GINA berhasil mendapatkan kembali kekuatannya. Ia mendorong tubuh Kyle dengan kedua tangannya namun sia-sia. Pria itu sengaja menindih tubuhnya seperti itu.
"Aku akan jawab tapi biarkan aku berpakaian."
"Sayangnya aku mengajukan pertanyaan lebih dulu. Jadi jawab dulu dan berpakaianlah."
"Baiklah walau ini agak tidak nyaman. Tapi bisakah kau mengeluarkan tubuhmu dari dalam diriku? Aku merasa terlalu terbuka." Pipi Gina merona malu.Kyle berkeras mendapatkan jawaban, jadi ia menggeleng, "Jawab dulu."
"Baiklah." Gina menyerah. Ia berusaha mendapatkan kenyamanan dari posisi itu jadi ia menggerakan pinggulnya dan Kyle menggeram.
"Jangan banyak bergerak, Nona!" Kyle memperingatkan.
"Oh, ok. Aku hanya tidak nyaman."
"Biasakan dirimu. Sekarang jawab aku, siapa kau?"
"Aku Gina, Mandy adalah sahabatku. Ayahnya bernama Killian dan ibu tirinya adalah Diana-" Gina menambahkan dengan ragu, "kekasihmu.""Kau datang bersama mereka?"
"Tidak, aku datang sendiri walau dengan undangan Tuan MacGrew. Mandy mencurinya dari mereka dan aku heran Killian MacGrew masih bisa masuk, walau aku tidak heran Diana bisa masuk." Gina kembali menggerakan pinggulnya dan dengan terpaksa Kyle harus menangkup bokong Gina agar tidak terus bergerak."Lanjutkan!"
"Mandy merasa ibu tirinya berubah dan kecurigaannya benar. Diana berubah karena memiliki kekasih baru. Mandy ingin agar ayahnya bercerai dari Diana tanpa memberikan kesempatan wanita itu untuk menuntut harta. Caranya, ia ingin mencari bukti perselingkuhan Diana."
"Dan kau mau saja ia mengirimmu ke lubang neraka?"
"Awalnya Mandy yang mencoba masuk, namun penjagamu yang bertubuh raksasa menolaknya mentah-mentah karena ia terlihat seperti anak-anak. Kemudian aku menggantikannya."
"Dan raksasaku tertipu olehmu." ia tersenyum miring, "Katakan, berapa usiamu?"
"Enam belas."
"Aku dua puluh tujuh tahun, kau tahu?"
"Aku tidak dalam posisi menggodamu, aku sedang bernegosiasi."Rahang Kyle berkedut. Raut wajahnya yang hangat mengeras dan dingin. Ia berguling melepaskan tubuh mereka. Dan dalam sekejap Gina merasa kehilangan kehangatan tubuh Kyle. Ia segera menyilangkan tangannya di depan dada.
Kyle berdiri dan menggunakan kembali celana panjangnya.
"Aku sudah memutuskan. Kau yang menjadi tawananku selanjutnya."Gina yang baru saja merunduk meraih gaunnya langsung mematung.
"Apa?"
"Kau tentu tahu gosip itu, kan? Satu gadis lenyap pada malam pesta karena kastil ini...berhantu."
"Tapi aku satu dari sekian orang berpikiran maju yang tidak percaya bahwa kastil ini berhantu. Aku percaya para wanita itu menghilang dan tidak ada hubungannya dengan kastil."
"Maaf karena mengecewakan cara berpikirmu yang modern, Gina. Karena memang akulah hantu itu, aku yang menahan wanita-wanita itu."
"Tapi untuk apa?"
"Aku punya alasan pribadi dan alasan praktis."Gina selesai menggunakan gaunnya dengan buru-buru. Ia berdiri sembari meremas tangannya.
"Tidak ada untungnya kau menahanku disini, aku harus melanjutkan sekolahku, kemudian lulus, bekerja, menikah, dan bercinta. Lalu memiliki anak-anak yang lucu."Kyle tertawa sinis sebelum menandaskan minumannya, "kau gadis praktis yang memiliki rencana hidup membosankan."
"Aku harus merencanakan kehidupan normal yang kausebut membosankan karena pada kenyataannya hidupku sangat tidak keruan. Contohnya sekarang, lihat, aku baru saja bercinta dengan pria asing demi kebebasanku."
"Kalau begitu lakukan lagi hingga kau mendapatkan kebebasanmu."
"Berapa kali lagi?" walau takut Gina tetap bertanya.
"Hingga aku berkata cukup.""Kyle, tolong. Ayahku pasti panik karena aku menghilang. Demi Tuhan, aku punya utang pada kios majalah dan aku harus membayarnya."
"Biar Jacob yang membayar untukmu."
"Aku bisa membayarnya sendiri."
"Tidak ketika kau berada di dalam kastil ini. Katakan selamat tinggal pada Gina yang dulu karena sekarang kau milik Edward Kyle." Kyle melangkah ke arah pintu.
"Lalu bagaimana dengan yang tadi? Aku bercinta denganmu bukan tanpa sebab, kau berjanji membebaskanku."
"Tadi itu..." wajahnya melembut menatap Gina, "luar biasa, kita akan sering melakukannya di kemudian hari." Kyle meninggalkan Gina dalam ruangan itu dan mengunci pintunya dari luar.Gina berlari mengejar, ia memukul pintu itu dengan telapak tangannya sembari menjerit.
"Kyle!!! Dasar pria brengsek. Kembali, Kyle!"Tamat! Hidupku benar-benar tamat. Tak satupun dari wanita-wanita itu berhasil kembali dengan selamat. Bahkan mereka masih dinyatakan hilang. Apakah mereka sudah mati atau hidup di suatu tempat? Di kastil ini mungkin.
Kyle mengenakan kembali jasnya, ia menyisirkan jemarinya kedalam rambut berusaha mendapatkan kembali bentuk alami yang rapi. Gina mengacak-acak rambutnya ketika mereka bercinta. Satu hal yang tidak disukai Kyle ketika bercinta, namun dengan Gina rasanya sungguh nikmat.
Gadis itu polos sekali, ia selalu terkesiap setiap kali Kyle bergerak dan kemudian ia malu karena reaksinya sendiri.
Jacob menghampiri Kyle di ruangan luas tempat mereka transaksi. Ia mengabaikan rambut dan dasi bosnya yang berantakan.
"Ternyata Dex mengakui bahwa ia kekurangan berlian untuk membayar. Ia menawarkan emas sebagai gantinya."
"Katakan pada Dex, ia tidak perlu membayar sisanya asalkan ia mau mengantarkan Key ke Timur Tengah."
"Saya akan menyampaikan pada Dex."
"Tolong panggil Janson kemari."Janson adalah pria raksasa lain berbadan tegap. Puncak kepala Kyle hanya sampai di dagu pria itu. Oleh karena itu Kyle tidak suka jika Janson berada terlalu dekat dengannya.
"Bagaimana MacGrew?"
"Mereka saya pastikan tutup mulut. Lagipula Killian tidak mencurigai apapun kecuali istrinya yang berselingkuh."
"Talisa?"
"Kecelakaan mobil dan ia dinyatakan tewas. Talisa mengendarai mobil dalam keadaan mabuk."
"Mandy?"
"Mobilnya terperosok ke dalam danau, tapi jasadnya masih dalam pencarian."
"Jangan lepaskan perhatian kalian dari Mandy."
"Tentu, Tuan."Kyle menyukai pria praktis sehingga mereka tidak perlu banyak basa basi dan langsung pada intinya. Dengan begitu urusan mereka lebih cepat selesai dan Kyle bisa menyapa tamu-tamunya di bawah. Lalu Gina?
"Ah, Janson!" ia menahan pria raksasa itu dengan seruannya. Janson berbalik menghadap padanya, "tolong selidiki siapa Gina."
"Gina siapa, Tuan?"
"Itu yang ingin kuketahui, dia sahabat Mandy, putri MacGrew. Aku ingin laporannya besok pagi tepat saat pesta berakhir."
"Tentu saja."Seorang gadis berenang di tengah dinginnya air danau. Ia meninggalkan mobilnya di tengah danau dan berenang ke tepian. Mandy berusaha meraup udara dalam-dalam ketika sorot lampu senter menerangi permukaan danau.
Oh, Tidak. Sial, mereka masih mencariku.
Walau menggigil Mandy memaksa kakinya yang beku untuk terus melangkah menjauhi danau. Ia bergerak ke arah jalan raya dan menghentikan mobil pertama yang melintas. Tidak sulit mendapatkan tumpangan dengan kalung zamrud sebagai imbalan. Mandy harus segera menemui ayah Gina sebelum kembali ke rumahnya. Ia hanya berdoa agar Gina baik-baik saja hingga ia berhasil kembali dengan bala bantuan.
Mandy terbangun saat mobil yang ia tumpangi berhenti. Seharusnya ia sudah sampai di rumah Gina, tapi ia mendapati beberapa mobil lain yang menghadang mereka.
Pria-pria raksasa turun menghampiri dan si pemilik mobil ketakutan.
"Cepat turun!"
Si pemilik mobil menurut begitu saja, ia turun meninggalkan Mandy di dalam mobil. Salah seorang dari mereka mencekoki mulut pria itu dengan sesuatu dan kurang dari tiga menit pria itu tumbang.Mandy menyelinap keluar, ia berlari ke arah yang berlawanan berharap dapat menjangkau hutan tapi sayangnya satu mobil mereka melaju kencang dan menabrak tubuh gadis itu dari belakang hingga Mandy terhempas dan tidak bergerak di atas aspal kemudian mobil itu berhenti.
Pria lain mengarahkan mobil tumpangan Mandy di tempat yang sama persis menggantikan mobil yang menabrak gadis itu. Kemudian ia memasukan pria pingsan tadi ke dalam mobilnya.
Dunia akan tahu bahwa Mandy menjadi korban sebuah kecelakaan, tertabrak oleh sebuah mobil yang dikendarai oleh pemabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Castle
RomantizmEdward Kyle : Aku kejam dan super egois, aku tidak segan melenyapkan kalian yang tidak berguna lagi bagiku apalagi mereka yang mengusik hidupku. Aku selalu melakukan segala cara untuk melindungi diri sendiri. Regina Dawson : Gosipnya pesta di kastil...