya Lio.

"Udah tapi dia gak mau maafin bahkan sekarang dia jauhin gue." Jawab Billy.

"Emang sekarang dia dimana?" Lio kembali bertanya.

"Tadi dia naik keatas, kayaknya sih dia ke rooftop" jawabnya.

"Nah.... kebetulan gue mau ke rooftop, entar biar gue yang coba bujuk adik lo deh." Sarannya

"Bener? Awas lo boong, bawah lo gue potong sampe abis" ancam Billy.

"Sadis bener lo bang, mau gue bantuin kagak ni? Pake ngancam pula kau ini" jawab Lio dengan bahasa yang dicampur jadi satu.

"Ehh.. iya jadilah"

"Yaudah, gue mau ketemu cewek  cantik dulu, siapa tau aja dia mau sama gue." Ujar Lio sambil berjalan menuju ke rooftop.

"Ehhh awas lo macem-macemin adik gue ya."

"Tenang aja paling lecet dikit" ujar Lio sedikit berteriak karena jaraknya dan Billy sudah semakin menjauh.

"Ba*gsat lo Li" jawab Billy sangat keras membuat semua perhatian tertuju padanya.

"Ngapain lo semua lihatin gue kayak gitu?" Jawabnya sarkas.
Membuat semua orang yang melihatnya tadi langsung memalingkan wajahnya.

Flasback off

"Jadi gitu ceritanya." Jelas Lio ke Cecil.
Yups.. mereka berdua sekarang sedang duduk menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Cecil meminta Lio menceritakan bagaimana kakaknya itu, meminta sahabatnya ini membujuk dirinya.

"Itu mah bukan kakak yang nyuruh tapi lo yang mengajukan diri." Jawabnya.

"Setidaknya Kakak lo yang ngasih tau kalau adik kesayangannya lagi ngambek." Ujar Lio.

"Gue bukan adik kesayangannya lagi, dia udah ngebentak gue,marahin gue padahal gue gak salah apapun." Jawab Cecil.

"Ckck.. ternyata susah juga ya ngomong sama kepala batu kayak lo" sahut Lio.

"Gue bukan kepala batu ya" ujar Cecil yang tidak terima dibilang kepala batu.

"Ya lo bukan kepala batu tapi keras kepala doang kok" ujar Lio yang sukses mendapatkan pukulan manis dari Cecil.

"Gue gak keras kepala ya" jawabnya masih tetap memukuli lengan Lio bahkan sekarang sudah naik tingkat menjadi jambakan kecil dikepala Lio yang membuat Lio berteriak agar Cecil menyudahi aksinya ini.

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang