Kedua belas

7.6K 759 14
                                    

PERASAAN Kyle semakin was-was ketika menyusul Gina naik ke kamarnya. Ia mendapati dua pelayan terkunci dari luar dan tidak diijinkan masuk. Berbeda dengan pelayan, Kyle memiliki kunci khusus yang bisa membuka seluruh pintu di kastil itu.

Seluruh pintu terbuka untukku, apalagi pintu neraka.

"Nona sangat marah, Tuan." ujar salah satu dari mereka.
"Aku tahu." jawab Kyle singkat sembari mendorong pintu itu terbuka. Siapa dia berani marah padaku?

Ketakutannya terbukti. Gina sedang menangis sambil... Memukul, bukan. Membanting, tidak juga. Bergulat dengan salah satu bantal yang malang. Selagi meratapi nasib bantal itu, tiba-tiba saja bantal tersebut melayang ke wajahnya. Kyle menepis tapi terlambat. Bantal itu lebih dulu mencium wajah tampannya dan ia amat marah karena itu.

"Gadis liar, jika kau berani melakukan ini lagi padaku, kupastikan kau akan menyesal."
"Aku tidak melihatmu masuk, lagi pula seharusnya pintu itu terkunci."
"Seluruh pintu terbuka untukku." arogansinya muncul lagi.

Rupanya pria itu mulai menunjukan kuasanya atas Gina. Meski kesal dengan sikap sok kuasa Kyle tapi ia juga masih tahu diri untuk bersikap ketakutan. Sebenarnya ia memang ketakutan, kan dia bosnya di sini.

Gina berdiri dengan baju terusannya yang kusut, ia menghadap penuh pada pria itu sambil memilin jemarinya.
"Kenapa menemuiku?" suaranya sangat pelan dan lembut karena takut.
"Kau marah." tuduh Kyle.
"Tidak."
"Kau kecewa padaku."
"Untuk apa." jawab Gina lirih.

Kyle menarik nafas panjang, matanya menyipit mengamati Gina yang enggan membalas tatapannya.
"Apa kau jatuh cinta padaku?"

Agak lama gadis itu diam, namun akhirnya ia menggeleng dalam. Enak saja, sampai mati pun aku tidak akan mengaku.

Kyle mendengus kesal, Argh! Mengapa gadis ini tidak langsung menjawab saja, sih?

"Kukatakan padamu-" Kyle terdengar sedikit menyesal, "Aku tidak ingin kau jatuh cinta padaku karena hubungan kita tidak memiliki masa depan."
"Aku tidak jatuh cinta padamu." sahut Gina defensif, ia tidak terima dituduh seperti itu walau telak. "Aku mencintai pria lain dan kuberitahu bahwa ia lebih baik darimu dalam segala hal."
"Kecuali bercinta."
"Kami berniat melakukannya ketika aku sudah siap. Tidak seperti dirimu, ia tidak suka merenggut hak milik orang lain."
"Aku harus memberi selamat pada pria ini karena ia sungguh berhati malaikat." Kyle menyindir.

Gina membuang muka dan Kyle berbalik pergi. Ia tidak lagi mengunci pintu kamar Gina. Apakah itu berarti dia menyetujui permintaan Gina di meja makan tadi?

***
Para pelayan sibuk membersihkan karpet tebal dengan penyedot debu. Beberapa yang lainnya terlihat membersihkan perabotan dan jendela. Seperti biasa, pagi hari adalah waktu yang sibuk bagi para pelayan. Mereka harus memastikan segala sesuatunya sempurna atau kehilangan pekerjaan. Fredy adalah si tua yang cerewet.

Gina mengalihkan pandangannya dari lantai bawah. Selama ini ia hanya bisa memandang dari tempat ia berdiri, lantai dua. Ia tidak diijinkan untuk turun ke lantai satu.

Tercium wangi masakan yang dihidangkan oleh koki untuk sarapan pagi. Seharusnya aroma itu sedap menggoda, tapi entah mengapa rasanya kali ini sangat mengganggu.

"Sarapan pagi Anda, Nona." ujar seorang pelayan wanita.
"Apakah Kyle sudah pulang?"
"Masih belum, Nona."

Sejak pertengkaran empat hari yang lalu, Kyle tidak menunjukan batang hidungnya. Rupanya pria itu sedang bepergian entah kemana. Mungkin dengan wanita lain yang tidak membuat kepalanya pening. Gina tidak peduli apakah Kyle tidur dengan gorila sekali pun.

"Sarapan Anda." rupanya wanita tadi masih berdiri di belakangnya, ia kembali mengingatkan Gina akan sarapannya yang masih hangat.

Aneh rasanya, ketika berada di rumah yang sederhana bersama sang ayah, Gina sering kali melewatkan sarapan, dan jika ia sarapan maka itu hanya susu dan sereal. Tapi di penjara ini, kebutuhan gizinya sangat terpenuhi, sarapan pagi yang lengkap dan sempurna. Makan siang yang mengenyangkan dan makan malam yang romantis, jika Kyle ada di rumah. Tapi makan malam tetap saja lezat walau tanpa pria itu.

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang