"Ma kak Billy mana?"
"Loh kok nanya Mama, tadi kamu pulang gak bareng dia?"
Bukan tanpa alasan Cecil menanyakan keberadaan Billy. Dia hanya berharap Billy akan pulang malam hari ini atau mungkin menginap saja kalau perlu.
"Cil"
"Cil"
"CECILLLLL"
"Setannnnnn.... mana setannya? Mana? Sini biar lawan Cecil"
"Kamu kenapa sih? Gak ada setan kali" ucap sang Mama.
"Trus kenapa tadi Mama teriak?" Tanya Cecil heran.
"Kamu sih ngelamun mulu. Ngelamunin apa sih? Pacar ya?" Tebak Mama.
"Ahh... ee.. enggak lah Ma" ucap Cecil terbata-bata. Gugup mungkin.
"Masak sih? Cerita dong"
"Mama apansih udah ahh aku mau ke kamar aja" Cecil yang salah tingkah hampir saja tersandung lantai paling bawah dan itu sontak mengundang tawa Mamanya.
"Dasar anak jaman sekarang"
****
Suara deru motor terdengar sampai ke kamar Cecil membuat dirinya yang awalnya tidur terlentang langsung bangun dan melihat orang yang sedang ia tunggu-tunggu berada dibawah sedang melepas helm full facenya.
Cecil hendak berjalan keluar kamar namun sayang ternyata kamarnya dikunci dari luar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan abangnya itu. Cecil menghela nafas pasrah. Mau buka pintu juga gak bisa, mau didobrak? Gak deh yang ada nanti malah badannya remuk semua. Mau lewat balkon? Hello kamar dia berada di lantai 2,kalaupun mau keluar lewat balkon cara satu-satunya adalah LOMPAT. Tapi Cecil masih sayang nyawanya, dia tidak mau mati diusia semuda ini.
Yang bisa ia lakukan hanyalah diam dan berdoa semoga pacarnya itu selamat dari 2 laki-laki yang nanti akan mengintrogasi Rendy.
"Duhhh Kak Billy kenapa pakek kunci pintunya segala sih." Omel Cecil walaupun percuma karena sudah pasti tak ada yang mendengar.
1 jam
2 jam
3 jam
Cukup sudah Cecil sudah tak bisa lagi menunggu. Percayalah hal yang paling dibenci semua orang adalah MENUNGGU. Apalagi menunggu tanpa kepastian yang jelas. Sakitnya tuh disini.
"Hallo Ren,kamu gak papa kan,kamu gak diapa-apain kan sama Kak Billy? Kamu dipukul? Kamu dimarahin Papa aku ya? Bilang dong Ren jangan diem aja. Aku khawatir tau gak sih"
"Kamu diem aja dikamar, pacar kamu urusan Papa"
PAPA? apa tadi dia tidak salah dengar? Jadi yang ia telpon tadi Papanya bukan pacarnya? Tidak. Cecil benar kok dia menelpon Pacarnya Rendy bukan sang ayah.
"Tapi Pa, kalian ngapain kunciin aku segala? Aku sumpek tau dikamar"
"Lo sumpek? Ada tv, ada laptop ada kulkas juga dikamar lo. Lo bisa gunain semua itu, kalau lo lupa"
Ishh ini yang ditelpon siapa yanh jawabnya siapa, omel Cecil dalam hati.
"BUKAIN PINTUNYA SEKARANGGGGGG"
Tut.. tut... tut..
"Arghhhh.... punya Papa sama abang kok gini banget sih" Cecil benar-benar kesal saat ini. Daripada dia semakin kesal lebih baik dia menonton drama korea lumayan bisa cuci mata.
****
Dua sejoli yang tengah kasmaran ini sedang berjalan dikoridor sekolah, tak peduli dengan tatapan iri semua orang yanh ada disana. Toh hubungan ini kita yang jalanin,pikir mereka.
"Kamu diapain aja sama Kakak-kakak aku kemarin?" Tanya Cecil dengan raut wajah khawatir. Mungkin sudah 10 kali ia bertanya pertanyaan yang sama kepada Rendy tapi tak ada respon yang ia dapat selain senyuman.
Rendy yang menyadari raut sedih di wajah kekasihnya itu hanya bisa mengelus puncak kepala Cecil mencoba menyalurkan kekuatan agar Cecil bisa ceria kembali.
"Aku gak diapa-apain kok,malah mereka welcome ke aku."
Cecil menoleh dengan mata menyipit ia melihat Rendy. Ia jelas tau kalau Papa dan Kakaknya lah yang kemarin menjawab telpun darinya bahkan nadanya sangat tegas seakan-akan tidak ada yang bisa membantah ucapannya.
"Gak usah bohong deh. Aku tau kakak dan Papa aku itu gak mungkin bisa bersikap biasa aja sama orang yang baru mereka kenal apalagi ini pacar aku." Cecil mengucapkan hal itu dengan semangat menggebu-gebu. Bukan berarti dia senang malah kebalikannya dia sangat kesal saat ini. Ralat dia kesal dari kemarin malam.
"Mereka emang sengaja mau ngerjain kamu. Aku udah bilang jangan entar kamu ngambek,tapi mereka tetep keras kepala gak mau dengerin omongan aku. Aku bisa apa selain jawab iya?" Jawab Rendy jujur.
"Hah? Jadi kalian ngerjain aku? Kalian pikir ini lucu? Gak sama sekali" Ucap Cecil marah. Ia tak bisa lagi menahan emosinya mendengar penjelasan Rendy tadi. Tanpa menunggu jawaban Rendy, Cecil sudah berjalan menjauh dari Rendy.
"Cil.. Cil.. dengerin aku dulu"
"Cil.... Cecil"
Rendy mengejar Cecil yang kini sudah berlari menjauh. Ia sudah mencari kemana-mana namun tak ada satu pun yang tau dimana Cecil sekarang berada.
Dia sudah mencari kekelas gadis itu, tapi yang ia temui hanya teman-temannya. Rendy sudah lelah ia tak tau lagi harus mencari kemana, bel masuk juga sudah berbunyi dan ia harus segera masuk kekelasnya sebelum guru yang mengajar sampai disana.
HALOO.... KETEMU LAGI KITA.
SEBELUMNYA AKU MAU MINTA MAAF KARENA MINGGU LALU GAK SEMPET UPDATE. BECAUSE...... GAK ADA INSPIRASI BUAT NULIS,INI AJA AKU BELUM REVISI:(SO... ENJOY AJA YA.
VOTE AND COMMENT JANGAN LUPA😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
JugendliteraturBagaimana jika Salshabila Kirana seorang cewek jutek dan dingin bertemu dengan Billy Megantara seorang cowok hyper aktif dan pecicilan yang juga menjabat sebagai ketua osis disekolah mereka, apakah yang akan terjadi? akankah ada kisah cinta diantara...