Keempat Puluh Lima

4.9K 545 10
                                    

GINA sedang menyuapi Jared dengan makanan bayi yang ia beli dari supermarket. Ia tidak terbiasa memasak menu makanan bayi dan tidak mempercayakan Garrick untuk melakukan tugas itu.

Jared tidak terlalu menyukai rasa makanan itu, rupanya ia terbiasa dengan menu makanan koki di kastil Highleigh.

Ah, bagaimana kondisi koki dan yang lainnya? Apakah mereka meninggal terbunuh oleh senjata atau oleh ledakan dahsyat itu?

Yang manapun tetap saja tubuh mereka pasti telah hancur berkeping-keping dan sulit untuk dikuburkan secara layak. Lalu ia teringat pada Lolina, Gina tidak sempat menyaksikan saat terakhir wanita itu meregang nyawa karena Kyle membawanya pergi tanpa memberi kesempatan untuk melihat.

Lamunannya terusik karena tiba-tiba saja Jared menangis sedih walau tidak menjerit.
"Ada apa, Sayang? Apa kau merindukan Lolina?" Gina mengangkat bayi itu dari tempat duduk dan menimangnya. "Atau kau merindukan Papa sama seperti Mama merindukannya?" Gina membujuk dengan menyodorkan makanan itu lagi namun Jared menelengkan wajahnya menjauh. "Ah, ternyata kau benci dengan makanan ini." ia membaui mangkuk Jared lalu mengerutkan hidungnya, "Ya, sepertinya ini menu yang buruk. Ayo, kita lihat apa yang bisa Mama lakukan untukmu."

Gina terus menyibukan diri walau ia selalu memikirkan Kyle. Sudah lima hari sejak kejadian itu dan hingga detik ini tak ada satu isyarat pun yang ia dapatkan dari pria itu. Namun ia selalu menanamkan keyakinan dalam dirinya bahwa suatu hari Kyle akan datang karena dia sudah berjanji. Penjahat itu memang membutuhkan waktu dan lima hari masih terlalu dekat baginya untuk menampakan diri. Keyakinan itu juga yang membantu Gina menjalani kehamilan kedua sembari merawat Jared dengan lebih mudah tanpa bantuan siapapun.

Penyelidikan masih gencar dilakukan di kastil yang kini diberi garis kuning. Mobil polisi dan ambulan dari petugas forensik datang silih berganti setiap harinya. Lokasi itu menjadi sangat sibuk terlebih karena warga yang ingin melihat puing-puing sisa kejayaan kastil Highleigh dari dekat.

Beberapa tokoh masyarakat beropini di televisi dan media cetak, mereka mengatakan bahwa kastil Highleigh adalah sarang penyamun dan tempat yang terkutuk. Kejatuhannya kali ini sangat pantas didapatkan oleh mereka.

Gina tidak lagi mengacuhkan siaran televisi, mereka semua berlagak seperti orang paling tahu dengan apa yang terjadi di sana. Padahal Rebecca, aktris yang dikabarkan memiliki hubungan khusus dengan si empunya kastil itu enggan berkomentar.

Orang yang paling tahu sepakat untuk mengunci mulut mereka. Sementara orang yang hanya menerka, berasumsi, beropini, dan berlogika tanpa pernah terlibat langsung dengan kastil itu justru mengumbar pendapatnya dengan penuh semangat. Itu bisa jadi fitnah.

Sama seperti kemarin, hari ini pun mereka belum melaporkan hasil temuannya secara terbuka. Apa mungkin mereka sengaja menutupi kasusnya?

Gina sedang mengaduk adonan pancake di dapur minimalisnya, ia mendudukan Jared di kursi bayi yang mengarah langsung padanya. Jared bermain dengan kacang panjang mentah yang ia gigit kemudian ia buang. Ukuran dapur ini terlihat amat kecil dibandingkan dapur di kastil Highleigh, mungkin sepuluh kali lipatnya.

Ia setengah melamun ketika melakukan semua itu bahkan saat menyalakan kompor gasnya, pikirannya berkecamuk. Apakah Edward termasuk korban tewas dalam ledakan itu? Ia menggeleng, itu tidak mungkin. Gina melihat sendiri helikopter di puncak kastil terbang sesaat sebelum kastil itu meledak. Siapa yang melarikan diri dengan benda itu jika bukan Kyle?

Tidak ada yang selamat kecuali mobil terakhir yang termasuk dalam rombongan Tim Taylor. Hanya satu mobil yang tersisa dan mereka membawa satu orang yang berhasil di selamatkan. Tapi kepolisian juga belum merilis identitas korban yang selamat apakah itu anggota mereka sendiri, anak buah Kyle, anak buah Dex, atau orang lain.

Jika itu Kyle maka pengadilan telah menantinya tapi jika bukan maka kemungkinannya adalah Kyle berhasil lolos dengan helikopter itu atau...tewas dalam ledakan.

Gina memutar ulang tuas kompor gasnya karena tungku tidak kunjung menyala. Pada putaran kesekian akhirnya api menyala besar dengan suara yang membuat Gina tersentak mundur. Celemek yang melekat di tubuhnya gosong dan terasa panas.

Kepanikan menyerang Gina. Sebenarnya Kyle selamat atau tidak? Ia mematikan kembali kompornya, mengabaikan adonan pancake yang siap dimasak lalu mengambil Jared dari kursinya.

Ia baru saja mengangkat gagang telepon ketika pintu depan terbuka. Gina meletakan kembali gagang telepon itu dan bergegas menghampiri Garrick. Pria itu baru saja pulang, ia masih menggunakan pakaian kerja lengkap dan terlihat amat lesu.

"Ayah." Gina menyambutnya, ia menahan banyak pertanyaan demi menghormati ayahnya yang sedang lelah. "Kau terlihat payah, aku akan memasak untukmu, sementara itu bermainlah dengan Jared." ia mendudukan bayi itu di pangkuan Garrick.

"Gina-"
"Ya?" gadis itu menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Kau dikeluarkan dari sekolah," jawabnya, "aku tidak berhasil membujuk mereka untuk menerimamu lagi. Mereka lebih mempercayai kabar bahwa kau kawin lari dengan pria yang kau temui di pesta Highleigh itu."
"Tidak masalah, Ayah. Kita bisa cari sekolah umum setelah aku melahirkan." usulnya optimis, "atau mungkin aku tidak perlu sekolah lagi. Aku akan membesarkan Jared dan adiknya, Kyle akan mengurus keluarga kami."

Garrick menghela napas dengan cara yang berlebihan, Gina tahu pria itu tidak setuju dengan usulan Gina barusan tapi ia mengabaikannya.
"Berhentilah berharap penjahat itu akan kembali. Jika memang dia selamat dan kembali maka hukuman mati telah menantinya. Kalian tidak punya masa depan kecuali kau bersedia menjadikan dirimu dan kedua anakmu buronan yang hidup dalam pelarian selamanya."
"Kyle berjanji akan kembali untuk kami, Ayah. Ia memiliki sebuah pulau yang tersembunyi untuk kami tinggali."
"Sampai kapan kalian akan bersembunyi? Kau ingin anak-anakmu hidup dengan terisolasi dari pergaulan yang sesungguhnya?"
"Kyle orang yang sangat cerdas, ia akan melakukan sesuatu untuk kami." emosi dalam diri Gina bergelora dan menguasai akal sehatnya.

"Putriku-"
"Aku tidak ingin mendengar apa-apa lagi, Ayah. Aku akan kembali memasak."
"Mungkin kau mau mendengar kabar ini."

Gina memang menghentikan langkahnya namun ia tetap memunggungi orang tua itu.

"Korban yang selamat itu... Quentine. Ia mengalami luka bakar empat puluh persen tapi ia selamat, sekarang mereka merawatnya secara intensif di rumah sakit bedah, tidak sembarangan orang bisa mengunjunginya."
"Itu artinya Edward berhasil pergi ke atap dan kabur dengan helikopternya."
"Sayangnya, bukan Kyle yang pergi dengan helikopter itu. Polisi udara menangkap mereka dan hanya mendapatkan anak buahnya yang bertubuh seperti raksasa, Max, ada di dalam sana seorang diri dengan dua kantong penuh berlian dan senjata tanpa Kyle di dalamnya."

Tidak mungkin!

Gina menangkup mulutnya. "Aku harus menemui Max, antar aku menemui Max, Ayah!" Gina meremas tangan Garrick seperti anak kecil. Garrick teringat kala Gina kecil merengek meminta sepatu baru untuk natal, kala itu Garrick tidak sanggup membelikannya karena mereka masih memiliki banyak cicilan terlebih lagi Gina baru masuk sekolah dasar, biayanya tidak sedikit. Sekarang pun Gina kembali merengek dengan cara yang sama dan serupa dengan masa lalu, Garrick tidak menyanggupinya.

"Kita tidak bisa melakukannya. Tak seorang pun yang tahu kecuali Tim, aku, dan Quentine bahwa kau memiliki hubungan dengan pria itu. Jika sampai polisi tahu mereka akan menginterogasimu mungkin juga menahanmu dan kau akan kehilangan Jared."

Edward...

Gina meraih Jared ke dalam pelukannya dan meringkuk sambil menangis tersedu.

Kenapa ingkar janji, Edward? Apa yang bisa kulakukan tanpamu?

"Ayah, aku tidak kuat." katanya disela-sela tangis, "Ayah, tolong aku. Aku tidak bisa menanggung ini."
"Gina, kau masih memiliki Jared dan calon anak keduamu. Lihat, Jared sangat mirip dengan pria itu, seharusnya kau menjadi lebih kuat demi anak-anakmu, merekalah satu-satunya kenangan terakhir dari pria itu."

Gina memeluk Jared, dan Garrick memeluk Gina. Gadis itu meringkuk di lantai dan berharap untuk mati saja.

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang