Ketiga Puluh Lima

5.1K 552 3
                                    

TERUSLAH berharap pada matahari... Gina menatap ke luar jendela berterali seperti biasa. Semburat garis jingga belum juga terlihat karena langit sedang mendung. Gina tidak tidur lagi malam ini, seperti kelelawar, ia menghabiskan waktu siangnya untuk tidur selain bermain bersama Jared dan terjaga pada malam hari.

Tiga minggu berlalu sejak pesta itu. Kyle menjaga jarak darinya begitu pula dengan Gina, mereka berada dalam satu panggung yang sama hanya ketika bermain dengan Jared. Seperti pagi ini...

Jared adalah bayi yang bangun sangat pagi, karena hingga langit menjadi terang pun Gina tidak bisa tidur ia memutuskan untuk bermain bersama Jared di atas karpet. Bayi itu sedang belajar merangkak sambil mengejar bola kecil. Kebahagiaan terpancar dari wajah Gina yang pucat.

"Tidak tidur lagi?" tanya suara itu, Kyle baru saja memasuki ruang bermain.
Gina hanya melirik sekilas dan kembali bermain dengan Jared sambil menjawab malas, "Ya."

Apa pedulimu aku tidur atau tidak. Aku perempuan tidak berharga, bukan?

"Sebenarnya apa yang kaulakukan malam hari? Mencari jalan keluar?" tanyanya sinis.
Gina tidak menunjukan reaksi terhadap nada sinis Kyle, ia terus bermain dengan Jared dan mengabaikan pria itu.
"Istirahatlah sekarang, wajahmu sangat pucat."
Gina masih tidak mempedulikannya, ia mengangkat Jared ke dalam gendongan kemudian berdiri, gaunnya berdesir turun menutupi kakinya yang indah. Tanpa menoleh pada Kyle sedikit pun ia membawa Jared keluar dari ruangan.
"Sudah waktunya kau sarapan, apakah kau lapar?" Gina bicara pada Jared namun bayi itu menoleh pada ayahnya sembari mengulurkan tangan. Gina kesal dengan itu, ia berjalan lebih cepat menjauhi Kyle.

Lolina sudah menanti dengan semangkuk bubur susu yang encer di ruang makan. Jared terbiasa sarapan bersama dengan orang tuanya. Gina mendudukan bayinya di kursi bayi kemudian mengambil mangkuk dari tangan Lolina. Ia ingin menyibukan diri ketika melihat Kyle mengikuti mereka.

"Biarkan Lolina melakukan tugasnya. Kau harus makan dan tidur." tegur Kyle membuat wanita malang itu ketakutan, ia berharap Gina mau memberikan mangkuk itu padanya. Tapi Gina mengabaikannya dan terus menyuapi Jared.

"Gina!" kata Kyle sekali lagi dengan nada rendah yang tegas.
Gadis itu mendengus, ia menyerahkan mangkuk itu pada Lolina dan bukannya duduk di meja makan, ia berjalan keluar dari ruang makan.

Kyle mengikutinya dari belakang dengan langkah panjang, ia berhasil mengejar langkah cepat Gina. Ia menarik siku gadis itu hingga tubuh Gina berputar menghadap padanya.

Gina tidak berteriak marah, ia terus mengunci mulutnya, kedua alisnya bertaut dan matanya nyalang menatap pria itu. Kau mau apa?

"Turuti perintahku, makan lalu tidur." Kyle menggunakan nada sok berkuasanya.
Gina berusaha menarik sikunya yang dijepit oleh tangan Kyle tapi sia-sia, pria itu sangat kuat.
"Apa pedulimu?" sembur Gina ketus.
"Aku ingin kau tidak jatuh sakit. Pola hidupmu sangat buruk belakangan ini."

Gina diam sejenak, lalu ia menarik tangannya tiba-tiba hingga lepas dari genggaman Kyle. Tepat pada saat itu seorang pelayan melewati mereka dengan sekeranjang buah untuk meja makan lengkap dengan pisau buahnya.

Gina segera menyambar pisau itu dan menodongkannya ke bawah dagu Kyle. Tubuh Kyle menegang waspada dan ia cukup pintar untuk tidak bergerak karena lehernya dan pisau itu tidak lebih dari dua inchi.

Pelayan itu segera menjauh ketika Kyle mengibaskan tangan padanya.
"Hati-hati dengan benda itu." desis Kyle, ia menjaga agar ototnya tidak banyak bergerak.
"Jangan pedulikan aku lagi, entah aku makan atau tidak, aku tidur atau tidak. Tidak ada urusannya denganmu. Bukankah aku tidak lebih berharga dari Tori?"

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang