Deg....
Tempat ini....
"Lo ngapain ajak gue kesini?" Tanya Salsha, terdengar dari suaranya kalau ada sedikit ketakutan, atau seperti trouma hebat. Tangannya juga bergetar hebat.
"Nengokin seseorang yang udah lama gak kita tengok" ucap Bryan namun tatapannya kosong memandang nisan dihadapannya.
Ya mereka sedang ada dikuburan.
Abigail Margaretta William
Nama itu tertulis dengan jelas di batu nisan tersebut. Bryan jongkok disamping gundukan itu, dia mengelus dan mengecup sekilas nisan itu. Salsha masih berdiri ditempatnya kejadian-kejadian 3 tahun lalu terulang kembali dikepalanya.
Flasback
"Kak Abi anterin Salsha ke toko buku yuk" ucap Salsha kecil.
"Sama Bryan aja dik, kk lagi sibuk" jawab Abi yang saat itu tengah sibuk menyelesaikan tugas sekolahnya.
"Yahh... kak,kak Bryan mana bisa milihin aku novel yang bagus, dia kan beda selera sama aku" ucap Salsha.
"Siapa bilang gue gak bisa milihin novel bagus? Gini-gini gue juga baca novel ya" tiba-tiba Bryan datang dan langsung ikut nimbrung kedalam pembicaraan dua gadis manis itu.
"Gak nanya ya" ucap Salsha tak acuh.
"Kak Abi ayo dongg... kak please" ucap Salsha kembali membujuk Abi agar mau mengantarnya. Dan ternyata caranya kali ini berhasil. Abi bangkit lalu mengantar Salsha pergi ke toko buku, tentu saja mereka diantar oleh supirnya.
Sampai di sebuah mall yang terdapat toko bukunya, Salsha sangat excited melihat banyaknya novel-novel keluaran terbaru yang terpajang disana, aneka cerita dari yang romance sampai horor pun ada. Dia lebih memilih novel horor karena dia tidak mau besar sebelum umurnya jika terus terusan membaca novel tentang anak muda jaman sekarang.
Sementara Abi,dia berkeliling di rak buku khusus novel terjemahan. Dia memang suka membaca novel terjemahan katanya sih itu untuk menambah wawasan kita terhadap dunia.
Sesudah keduanya memilih buku yang dimau dan membayarnya, mereka pergi dari toko buku itu. Saat perjalanan menuju parkiran, Salsha melihat toko ice cream diseberang sana. Melihat adiknya yang sangat menginginkan ice cream akhirnya dia mengantarkan Salsha membeli ice cream.
Namun tiba-tiba ada dua orang pria berbadan besar,yang menghalangi jalan mereka.
"Hai adik manis, mau kemana? Orang tua kalian kemana?" Tanya orang itu, namun bagi Salsha senyum orang itu sangat menyeramkan.
"Kak aku takut" cicit Salsha.
"Jangan takut, om gak akan jahatin kalian kok asal kalian serahin semua uang yang dikasih papa kalian." Ucap orang itu lantas mereka tertawa jahat.
"Kita gak punya uang" teriak Abi.
"Heii.. jangan teriak-teriak gitu dong, kalau gitu tas kalian aja siniin" ucap orang yang satunya lagi.
Salsha sangat ketakutan, ditambah jalanan yanh saat ini tengah sepi. Tiba-tiba Abi ditangkap oleh orang itu, Salsha menangis melihat kakaknya yang ditahan oleh mereka.
"Lepasin kak Abi" teriak Salsha. Namun orang itu malah tertawa.
"Lepasin? Kasih dulu tas kamu ke om" ucap orang itu.
Tiba-tiba ide briliant muncul di kepala Abi, dia lalu menginjak kaki orang itu dengan keras, hingga orang itu berteriak kesakitan dan pegangannya terlepas. Abi menarik Salsha agar berlari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Teen FictionBagaimana jika Salshabila Kirana seorang cewek jutek dan dingin bertemu dengan Billy Megantara seorang cowok hyper aktif dan pecicilan yang juga menjabat sebagai ketua osis disekolah mereka, apakah yang akan terjadi? akankah ada kisah cinta diantara...