Chapter 45

844 34 6
                                    

Liburan memang hari yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian orang. Bahkan hampir semua orang menunggu datangnya hari itu. Ada yang memanfaatkan liburan itu dengan keluarga, sahabat,maupun pacar ~bagi yang punya aja sih~

Seperti yang dilakukan oleh kedelapan orang ini diantaranya ada Salsha dkk dan Billy dkk. Mereka memilih berlibur ke lombok. Menjelajahi pantai dan tempat liburan yang ada disana.

Memang dijaman sekarang anak muda lebih memilih liburan ke alam terbuka daripada pergi ke mall. Alasan yang simple. Pemandangan yang bagus dan cocok dijadikan tempat selfie. Bukan begitu?

Liburan yang penuh cerita. Dengan liburan ini mereka jadi lebih dekat, saling mengenal satu sama lain. Bahkan ada timbul benih-benih cinta satu sama lain. Beda dengan 2 orang remaja yang satu sedang berusaha menarik perhatian dan satunya lagi entah dia mau atau tidak membuka hatinya kembali untuk diisi.

Dan kini mereka dalam perjalanan pulang. Berada dipesawat dan memanfaatkan waktu yang ada untuk tidur. Karena selain itu tak ada yang bisa dilakukan lagi. Mau senam? Mana bisa. Apalagi mau terjun bebas,nyari mati itu mah.

****

"Bang.. gue pergi ya" Ucap Cecil dibalik pintu kamar Billy dengan kepala sedikit menyembul.

"Mau kemana lo? Gak capek baru juga sejam dirumah udah pergi aja" ucap Billy tanpa menoleh kearah adiknya itu.

"Temu kangen bang. Seminggu gak ketemu berasa seabad dah" 

"Lebay lo. Udah sana pergi"

"Bilang aja lo sirik. Jomblo sih"

"Gue lempar juga lo ke bawah. Pergi gak. Gue mau tidur"

"Gimana mau punya pacar cobak. Orang gak ada usaha gini"

"Ohh mulai kurang ajar lo ya"

Billy yang awalnya tiduran kini bangun bersiap-siap menangkap adiknya itu. Namun pergerakannya diketahui oleh Cecil dan dia udah ngacir duluan.

"Sue emang. Gak aja dia gimana usaha gue naklukin es batu" gumamnya sendiri.

Baru hendak pergi tidur tiba-tiba suara adiknya kembali terdengar. Membuat emosinya berada di puncak.

"Bang.. kata Salsha ada MANTANnya dirumah. Lo gak takut dia diambil. Gue cuma ngasih tau doang sih. Serah lo juga sih" ucap Cecil memanas-manasi kakaknya dengan menekankan kata sakral itu.

And see... caranya 1000% berhasil. Terbukti dengan Billy yang langsung mengenakan jaketnya dan ngacir begitu saja. Meninggalkan Cecil yang termangu didepan kamarnya.

Tak menyangka kakaknya senekat itu hingga turun saja lewat pegangan tangga. Untung saja mendarat dengan selamat.

Tak mau membuat pacarnya menunggu lama ia pun segera turun kebawah. Dan pergi ke tempat yang sudah mereka sepakati tadi.

Dilain tempat. Salsha yang baru saja selesai mandi dan berniat tidur. Harus mengurungkan niatnya karena teriakan sang Mama.

"Kenapa sih Ma. Malam-malam gini teriak-teriak" ujar Salsha kesal.

"Mama kepengen martabak manis. Beliin ya?" Ucap sang Mama terdengar memohon.

"Ma... ini udah malam aku mau tidur. Kenapa gak suruh kakak aja sih." Sungut Salsha bukan apa-apa dia sangat lelah setelah datang dari Lombok.

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang