Ketiga Puluh

5.3K 556 13
                                    

SEPASANG gay beda usia dalam balutan kostum ala kaisar romawi diam-diam sedang mengamati seisi ruangan dari balik topeng keemasan mereka.

Pria tua tidak menyentuh gelasnya sedikit pun sementara pasangan mudanya sudah menghabiskan dua gelas bahkan berniat untuk yang ketiga sekarang.

"Ah...!" si pria muda mendesah nikmat ketika cairan itu melewati tenggorokannya. "Minuman disini nikmat sekali." katanya.

"Jangan meminum terlalu banyak, kita tidak datang untuk berpesta, Tim." gumam si pria tua tanpa menoleh pada Tim.

"Aku memiliki toleransi yang tinggi pada minuman, apalagi yang ini." Tim menyeringai, "Oh, ya Tuhan, rasanya menyenangkan sekali."

Akhirnya Garrick menoleh dengan kerutan dalam di dahinya, "apanya yang menyenangkan?"
"Entahlah, tiba-tiba aku mengingat banyak hal dan rasanya menyenangkan."
Garrick menyentuh pundak Tim dan mendekatkan tubuh mereka. Tim sedikit menarik diri ke belakang, mereka berdua pria normal yang sedang menyamar dan Tim tidak bermaksud mendalami perannya sebagai gay walau ia sedang dalam perasaan senang sekarang.

Garrick meremas pundak Tim dan pria itu mematung patuh.
"Tidakkah kau merasa bahwa minuman itu mungkin telah dicemari oleh sesuatu?"
Tim mengernyit pada Garrick dan menepis tangan pria tua itu dari pundaknya, "Kau terlalu mencemaskan banyak hal, Pak Tua."

Ingin rasanya Garrick meninju wajah detektif muda itu agar kembali sadar atau lebih baik lagi, pingsan. Tapi sudut matanya menangkap sosok tubuh seorang pria tinggi dan pirang. Tadinya ia mengira itu adalah Kyle namun rupanya ia salah. Setelah memastikannya, ia lebih terkejut lagi karena pria itu adalah Bradley Quentine, atasannya yang baru di kantor.

Demi salad cesar, apa yang pria itu lakukan di sini?

Sebenarnya tidaklah aneh melihat pria itu ada disini, Quentine secara misterius dan mendadak diangkat menjadi atasannya yang baru menggantikan Hanson. Ia menduga ada beberapa oknum yang terlibat dan itu menjelaskan alasan pria muda yang dungu itu berada di pesta ini. Karena oknum itu bekerjasama dengan sang Pangeran Kegelapan.

Garrick bersyukur karena orang lain tidak menyadari pengamatannya berkat topeng itu. Untuk ukuran tamu yang menikmati pesta, sepertinya Quentine terlalu kaku dan waspada. Gerak-geriknya aneh dan sama seperti dirinya, pria itu terlihat seperti sedang mengamati situasi sekitar. Apakah Quentine datang karena alasan pekerjaan? Mungkin saja. Tapi mereka adalah polisi lalu lintas, memang apa yang bisa mereka kerjakan di sini?

Garrick menoleh pada Tim, pria itu sedang menghabiskan satu gelas besar bir dan terlihat tidak ingin diganggu. Entah bagaimana perut rata Tim bisa berubah menjadi tandon minuman keras. Yang jelas Tim tidak membantu malam ini. Maka dari itu Garrick memutuskan untuk membuntuti atasannya seorang diri.

Bradley Quentine berjalan dengan amat santai di sepanjang koridor berpura-pura mencari gadis yang bisa di ajak bercinta di sana. Tapi ia sadar bahwa dirinya sedang diikuti sehingga ia berhenti di depan sebuah pintu. Garrick masih percaya bahwa pohon sintetis ditambah jarak sepuluh meter yang terbentang di antara mereka sanggup menyembunyikan perutnya yang sedikit buncit, maklum pengaruh usia.

Quentine mendesah berat, rupanya ini tidak mudah. Belum juga mengatasi algojo penjaga pintu, ia sudah harus berurusan dengan gay berumur yang mengincarnya sejak di lantai pesta.

Pesta ini benar-benar rentan, aku tidak ingin keluar dari sini dengan jiwa terbelah akibat nafsu sesama jenis yang menyesatkan ini.

Sepertinya misi penyelamatan harus tertunda sejenak. Ia harus membereskan pria gay ini tanpa keributan.

Akhirnya Quentine membuka pintu dan masuk ke dalam sebuah ruangan, ia sengaja tidak menutup rapat pintunya sebagai undangan agar si gay masuk mengikutinya. Setelah menunggu agak lama akhirnya mangsa masuk ke dalam perangkap. Kena!

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang