Kedua Puluh Sembilan

5.3K 571 6
                                        

SARAF Gina menegang ketika melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Ruang kerja Kyle yang luas mendadak sempit oleh kehadiran dua puluh orang gadis seksi dengan balutan jubah coklat seluruhnya.

Untuk apa mereka disini? Untuk apa Kyle membawaku kesini? Melihat kehebatan Kyle bercinta dengan dua puluh wanita?

Gina berencana untuk menahan emosinya sebentar lagi hingga ia tahu apa yang akan Kyle lakukan.

Sementara Kyle mengambil posisi duduk di balik meja besarnya, para wanita itu berusaha menarik perhatiannya, ada yang menurunkan lengan jubahnya sambil menggerutu bahwa cuaca sangat panas, mereka mengibaskan rambutnya yang berwarna-warni dan memamerkan payudara mereka yang agak kendur. Dari situ Gina mengetahui bahwa para wanita ini tidak menggunakan pakaian di balik jubahnya.

Mereka tebar pesona sementara tahu bahwa Kyle masuk dengan seorang wanita. Quentine benar, banyak wanita agresif di sini.

Tapi Kyle, entah bagaimana caranya menyembunyikan perasaan, ia terlihat tidak tergoda sama sekali. Tanganya santai menarik pinggang Gina dan mendudukan gadis itu di pangkuannya dan Gina merasa seperti baru saja memenangkan kontes adu bakat di televisi, ia terbang ke surga.

Sekarang Gina bersikap angkuh. Ia mengangkat dagunya tinggi dan menatap sinis pada para wanita penggoda tadi, ia sedang menyatakan diri sebagai pemenang dan mereka semua pecundang. Bibir wanita-wanita penggoda tadi mengerucut masam dan menaikkan kembali jubah yang mereka turunkan.

Mata biru Kyle menatap wajah mereka satu persatu, tatapan khas pria itu tanpa maksud mempesona mereka tapi justru mereka salah mengartikannya. Kyle tidak ingat satu pun dari wajah mereka yang hadir pada musim lalu. Itu artinya Dex menyewa gadis-gadis lain lagi.

Perhatian Kyle tertuju pada wanita paling ujung. Ia menunduk dalam seolah tidak ingin terlihat. Ia juga tidak senang berada di ruangan ini dengan penampilan seperti ini. Well, datang telanjang dan hanya dibalut oleh jubah adalah ide Dex, ia ingin memberi hiburan pada Kyle sebagai bentuk terimakasih sekaligus menggodanya.

Kyle memutuskan untuk menyelesaikan transaksi dengan wanita itu lebih dulu agar ia bisa mundur dan membuat dirinya nyaman.

Ia meminta Gina untuk menerima kantong itu dan menuangkan isinya di atas meja. Gina terkesima oleh kilau berlian kecil berjumlah sepuluh butir yang tersebar di hadapannya. Ia tak sanggup berkata-kata karena seumur hidup ia belum pernah menyentuh berlian secara langsung dan hanya pernah melihat berlian langka di museum.

Gina hendak menyentuhkan ujung jemarinya pada berlian itu namun ia menoleh pada Kyle, apakah pria itu mengijinkannya atau tidak. Kyle menarik tangan Gina yang gemetar kemudian menciumnya, lalu ia membawa tangan Gina untuk menyentuh berlian itu.

"Kau hitung jumlahnya dan katakan padaku, aku akan mencatatnya." bisik Kyle sembari membelai punggungnya.

Gina membasahi bibirnya yang kering sebelum berkata jujur, "berlian ini sangat kecil, aku bisa menyembunyikannya di balik tanganku, apakah kau tidak ingin menjadi orang yang memastikan jumlahnya? Biar aku yang mencatatnya untukmu."

Reaksi para wanita di seberang mereka bermacam-macam, ada yang memutar bola mata, mendengus sinis, mencibir lirih dan berbisik-bisik melihat kemesraan pasangan itu.

Oh, apakah kita berada di ruangan yang tepat? Jangan-jangan kita sedang di gedung opera.

Kyle tersenyum dengan kepolosan Gina lalu mengecup lengan atasnya yang telanjang, sengaja menyiram minyak di atas bara api.
"Aku justru berharap kau mencurinya agar aku punya alasan untuk menghukummu." tidak perlu dijelaskan hukuman jenis apa yang dimaksud oleh Kyle. Pipi merah Gina bertambah merah sementara para wanita lainnya mendesah iri.

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang