Pertama

13.7K 1K 14
                                    

NAMANYA adalah Edward Kyle. Berperawakan tinggi tapi bukan yang tertinggi, rambutnya berwarna pirang terang dengan mata biru setajam elang yang sedang mengamati mangsanya dari jauh.

Kyle bersikap terang-terangan kala mengamati sesuatu ataupun seseorang. Ia akan mengamatinya sampai puas, tidak peduli apakah obyek pengamatannya senang diperlakukan demikian atau tidak, lalu setelah itu ia akan berpaling ke hal lain yang lebih menarik meninggalkan obyek tadi begitu saja.

Obyek pengamatannya malam ini adalah seorang wanita berlekuk seksi dalam balutan satin merah marun yang menempel ketat pada tubuhnya. Cantik? Sudah pasti. Tapi yang salah disini adalah wanita itu datang bersama seorang pria. Kekasihnya? Tidak masalah jika hanya itu. Tetapi pria itu adalah suaminya. Masih tidak masalah? Ya, jika si wanita mau, mengapa tidak?

Kyle tertarik padanya, pada wanita yang sedang menanggapi ocehan seorang pria murung. Dari bahasa tubuhnya, wanita itu pun tidak sedang dalam keadaan baik. Ketika Kyle sudah menetapkan targetnya ia tidak akan mengacuhkan wanita-wanita lain yang berusaha menarik perhatiannya.

Dengan santai ia mendatangi pasangan itu. Berdiri tepat di depan mereka dan menyapa:
"Selamat malam, Tuan. Kulihat Anda berdua agak asing, aku tidak pernah melihat kalian di pesta-pesta sebelumnya." Kyle menggenggam minuman pada gelas berkaki dengan cara yang elegan tanpa memandang wanita yang berdiri di samping lawan bicaranya sedikitpun. Perhatiannya tercurah pada sang suami yang menatap Kyle dengan tatapan remeh.

"Ya, itu karena aku baru saja kembali dari perjalanan panjang di negara tropis." jawab pria itu angkuh.

"Pantas saja kau memiliki kulit yang mempesona, eh, Tuan-"

"Killian MacGrew." ia menyodorkan tangannya pada Kyle dengan bangga.

Kyle sendiri menahan agar bibirnya tidak tersenyum lebar dan puas akan kemenangannya. Hanya dengan satu kali basa-basi ia berhasil mengetahui nama sang suami tanpa perlu mengajukan perkenalan secara formal yang sudah pasti akan ditolak mentah-mentah oleh pria seperti itu.
"Edward Kyle." ia menyambut uluran tangan sang suami angkuh dengan sikap hangat yang penuh wibawa.

Dan sekarang ia menanti kemenangan keduanya yang akan segera menyusul sebentar lagi.
"Ini Diana MacGrew dan dia istriku." si suami angkuh memperkenalkan istrinya dengan bangga.

"Diana." kata wanita itu singkat sembari mengulurkan tangan.

Kesalahan bagi Diana karena mengulurkan tangan pada Kyle. Mungkin Diana yang kaku itu akan menyesali tindakannya kali ini.

Wajah dinginnya terenyak kaget walau tidak kentara ketika Kyle menyambut uluran tangannya. Bukan sekedar berjabat tangan tapi Kyle menjalankan ujung jarinya di sekitar nadi Diana secara cepat dan samar, tak seorangpun kecuali mereka berdua akan menyadarinya.

Diana yang tadinya acuh tak acuh berubah gelisah hanya dengan satu sentuhan. Kyle kembali masuk dalam basa basinya dengan Killian dan mengabaikan Diana, namun sekarang wanita itulah yang tidak dapat melepaskan pandangan dari wajahnya. Terkadang pria boleh melakukan taktik tarik ulur, kan? Bukan wanita saja.

Untuk informasi, sekarang mereka berada di pesta pernikahan putri Aaron Grey, bukan pesta liar sang pangeran kegelapan.

Setelah selesai berkenalan dan berbasa basi, Kyle berjanji akan mengundang mereka ke pestanya dua bulan lagi. Pesta yang persiapannya bahkan telah dilakukan sejak pesta sebelumnya baru berakhir.

Kyle menatap Diana sedikit lebih lama, menjebak mata wanita itu padanya sebelum mengangguk singkat dengan seulas senyum miring yang menjanjikan sesuatu.

Diana tampak terpengaruh dengan isyarat itu karena ia menyembunyikan wajahnya yang merona merah dengan menyesap minumannya.

"Edward!" langkah Kyle terhenti, wajahnya meringis seolah nama itu menyakiti dirinya. Siapa gerangan yang berani memanggil nama depannya? Apakah mereka merasa sudah cukup dekat untuk mendapat keistimewaan memanggilnya dengan nama depan?

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang