Chapter 5

1.5K 44 0
                                    

"Mamaa...."
"Maa.. yuhuuu,anak mama yang ganteng ini udah pulang"
Sudah menjadi kebiasaan Billy kalau pulang sekolah pasti teriak-teriak,padahal bicara dengan nada normal saja sudah pasti didengar.

"Kenapa sih? Teriak-teriak aja,emang kamu pikir ini hutan?"

"Hehehe... ya kan biar kedengeran ma,biar greget gitu."

"Terserah kamulah,capek kalo ngomong sama kamu." Nisa a.k.a mamanya Billy-pun pergi meninggalkan anaknya itu.

"Yahh.. ma kok pergi,aku laper" Billy merengek seperti anak kecil yang membuat siapa aja pengen ketawa melihatnya.

"Tuh makanan di meja udah mama siapin,kamu makan aja,mama mau bikin kue dulu." Kata Nisa

"Billy mau ditemenin mama"
"Titik gak pake koma"
Billy langsung menarik tangan mamanya tanpa meminta persetujuan yang punya terlebih dahulu.

"Ckck.. dasar anak kecil" Nisa memang tidak pernah bisa menolak permintaan anak-anaknya terutama Billy.

Billy makan dengan lahap,dan setelahnya dia pamit kepada Nisa untuk pergi kekamar dengan alasan dia capek,padahal mah dia gak ngapain-ngapain dari tadi disekolah,dan hampir semua tugasnya diselesaikan oleh Devano.

"Ahhh... akhirnya gue ketemu sama elo lagi"

"Gue kangen banget nget nget pokoknya,cuma lo yang selalu ada disamping gue"

"I miss you so much,,muachhh"

"Idihh bener-bener ya, mimpi apa gue semalem ya, bisa punya abang sarap kayak lo"

"Sirik aje lu,ngapain masuk-masuk kamar gue, gak ketok pintu lagi"

"Udah gue ketok kali,lo nya aja yang keasikan ngomong sama tuh guling" ya daritadi yang diajak ngomong sama Billy adalah guling kesayangannya.

"Gue gak denger" sahut Billy enteng.

"Ya lo budeg sih, jomblo mah gitu ngomongnya ama guling mulu"

"Pergi sono lu, nganggu aja"

"Dihh yaudah gue PERGI" sahut Cecil dan ada penekanan di kata akhirnya. Cecil berjalan ke arah pintu, baru akan memegang gagang pintunya, Billy kembali memanggil Cecil.

"Ehh tunggu"
Cecil membalikkan badannya mengahadap ke arah suara.

"Kenapa? Tadi ngusir sekarang manggil labil banget sih lo."

"Cerewet banget sih lo" ujar Billy menirukan suara Cecil tadi.

"Gue mau tanya sesuatu sama lo,tapi ini rahasia ya,awas loh sampe bocor gue gak bakal kasih pinjem mobil gue lagi.

"Bocor ya tinggal tambal aja kok repot"

"Mulut lo yang entar gue tambal"

"Yaudahlah mending gue pergi,susah ngomong sama lo"

"Ehh.. gue mau ngomong"

"Yaudah ngomong"

"Temen lo itu siapa namanya, si sal.. sal..

"Salsha?"

"Nah iya Salsha, dia udah punya pacar?"

"Kenapa? Lo suka sama dia?"

"Maunya sih gitu"

"Idihh..  gak boleh,entar lo nyakitin sahabat gue lagi"

"Kapan gue pernah nyakitin cewek?" Yupp Billy memang belum pernah pacaran,memang dia terkenal pecicilan bahkan ada yang bilang kalau Billy itu playboy,padahal nyatanya dia belum pernah pacaran.

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang