Chapter 13

1K 27 0
                                    

Tidak terasa sekarang sudah hari ke tujuh Salsha dkk menjalani masa orientasi siswa atau biasa disebut MOS. Setelah kejadian pertengkaran antara Cecil dan Billy, Cecil belum mau bicara dengan Salsha.

Billy sudah menjelaskan kalau yang bersalah disini adalah dirinya dan Salsha tidak tau menau. Namun Cecil tetap tidak mau bicara dulu dengan Salsha entah sampai kapan hanya Cecil yang tau itu.

Beberapa hari ini Billy juga masih tetap berusaha untuk mencairkan es batu dalam diri Salsha. Berbagai carapun sudah dia lakukan namun hasilnya tetap sama.

Hari ini adalah hari terakhir Salsha dkk mengikuti MOS. Acara mereka hari ini selain penutupan adalah kemah di salah satu tempat perkemahan di daerah bogor. Mereka juga akan menginap disana dan akan pulang besok sorenya.

Salsha sudah sampai disekolah setengah jam yang lalu. Dia sedang mengobrol dengan Feli dan Aurel. Sementara Cecil belum menapakan batang hidungnya.

****

"Cil... cepetan napa, lama amat lo" omel Billy kepada Cecil yang dari tadi belum selesai memilih baju apa yang akan dikenakan.

Sebenarnya Cecil sudah bangun dari jam 5 tadi, karena dia terlalu excited dengan acara hari ini, sampai-sampai dia membawa koper untuk pergi kemah sekarang.

Billy yang menunggu dibawah pun sudah kelelahan padahal dia tidak melalukan pekerjaan apapun. Memang benar apa kata pepatah menunggu sangat melelahkan dna membutuhkan banyak tenaga.

"Cecillll" panggil Billy sekali lagi. Kalau gini ceritanya, bisa ketinggalan bus gue. Batin Billy.

"Bentar napa... gak sabaran banget sih lo, baru juga jam 6" Jawab Cecil santai seperti di pantai.

"Apa lo bilang jam 6? Lihat noh jam. Ini itu udah jam 7 Cil. Cepetannn" Billy benar-benar tidak habis pikir, kenapa semua cewek kalau dandan itu lama.

"Kenapa gak bilang dari tadi,kan kalo gitu kita bisa telat" omel Cecil.

Billy hanya menghela nafas pasrah, karena kalau Cecil dilawan bisa-bisa sampai matahari terbit di barat dan tenggelam di timur baru akan selesai.

Setelah mereka sarapan dan berpamitan, mereka berangkat pergi kesekolah. Namun mobil yang akan Billy kendarai tidak kunjung dijalankan oleh yang punya.

"Kenapa gak jalan, kita udah telat entar ketinggalan gimana?" Billy tetap diam dalam posisinya.

"Woii... lo budeg atau gimana sih?" Cecil terus menerus memanggil Billy namun yang dipanggil tetap duduk dalam diam.

"Lo ngapain duduk di belakang? Lo pikir gue supir lo? Trus tuh koper ngapain gak dimasukin, gue bukan kacung lo ya" cecar Billy terus menerus.

"Ahh elah ketimbang gitu doang juga." Cecil kembali keluar dari mobil dan memasukkan kopernya lalu dia kembali masuk kedalam mobil.

15 menit kemudian mereka telah tiba di sekolah namun sekolah itu tampak sepi, tidak ada siswa, guru bahkan bus yang akan membawa mereka ke bogor pun juga sudah tidak ada. Tinggalah mereka yang sekarang terlibat cekcok menyalahkan satu sama lain.

Kring... kring..

Bunyi telepon Billy menghentikan perdebatan mereka. (Anggap aja itu suara dering hp ya hehehe...). Billy tampak serius menerima telepon itu entah siapa yang menelepon.

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang