Kedua Puluh Dua

5.8K 640 15
                                    

Terdengar kepanikan dari kamar Gina ketika Kyle baru saja tiba di rumah. Ia sedang menaiki anak tangga ketika pelayan pribadi Gina berteriak panik. Kyle segera berlari melupakan lelahnya bernegosiasi dengan beberapa pihak sepanjang pagi ini.

Ia mendapati Gina tak sadarkan diri, mulutnya mengeluarkan busa dan matanya memutih. Sementara itu pelayannya berusaha mengguncang tubuh Gina agar lekas sadar. Tapi nihil.

Tanpa memekik ia menghampiri Gina, "Panggil Mannaham kemari, ia sedang memeriksa Tea di lantai satu." perintahnya pada pelayan pribadi Gina. Pelayan itu berlari secepat kelinci panik mencari Mannaham.

Dokter itu memberikan pertolongan pada Gina dan Kyle berjanji akan memberikan bonus karena ia berhasil menyelamatkan nyawa Gina.

Gina telah kembali berbaring dengan wajahnya yang pucat pasi. Namun demikian napas gadis itu setenang kucing tidur.

Kyle menoleh dengan enggan mengalihkan pandangan dari gadis itu ke arah sang dokter.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Seharusnya Anda memberitahu saya lebih dulu bahwa Nona Gina sedang hamil. Serum itu tidak akan bekerja pada wanita hamil, sebaliknya serum itu justru menjadi racun."

Kyle merasa seolah disambar oleh petir dua kali dalam satu waktu. Ia melongo mendengar penjelasan Mannaham.

Hamil? Serum?

Kedua hal itu bukanlah sesuatu yang pantas disatukan. Ia mengerjap dan mengalihkan pandangannya pada gadis di atas ranjang yang sedang terbaring lemah dan pucat. Betapa tololnya ia karena terlalu ceroboh, bagaimana bisa Gina hamil lagi dalam waktu sesingkat ini? Ia curiga bahwa gadis itu pun tidak tahu menahu tentang kehamilan keduanya. Atau mungkin ia tahu dan sengaja tidak memberitahukannya pada Kyle. Yang jelas mereka harus bicara begitu Gina sadar.

Hal lain yang tak kalah mengganggu adalah serum. Ia tidak pernah satu kali pun memerintahkan siapapun untuk memberikan serum itu pada Gina.

"Siapa yang memintamu untuk memberikan serum itu pada Gina?"
"Bukankan Anda yang memintanya melalui Jacob?"

Jacob? Pria sialan itu telah melampaui batas toleransiku. Lagi pula pria itu sudah mengembalikan semua berlian yang ia curi, apa lagi yang dia inginkan? Mengapa ia menyerang Gina?

"Pastikan kau hanya menjalankan perintah dariku, aku tidak akan mengutus Jacob lagi." Kyle memperingatkan dengan nada muram.

Mannaham bergerak kikuk sebelum mengiyakan peringatan itu. Sebenarnya banyak sekali perintah ganjil yang Jacob berikan atas nama Kyle dan Sam Mannaham hanya menjalankannya tanpa bertanya lebih lanjut.

"Ada yang ingin kau sampaikan?" membaca mimik wajah gelisah Mannaham membuat Kyle curiga.

"Sebenarnya ada beberapa hal, Tuan. Ini tentang Jacob. Pertama, penyebab kelumpuhan El, waktu itu Jacob berkata atas nama Anda, bahwa Anda ingin dosisnya ditingkatkan setiap bulannya, saya sempat menjelaskan risikonya tapi Jacob berkata demikianlah perintah yang harus saya jalankan. Dan El lumpuh hingga akhirnya kita harus melakukan euthanasia."

Satu, aku tidak pernah meminta peningkatan dosis. Memangnya siapa aku melakukan itu, dokter? Euthanasia adalah langkah terakhir yang dengan berat hati kuambil itu pun atas seijin El.

"Kemudian pada kasus Key. Jacob mengatakan untuk melakukan hal yang sama, beruntung Anda memanggil saya waktu itu sehingga saya mendapatkan perintah langsung dari Anda untuk memberikan serum dalam batas aman, walau Jacob mendesak saya untuk meningkatkan dosisnya namun saya tetap berpegangan pada perintah Anda."

Dua, Key kukirim melalui ekspedisi beberapa bulan lalu sebagai pelunasan pembayaran Dex, dan jika ternyata berlian itu tidak pernah dibayarkan oleh Jacob karena ia menyimpannya, lalu bagaimana caranya Key dikirim? Atau lebih tepatnya, apakah Key benar-benar dikirim ke Timur Tengah?

"Lalu Gina?"
"Bukan, ini soal Tea. Sejak awal Anda meminta saya menerapkan penggunaan serum pada ketiga wanita itu, Jacob mengatakan bahwa Tea adalah kesayangan Anda, selama ini hanya satu kali saya memberikan serum itu pada Tea, selanjutnya saya hanya menyuntikan antibiotik untuk luka di pergelangan tangannya dan vitamin untuk daya tahan tubuhnya. Tea tidak mengalami reaksi pikun apalagi amnesia."

"Tapi tubuhnya kurus kering."
"Ia depresi atas kemauan sendiri, ia menolak makanan yang Anda berikan, Jacob sempat meminta saya memasang selang infus namun Tea melepaskannya begitu saja."

Tiga, semua masuk akal. Sejak awal Jacob tidak ingin Tea dikirim ke Timur Tengah. Jacob ingin Tea kembali padaku dengan alasan logis yang ia buat. Ini menjelaskan darimana foto polaroid itu Gina temukan, dari pembukuan milik Jacob. Jacob pula yang mengabadikan momen itu. Jacob juga berhasil menyingkirkan El dan Key. Lalu kini ia ingin menyingkirkan Gina. Ada hubungan apa di antara mereka?

Kyle kembali menoleh pada Gina yang masih terpejam, Mannaham memberinya obat penenang sehingga Gina bisa beristirahat.

"Bagaimana dengan dia? Apakah kandungannya baik-baik saja?"
"Saya harus melakukan pemeriksaan rutin mengenai hal itu. Tapi untuk kondisi tubuhnya, dia baik-baik saja. Saya memberikan serum itu melalui minuman bukan suntik dan Gina telah mengeluarkan seluruhnya."
"Lakukan sesuatu atas kandungannya."
"Apakah Anda menghendaki aborsi?"
"Tidak, sialan! Selamatkan kandungannya."
"Saya akan melakukan yang terbaik, saya akan bekerjasama dengan Wylie."

Kyle mengangguk, "Terimakasih. Ada hal yang harus kukerjakan, sampai jumpa."

Tiga hari berlalu sejak kejadian itu. Kyle terus menanti keadaan Gina membaik, ia telah melakukan sesuatu yang pantas Jacob dapatkan karena telah mencuranginya.

Dua hari lalu, ia mencari pria itu di seluruh kastil. Ia menemukan Jacob di dalam kamar Tea, sedang memegang mangkuk sup dan sendok. Ia berusaha membujuk wanita itu untuk makan.

"Kulihat kau sangat perhatian pada Tea." Kyle mengejutkan keduanya dengan muncul tiba-tiba di ambang pintu.
"Edward, aku merindukanmu." pekik Tea. Kyle hanya menoleh sekilas pada wanita itu tanpa menanggapinya.

Jacob tidak menjawab tapi ia meletakan mangkuk itu di tempat yang aman.
"Adakah di antara kalian berdua yang ingin menjelaskan padaku hubungan apa yang terjalin disini?" tanya Kyle lagi.

"Aku tidak mengenal pria tua ini, setahuku dia anak buahmu, sungguh." jawab Tea dan Kyle mengangguk.
"Apa pendapatmu," Kyle berkata pada Jacob, "tentang pengasingan Tea ke Timur Tengah? Aku berniat melakukannya pada pesta sebulan lagi."
"Saya mohon agar Anda tidak melakukan itu. Tea masih memiliki daya ingat seperti orang normal. Mengasingkannya hanya akan membahayakan Anda."

Kyle mengeluarkan pistol dari balik jasnya dan mengarahkan benda itu ke kepala Tea.
"Kalau begitu aku harus melenyapkan memori Tea dengan cara ini." ia mengokang pistol itu satu kali.

Tea terdiam kaku karena ketakutan sementara Jacob berlutut di kaki Kyle, "Saya mohon, Tuan, Anda tidak akan melakukan itu padanya."
"Karena dia putrimu." Kyle menyatakan kebenaran.

Jacob langsung menegadah pada Kyle dengan raut wajah ngeri, ketakutan akibat tertangkap basah.
"Ampuni kami." ia kembali merunduk di kaki Kyle.

Pada saat yang sama Kyle melihat kilat logam dari balik tubuh Jacob, dan sebelum kecurigaannya terbukti, Kyle menarik pelatuk lebih dulu dan peluru meluncur menembus kepala pria itu. Darah segar bertebaran membasahi sepatu dan jas mahalnya, juga mengenai wajah Tea.

Wanita itu menjerit histeris, ketakutan dan amat sangat memekakan telinga hingga pelayan berlarian menuju kamar itu. Kyle mengambil tindakan efektif menggunakan pistolnya ia memukul pelipis Tea dan wanita itu jatuh pingsan.

"Panggilkan Max untuk membereskan kekacauan ini." ia menyeka noda darah pada jas dengan sapu tangan dan melangkah pergi dari kamar itu.

"Edward." suara itu amat lirih, menarik Kyle dari kemelut masa lalu. Suara lemah itu terasa bagaikan siraman sinar matahari hangat yang selama ini ia dambakan dalam hidup.

Baru kali ini ia merasa lemah, membutuhkan dukungan orang lain untuk berpegangan. Apa salahnya ia merasakan kenyamanan ini untuk sementara, apa salahnya sebelum semuanya tidak bisa diperbaiki lagi.

Kurasa, aku mulai mencintaimu.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Kyle dengan wajah berwibawanya, tidak terlihat cemas walau jelas ia lelah.

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang