Kedua Puluh Tujuh

6.1K 575 6
                                    

DARI balik meja kerjanya, Garrick termenung sembari memutar pena di antara jemari. Masih dengan baju seragam yang mulai longgar-- ia kehilangan berat badan sejak Gina menghilang--ia merenungkan kunjungannya ke kastil Highleigh beberapa waktu lalu. Perasaannya mengatakan bahwa ada yang aneh dengan kejadian kemarin.

Semua orang telah mengetahui bahwa kastil Highleigh, pemiliknya, dan pesta rutin yang ia adakan adalah hal yang aneh. Akan tetapi Garrick merasakan keanehan yang bersifat personal. Seperti, Kyle yang berusaha mendekatkan diri padanya tapi tetap menjaga jarak. Padahal selama ini mereka tidak pernah bertemu. Bisnis Kyle juga tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Garrick. Lalu apa yang membuat mereka berdua merasa seperti memiliki ikatan tak kasat mata?

Dan lagi bayi itu. Demi Tuhan, semoga firasatku salah. Bayi itu memiliki mata berwarna hijau. Secara keseluruhan bayi itu adalah jiplakan Kyle kecuali matanya. Dari mana bayi itu mendapatkannya? Tentu saja dari ibunya. Lalu siapa ibunya?

Garrick menggaruk kepalanya lebih karena frustasi. Tapi kemudian ia berusaha menenangkan diri. Ketenangan adalah kunci untuk melihat sejernih mungkin.

Ia mulai memikirkan berbagai kemungkinan. Jika ibu bayi itu adalah Gina--dan kumohon jangan--maka setidaknya ia masih hidup di dalam kastil itu. Mengenai bagaimana Gina bisa melahirkan anak pria itu...

Mungkinkah Gina diperkosa?
Atau jangan-jangan, Gina melakukannya atas kehendak sendiri. Apakah Gina mencintai Kyle? Jika iya, apakah pria itu balas mencintainya? Tentu saja pria itu mencintainya, buktinya ia menyayangi putranya dan kemarin ia berusaha mendekatkan diri padaku.

Entah mengapa ia merasa lega dengan pemikiran dalam kepalanya. Terlepas dari apa yang sedang diselidiki Tim Taylor mengenai Kyle, sepertinya Gina bahagia dan tidak dalam keadaan bahaya.

Tapi jika Tim menemukan sesuatu yang buruk, maka Gina...

Garrick segera pergi ke mobilnya, jam kerjanya sudah selesai sejak ia membuat laporan untuk atasannya. Ia menghabiskan satu jam terakhir hanya untuk merenung. Sekarang ia mengendarai Priusnya menuju kantor Tim dan berdoa semoga pria itu masih berada disana.

Tim mendongak dari layar monitor ketika seseorang mengetuk pintunya yang terbuka.
"Oh, Garrick. Silahkan duduk. Apa yang membawamu kemari?" ia melirik arlojinya, "ini sudah jam pulang kerja jika kau dinas pagi."

"Tentu saja aku sudah pulang." ia duduk di hadapan Tim, raut wajahnya berubah serius dan suaranya menjadi rendah, "ada yang ingin kubicarakan padamu."

Tim mengerjap lalu melepaskan kacamata bacanya. Ia melirik ke belakang Garrick untuk memastikan tidak seorang pun mendengar mereka, Tim mencondongkan tubuhnya ke tengah meja, "Ada yang ingin kusampaikan juga padamu. Aku berhasil meminjam undangan pesta di kastil Highleigh pertengahan bulan depan."

***

WAKTU telah menunjukan pukul sepuluh malam. Itu berarti pesta yang sebenarnya akan segera dimulai. Pesta bagi mereka yang mencintai pesta. Waktu untuk ramah tamah dan sopan santun serta saling memamerkan kelebihan telah usai. Mereka yang menyebut diri sebagai orang suci akan memilih untuk pulang. Dan mereka yang sudah tidak sabar untuk malam yang luar biasa akan mengambil ruang masing-masing.

Ruang makan kastil Highleigh disulap menjadi tempat untuk menggunakan obat-obatan, semuanya gratis dan over dosis tidak menjadi tanggung jawab tuan rumah, walau demikian Kyle tetap menyediakan tim medis untuk pertolongan pertama.

Kemudian dua puluh kamar di lantai tiga didekor dengan tema berbeda-beda. Pada meja tersedia alat bermain untuk mereka yang bercinta dan juga tumpukan kondom. Kamar mandi dihiasi kelopak mawar dan lilin elektrik yang menguarkan aroma terapi, Fredy tidak mau mengambil risiko membakar kastil itu. Fasilitas khusus itu hanya untuk undangan VIP yang rela membayar untuk mendapatkannya.

Bagaimana dengan yang tidak? Rebecca membuat galeri lukisan klasik di kastil Highleigh menjadi tempat untuk berparade seks. Mereka yang bercinta bisa saling bertukar pasangan hanya dengan sekali lompat. Galeri itu menjadi tempat favorit yang penuh sesak karena diminati, belum lagi koleksi lukisan Kyle sebagian besar adalah lukisan mesum.

Halaman samping kastil digunakan untuk mereka yang ingin sekedar minum gratis hingga mabuk. Berbincang-bincang hingga mulutnya berbusa. Atau demi udara segar. Serius, udara di tempat itu cukup segar karena banyak bunga bermekaran disana.

Gina duduk di depan cermin, matanya tertutup topeng bernuansa emas dengan sebaran batu zamrud. Gina mengira itu hanya permata imitasi, tapi rupanya Kyle benar-benar memesan topeng berhiaskan zamrud kecil itu khusus untuk Gina.

Gina menggunakan gaun khas wanita pada cerita mitologi Yunani kuno, ia menggunakan warna putih bukan hijau. Ketika ia bergerak, kain lembut itu akan mengikuti lekuk tubuhnya sehingga pria yang melihatnya boleh berimajinasi macam-macam.

Rambutnya digerai menuruni pundak hingga ke bawah payudaranya. Pelayan pribadinya membuat rambut Gina menjadi ikal kecil pada beberapa bagian yang tampak sangat indah. Gina tidak menggunakan kalung karena bagian pundaknya telah tersemat bros zamrud yang cantik.

Gina mengalihkan pandangan dari jam dinding ke arah cermin. Ia menatap wajahnya yang tertutup topeng untuk yang kesekian kali dan menghela napas. Jantungnya mulai berdegup cepat, ia harus segera turun.

Kyle sudah turun sejak sore, bertindak sebagai tuan rumah yang baik menyapa para tamu. Gina tidak diijinkan turun sebelum jam sepuluh malam karena di acara sosial biasa dimana setiap orang hanya bercakap-cakap dan saling memuji dapat membongkar identitas Gina. Kyle curiga bahwa pestanya disusupi karena jumlahnya yang membeludak.

Gina menatap kenop pintu yang bergerak turun melalui pantulan cermin, kemudian Kyle muncul di ambang pintu. Pria itu sangat, super, terlalu, teramat tampan. Gina ingin menangis haru karena melihatnya. Ia belum bertemu Kyle karena pria itu bersiap-siap di dalam kamarnya sendiri, bukan kamar yang mereka gunakan bersama.

Kyle bergerak mendekatinya, ia berdiri di belakang Gina dan tangannya terangkat membelai pundak mulus gadis itu. Belaiannya turun hingga ke belahan dada Gina yang kencang dan gadis itu terpejam.

Sungguh aku siap bercinta denganmu berkali-kali dan melupakan pesta terkutuk ini yang membuatku gugup.

Gina kembali membuka matanya perlahan ketika Kyle menjauhkan tangannya. Pandangan mereka beradu melalui cermin.

"Aku juga berpikir untuk melakukan apa yang ada di pikiranmu. Tapi aku berjanji mengajakmu berkeliling, tur singkat di dalam kastil Highleigh beserta hiburan yang ditawarkannya. Selangkah untuk lebih mengenalku sekaligus bernostalgia cara kita bertemu pada mulanya. Set dansa akan dimulai, aku tidak mau kau ketinggalan karena mungkin kau tidak bisa mengunjungi pestaku lagi."

"Kenapa kau selalu berkata bahwa kita tidak bisa bertemu lagi? Aku hanya keluar dari kastil ini, jika memang kau tidak mau aku berkunjung disini, kita bisa bertemu di luar, bukan?" Gina mulai cemas, Kyle tidak hanya sekali memberi isyarat bahwa ketika Gina pergi maka semuanya berakhir. Padahal bukan itu yang ia inginkan, ia hanya ingin memastikan ayahnya baik-baik saja sekaligus tetap menjalin hubungan tak berjudulnya dengan Kyle, belum lagi Jared dan anak keduanya kelak.

"Kau tidak bisa mendapatkan segala yang kau inginkan. Walau dirasa sulit, kau harus tetap memilih, kan?" ia menarik Gina berdiri kemudian membalik tubuhnya sehingga mereka berhadapan. Tangannya terangkat untuk melepas topeng yang Gina kenakan, Kyle tidak menggunakan topeng di pesta ini walau ia menggunakan kostum perang, ada yang menilai ketampanan Kyle setara dengan Achilles sehingga ia tidak membutuhkan topeng.

"Kau sangat cantik malam ini. Para wanita akan menatap iri kepadamu."
"Tentu karena kau selalu berada di sampingku."
"Apa kau berniat memonopoli diriku sepanjang malam?"

Selamanya, kalau boleh.

"Kau mengijinkan aku berkeliaran sendirian?"
"Tentu saja, kau bebas malam ini, puaskan rasa penasaranmu."

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang