Keempat Puluh Enam

8.5K 666 21
                                    

GINA menatap ke luar jendela mobil, lega rasanya karena ia bisa kembali ke kota tempat tinggalnya, ia baru saja tiba dari perjalanan singkatnya ke Swiss. Selama itu pula ia telah meninggalkan Jared bersama Garrick dan Hannah, pengasuh bayi yang ia sewa dari agen khusus.

Hanya butuh satu bulan baginya untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Dua minggu pertama setelah mengetahui bahwa Kyle tidak selamat dalam ledakan itu, Gina benar-benar kolaps dan ia harus istirahat total di rumah sakit dengan jarum infus di pergelangan tangan. Sebenarnya siapa yang meledakan kastil itu dan apa tujuannya? Berbagai pilihan ia buat ketika menghabiskan waktu dengan berbaring sepanjang hari. Pilihan pertama adalah mati menyusul pria itu. Lalu pilihan kedua adalah bertahan hidup demi kedua anaknya.

Ia memilih opsi kedua, Gina bertekad untuk melanjutkan hidup demi kedua anaknya. Garrick benar, mereka berdua adalah kenangan terakhir yang Kyle berikan untuknya. Gina akan melakukan apapun untuk melindungi mereka dan memberikan jaminan kehidupan yang layak.

Maka dari itu Gina melakukan perjalanan ke Swiss. Amplop yang Kyle berikan ternyata berisi informasi kekayaan pria itu di Zurich Cantonal Bank di Swiss. Ketika pria itu menjelaskan secara empat mata mengenai apa saja prosedur yang harus Gina penuhi sebagai pewaris, ia juga menyebutkan jumlah kekayaan Edward James Kyle St.Michael yang membuat kelopak mata Gina melebar. Pria itu menjelaskan bahwa Kyle telah menyediakan asuransi pendidikan dan kesehatan bagi kedua anaknya selain meninggalkan deposito untuk Gina.

Gina tidak bodoh, ia tidak bisa terlihat mendadak menjadi jutawan atau polisi akan mengendus asal muasal uang tersebut. Gina tidak ingin masa depan kedua anaknya menjadi suram sehingga ia hanya mengambil bunga depositonya saja untuk keperluan kelahiran bayi keduanya.

Selain itu ia juga menerima sebuah titipan surat yang di simpan dalam brankas yang sama. Kyle berpesan agar menyerahkan surat itu kepada wanita pertama yang datang atas namanya. Sebuah amplop putih gading polos, bagian depannya tertulis "Untuk Gina" ia tidak segera membuka benda itu, ia berpikir bahwa Kyle ingin menyampaikan sesuatu yang rahasia melalui surat ini dan sekarang ia sedang dalam perjalanan sehingga tidak aman membukanya sekarang.

Gina menyentuh ke dalam tasnya untuk memastikan bahwa amplop itu masih ada di tempatnya, kemudian jarinya menyentuh sesuatu yang lain, ia mengeluarkan selembar foto dari dalam tas jinjing yang ia bawa kemana pun sebagai jimat hidupnya. Foto dimana ia, Kyle, dan Jared sedang berinteraksi bersama, Fredy yang mengambil gambar itu dengan ponsel Kyle. Tak terasa air mata jatuh membasahi foto itu, ia segera menyeka basahnya sebelum foto itu rusak. Lalu ia kembalikan ke dalam tas.

Fredy... Si kepala pelayan tua yang ketus itu. Gina melihatnya tergeletak di pintu masuk ganda. Tubuh ringkihnya terlihat sangat pucat, mungkin Fredy adalah orang pertama yang terbunuh oleh anak buah Dex. Pria tua itu adalah pelayan Kyle yang setia, walau posisinya tidak penting bagi Kyle namun ia tetap merasa bangga melayani majikannya.

"Kita sudah sampai."

Suara sopir taksi menyadarkannya dari lamunan mengenang penghuni kastil. Gina menoleh ke kanan dan melihat rumah yang tidak berubah sejak ia tumbuh remaja, walau cat dan beberapa bagian diperbaharui namun secara keseluruhan rumah itu tidak berubah walau tetangga di kiri dan kanan rumahnya sudah merenovasi rumah mereka dengan gaya yang berbeda.

Gina menyodorkan beberapa lembar uang yang sengaja ia lebihkan dari tarif yang tertera. Sopir India itu bergumam terimakasih dan membantu Gina menurunkan kopernya. Gina hanya membawa satu koper dan satu tas jinjing. Ia membuka pintu pagar pendek khas pedesaan yang biasanya dilompati remaja nakal kemudian masuk ke dalam rumah.

Rasa lelah menguap seketika saat melihat Garrick yang hanya menggunakan kaos oblong tapi masih dengan celana kerja sedang melambungkan Jared ke udara. Cekikikan Jared memenuhi ruangan sempit itu.

Garrick menoleh padanya sambil menjaga Jared dalam gendongannya.
"Oh, lihat. Mama baru pulang dari liburan panjangnya." goda Garrick.

Gina melepas sarung tangan dan menyampirkannya di sandaran sofa.
"Hanya satu minggu, Ayah. Itu bukan libur yang panjang."
"Dan aku tidak pernah libur selama itu sejak bekerja di kepolisian." sindir Garrick.
"Itu karma. Kau terlalu banyak libur saat remaja, Ayah."
"Ish, anak nakal." ia menoleh dan mencium Jared, "kuharap kau tidak seperti Gina, dia suka sekali menjawab segalanya."
"Seharusnya 'Mama' bukan 'Gina', Ayah." protes Gina.
"Aku akan mengajarinya memanggilmu 'Gina'." Garrick memutuskan.
"Dan kau 'Garrick'." cetus Gina kesal.
"Ide bagus, kita akan menjadi keluarga rock and roll. "
"Jangan meracuni otak anakku, Ayah. Masa depannya masih panjang."

Gina mengambil Jared dan memuaskan rasa rindunya dengan memeluk dan menciumnya berulang kali.

"Aku menemui Quentine kemarin." tiba-tiba Garrick mengubah topik pembicaraan mereka.
Gina menoleh pada ayahnya dan tertarik untuk mendengarkan.
"Dia sudah bisa bicara karena perban di seluruh wajahnya sudah dilepas, tapi ia masih harus menjalani beberapa kali operasi untuk menyempurnakan wajahnya."

Quentine mengalami luka bakar di wajah ketika insiden ledakan itu terjadi. Hingga saat ini ia masih belum memberi kesaksian apapun kepada pihak kepolisian karena kondisinya.

"Lalu?"
"Aku bicara empat mata dengannya. Intinya aku memohon padanya untuk menyimpan rahasia ini rapat-rapat, aku tidak ingin ia memberi kesaksian bahwa kau terlibat."
"Dia menyetujuinya?"
"Dia masih mempertimbangkannya, katanya ia menjadi seperti ini karena menegakan keadilan dan permintaanku barusan bertentangan dengan prinsipnya."
"Jadi apa yang dia inginkan?"
"Dia ingin kau sendiri yang menemuinya untuk membicarakan ini."

Gina mendengus jijik, "Memohon kepada pembunuh kekasihku? Tidak, Ayah. Dia pasti mabuk obat bius karena mengatakan itu."
"Demi Jared, Gina. Dia satu-satunya saksi hidup dari seluruh kejadian itu. Jika ia angkat bicara, selesai sudah riwayatmu dan masa depan anak-anakmu."
"Aku akan menangani ini dengan caraku sendiri, Ayah."

Gina sedang bermain di depan televisi bersama Jared setelah makan malam. Saluran televisi baby first sengaja dipilih Gina untuk Jared. Garrick baru selesai bersiap-siap untuk dinas patroli malam, ia mengambil remote televisi dan mengganti saluran ke berita terkini.

"Aku baru saja mendapatkan berita dari rekananku di bagian kriminal. Mereka mengumumkan hasil temuannya malam ini." kata Garrick.

Sama seperti Garrick, Gina juga antusias memperhatikan berita di televisi. Konferensi pers sedang berlangsung mereka memberi pendahuluan mengenai siapa Kyle sang Pangeran Kegelapan, sang Raja Pesta, dan Cassanova. Menjelaskan bahwa pria itu adalah buron kelas kakap yang menyuplai senjata ke daerah perang secara ilegal, menjelaskan deretan pasal yang dikenakan kepada pria itu sekaligus keputusan akhirnya.

Karena Kyle melakukan semuanya sendiri tanpa campur tangan orang lain termasuk produksi senjata maka tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menutup kasus ini. Di akhir berita mereka menyelipkan profil Kyle sang Don Juan yang memiliki hubungan dengan sederet publik figur. Mereka semua menolak mengakui hubungan itu karena tidak ingin terlibat. Dan Gina bersyukur karena namanya tidak disebut sama sekali. Yah, Gina memang bukan publik figur.

Secara resmi mereka merilis nama korban peristiwa ledakan itu di akhir acara dan Edward Kyle disebutkan paling pertama. Sekarang jelas sudah semuanya, Gina tidak lagi bertanya-tanya apakah Kyle masih hidup atau tidak karena ia memang sudah meninggal.

Gina menitikan air mata walau ia telah menahannya, Jared mendongak menatapnya dengan bingung, bayi itu menganalisa perubahan air muka Gina kemudian ia ikut menangis merasakan kesedihan ibunya. Jika Gina menangis tanpa suara, kebalikannya Jared justru merengek sambil menyandarkan kepalanya di dada sang ibu. Gina membelai kepala Jared dan bergumam agar bayi itu kembali tenang.

Apa kau melihat kami dari sana, Edward? Aku berjanji akan hidup dengan lebih baik, kau bisa tenang.

Selamat Jalan, Edward James Kyle St.Michael, Aku sangat membencimu.

Mereka berdua tahu arti dari 'aku sangat membencimu'.

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang