"Sa itu ada yang nungguin didepan"
"Siapa ma?" Salsha yang sedang rebahan dikasurnya bangkit menuju pintu.
"Itu ada yang nungguin kamu dibawah" ucap Mama.
"Lohh tadi katanya didepan sekarang di bawah mana yang bener?"
"Ya tadi dia didepan kan udah mama suruh masuk sekarang dibawah nunggu"
"Samperin gih, cowok loh. Ganteng lagi. Pacar kamu ya?" Goda mama.
"Apaansih ma" ucap Salsha lalu turun. Sebelum Mamanya bicara ngawur ngidul lebih jauh lagi.
Salsha turun ke bawah, dia hanya menggunakan kaos polos dengan hotpansnya. Saat tiba di ruang tamu dia terkejut melihat Billy yang sedang memainkan handphone nya. Dia mengenakan pakian yang cukup casual. Baju kaos warna putih polos dengan celana jogger serta jaket bomber yang menjadi hiasan luarnya.
"Ngapain lo disini?" Tanya Salsha masih tetap datar seperti biasa.
Billy menoleh dan termangu melihat penampilan Salsha dari atas sampai bawah. Salsha yang risih dipandangi seperti itu kembali bersuara.
"Ngapain lo liatin gue kayak gitu?" Tanyanya sarkas.
"Ehhh... nggak" jawab Billy gelagapan.
"So?" Ucap Salsha berjalan duduk di sofa yang ada didepan Billy.
"Ohh iya, gue kesini mau ngajak lo jalan. Mau ya?"
"Gak gue sibuk"
"Yahh kok gitu sih, ayolah gue mau ngajak lo kesuatu tempat"
"Gue kan bilang gak
"Dia mau kok" ucap Bryan yang tiba-tiba muncul dari arah dapur.
"Apaan sih lo" ucap Salsha yang tidak terima Bryan menyela pembicaraanya.
"Udah lah sekali-kali jalan gak papa kali"
"Gak gue sibuk"
"Alah sibuk apaan lo? Kerjaannya cuma tiduran doang dikamar dah kayak anak perawan yang disekap maknya lo tau gak"
"Gue gak butuh saran lo"
"Ehmm... sorry, lo siapanya Salsha ya?" Tanya Billy sopan.
"Gue? Kenalin gue Bryan kakaknya Salsha" ucap Bryan memperkenalkan dirinya.
"Gue Billy" ucap Billy menyambut uluran tangan Bryan.
"Ohh.. lo siapanya adik gue? Pacarnya?" Tanya Bryan yang membuat Billy gelagapan.
"Ehh... bukan kak,cuma temen kok"
"Bukan apa belum?" Tanya Bryan menggoda Billy dan juga Salsha.
"Apaansih lo kak,pergi sono. Bikin ribet aja lo disini" usir Salsha.
"Alah...bilang aja lo ngusir gue karena gak mau diganggu pedekateannya sama si Billy kan" celetuk Bryan lalu pergi dari sana sambil tertawa terbahak-bahak.
"Sebenernya lo ada urusan apa kesini?"tanya Salsha kembali.
"Kan gue udah bilang gue mau ngajak lo jalan"
"Gue gak bisa sibuk"
"Tapi tadi kata kakak lo, lo mau jadi sekarang lo pergi ke atas gue tunggu disini" ucap Billy sedikit mendorong tubuh Salsha.
"Apaan sih?"
"Udah gak usah banyak brontak. Cepetan"
Walau dengan sedikit keki, Salsha tetap pergi keatas buat bersiap-siap. Sebenarnya dia sangat enggan keluar hari ini. Namun apa boleh buat sebelum Mamanya keluar dan memaksanya seperti Bryan tadi, mending dia yang pergi duluan.
Sekitar 15 menit,Salsha keluar dengan pakian yang sudah diganti. Dia mengenakan outfit yang sama casualnya dengan Billy namun bedanya Billy mengenakan celana jogger sementara Salsha mengenakan celana jeansnya.
"Udah?" Tanya Billy melihat Salsha sudah berada dihadapannya.
"Menurut lo?"
"Iya-iya jutek amat si"
****
Sedari tadi Billy mengajak Salsha pergi entah kemana. Sudah hampir 30 menit mereka dijalan diselimuti keheningan. Tanpa ada percakapan diantara kedua insan ini. Bahkan suara radio pun tidak ada. Hanya deru nafas merekalah yang saling bersahutan.
"Lo mau bawa gue kemana sih?" Tanya Salsha akhirnya.
"Udah lo duduk santai aja. Gue gak akan jahatin lo kok" ucap Billy.
Setelah itu hening kembali. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga mobil itu berhenti tepat disebuah tempat yang Salsha perkirakan itu pasar malam.
"Ngapain lo bawa gue kesini?"
"Mau nyulik lo"
"Heh lucu" jawab Salsha sama sekali tidak berekspresi. Serem juga dia lama-lama begini. Pikir Billy.
"Becanda kali Sa. Gue bawa lo kesini cuma buat jalan-jalan aja sih sumpek gue dirumah" sahut Billy.
"Lo gila bawa gue ke pasar malam sore-sore begini?" Sarkas Salsha saat tau dirinya dibawa kepasar malam.
"Gue gak gila, gue udah booking buat kita. Biar gak ada yang ganggu gitu" ucap Billy seraya mengedipkan sebelah matanya ke arah Salsha.
"Najis" Billy tertawa mendengar celetukan Salsha. Dia mengejar Salsha yang sudah pergi meninggalkannya.
"Lo sebenarnya mau apa sih? Dari tadi mondar-mandir gak jelas"
Billy hanya tersenyum sangat manis mendengar perkataan Salsha. Dia sangat bahagia akhirnya Salsha berbicara panjang kepadanya. Walaupun dalam bentuk omelan.
"Ngapain lo senyum-senyum?"
"Gak. Gue seneng aja lo udah ada kemajuan" Alis Salsha bertaut. Dia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran cowok disebelahnya ini. Billy mengajaknya kepasar malam sore-sore begini. Trus ditanya malah cengar-cengir gak jelas. Aneh. Pikir Salsha.
"Udah gak usah digituin mukaknya. Jadi pengen cium gue" Ucapan Billy tadi sukses mendapatkannya pelototan gratis dari Salsha.
"Becanda kali Sa, yaampun lo ini jadi gemes deh gue" Billy mrncubit kedua pipi Salsha lalu melarikan diri. Sebelum gadis itu benar-benar mengamuk.
Duhhh... gak ada inspirasi banget hari ini. Tapi pengen update. Semoga gak terlalu absurd deh ya.
Please leave a comment guys😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Teen FictionBagaimana jika Salshabila Kirana seorang cewek jutek dan dingin bertemu dengan Billy Megantara seorang cowok hyper aktif dan pecicilan yang juga menjabat sebagai ketua osis disekolah mereka, apakah yang akan terjadi? akankah ada kisah cinta diantara...