"Gue mau balik dulu ya. Ada yang ketinggalan" ucap Billy pada teman-temannya.
"Trus rencananya?" Tanya Tristan sambil melihat jam tangannya.
"Ini bentar lagi mereka datang" sambungnya.
"Kalo mereka udah datang kalian mulai aja acaranya. Dia taunya kan kalo ini acara lo Tan" jelas Billy. Lalu kemudian dia pergi dari kafe itu untuk pulang kerumahnya mengambil barang yang ketinggalan.
Billy mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Beruntung jalanan yang ia lewati terbilang sepi hanya ada beberapa kendaraan yang melaju disana.
Hampir saja ia terjatuh karena jalannya licin. Namun Billy tak juga mengurangi laju kecepatan motornya. Sekarang yang ia prioritaskan adalah sampai dirumah dan mengambil barang itu. Kemudian balik ke kafe secepat mungkin. Ia tak ingin rencananya ini gagal.
Sampai dirumah ia langsung lari menaiki tangga menuju kamarnya. Ia mencari kesana-kemari dan akhirnya ia menemukannya di nakas sebelah tempat tidurnya.
Saat akan keluar,Billy dihentikan oleh sang mama.
"Kok udah pulang, ada yang ketinggalan?" Tanya Mama lembut.
"Iya ma. Udah ya aku buru-buru" Billy mencium tangan Mamanya dan langsung ngacir pergi. Membuat mamanya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah putranya.
Billy kembali mengendarai motornya dengan brutal. Tak peduli keselamatannya karena tujuannya sekarang adalah sampai di kafe secepatnya.
Saat akan ia melewati perempatan didepan. Tiba-tiba ada truk besar lewat dari arah berlawanan dengan kecepatan penuh. Hingga kecelakaan itu tak terelakan. Motor Billy membentur tubuh truk itu, dan membuat Billy terpental melewati truk itu.
Darah mengalir di hidung dan kepalanya. Sebelum kesadarannya hilang ia melihat orang yang mengemudikan truk itu menyeringai tajam kearahnya.
****
RS MEDIKA
Salsha berlari dikoridor rumah sakit, mencari ruangan tempat pria itu berada. Dibelakangnya ada sahabatnya dan sahabat pria itu. Setelah mereka mendengar bahwa Billy kecelakaan, dengan terburu-buru mereka mengendari kendaraan mereka dan sampai dirumah sakit ini.
Sampai didepan ruang gawat darurat atau UGD, mereka duduk di kursi tunggu yang ada didepannya.
"Ini sebenernya ada apasih?" Tanya Salsha yang dari tadi tak mengerti situasi yang terjadi.
Mereka yang ada disana saling memandang. Berbicara melalui sorot mata mereka yang semakin membuat Salsha bingung dibuatnya. Hingga akhirnya Devanolah yang menjelaskannya.
"Jadi pesta yang diadain untuk merayakan balikannya Feli sama Tristan itu gak ada. Yang sebenernya terjadi itu-" belum sempat Devano menjelaskan. Pintu ruangan pun terbuka dan keluarlah seorang pria dengan setelah dokternya.
"Keluarga pasien atas nama Billy?" Tanya Dokter tersebut.
Mereka langsung berdiri dan mendekat kearah dokter itu.
"Kita temennya dok, keluarganya masih dalam perjalanan" ucap Tristan.
"Jadi begini,kondisi pasien saat ini kritis dan juga ia mengalami pendarahan yang cukup banyak. Kita harus segera melalukan transfusi darah. Kebetulan stok darah yang sama dengan pasien sedang kosong" jelas dokter itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Teen FictionBagaimana jika Salshabila Kirana seorang cewek jutek dan dingin bertemu dengan Billy Megantara seorang cowok hyper aktif dan pecicilan yang juga menjabat sebagai ketua osis disekolah mereka, apakah yang akan terjadi? akankah ada kisah cinta diantara...