MISSION 2 - The Coincidence

981 136 2
                                    

"Bukan asmara, ini tentang yang lain." pikir Jinyoung yang sedang melacak informasi di laptop-nya.

Jinyoung yang tidak memiliki keuntungan dalam menjalankan misi ini, justru melangkah lebih dulu dibanding yang lain. Selain otak yang cerdas, faktor kebetulan dan informasi yang tidak sengaja didengar ternyata memiliki peran penting. Kalau hari kemarin dia mengajar di kelas lain, yang isinya hanya laki-laki, dia mungkin tidak akan mendapat informasi apapun. Bahkan dia sendiri bukan orang yang suka menggali informasi jika tidak dia perlukan.

"Sekarang bagaimana caranya aku memberitahu agen yang lain? Pakai cara yang sama? Membosankan. Harus pakai cara yang lain." gumam Jinyoung yang tidak lagi tersenyum tapi menekuk alisnya yang tebal.

Seiring dengan bergantinya hari dan terisinya perut, Chanyeol pun mulai berpikir dengan jernih. Dia tidak akan bisa makan enak lagi bulan depan jika dia tidak dapat menyelesaikan misi ini secepatnya. Lebih dari sekedar makan, dia juga ingin tidur di tempat yang nyaman. Sebuah apartemen mewah sudah dia bidik untuk tempat melepas lelahnya.

"Hallo Yoona, apa kamu sibuk? Apa kamu mau minum kopi denganku siang ini?" tanya Chanyeol sambil memegangi ponsel ke telinganya. Hari ini dia memang sedang cuti karena lelah.

"Ya, kapanpun untukmu aku bisa. Di mana?" jawab Yoona dari ujung lain.

"Di dekat apartemenku saja. Lalu, apa kamu bisa mengajak temanmu juga?" tanya Chanyeol.

"Ya, boleh. Siapa temanku? Apa kamu ingin berkenalan dengan temanku?" tanya Yoona.

"Itu yang waktu itu pernah datang mengunjungimu. Taeyeon." Kata Chanyeol.

"Oh, iya baiklah. Tapi kamu jangan menyesal, dia sudah punya pacar." Kata Yoona.

"Tidak apa-apa. Temanmu itu temanku juga, jadi aku harus kenal dengannya. Sampai nanti." Tutup Chanyeol cepat.

Sebenarnya semua orang sedang menikmat hari ini, hari Minggu. Jisoo pun sedang tidak bertugas, walau dia membawa beban pekerjaannya ke luar kantor. Seperti biasa, dia akan bertemu dengan Jinyoung, sahabatnya dari kecil yang selalu menyempatkan diri untuk bertemu di waktu senggang. Bukan untuk bersantai seperti biasanya, Jisoo ingin meminta bantuan Jinyoung kali ini untuk menyelesaikan beban pekerjaannya.

"Kenapa kita harus minum kopi di sini? Ini jauh sekali dari rumahku, Jisoo." Kata Jinyoung yang hari ini tampak santai dengan pakaian casual-nya.

"Kopi di sini enak. Suasana tempat ini juga enak. Kamu lihat saja sendiri." Kata Jisoo membulatkan mulutnya kesal.

"Lalu, apa yang harus aku bantu?" tanya Jinyoung.

"Tolong bantu aku untuk memeriksa artikel yang sudah aku tulis. Kalau ada kesalahan atau kekurangan, tolong cepat perbaiki. Aku tidak punya banyak waktu, Jinyoung." pinta Jisoo lesu.

"Itu saja? Jauh-jauh ke sini hanya untuk itu? Kenapa kamu tidak kirim saja lewat ­e-mail saat artikelnya sudah selesai? Dasar Jisoo." Protes Jinyoung, tapi tetap membuka laptop-nya dan melakukan apa yang diminta oleh Jisoo.

Bukan hanya mereka, Seongwoo pun sedang menikmati hari liburnya. Harusnya. Tapi dia merasa ini hari libur paling melelahkan. Dia harus memikirkan cara untuk mencari informasi tentang Taeyeon. Padahal dia sedang ada di toko buku saat ini, mencoba menenangkan diri.

"Ong Seongwoo?" Seseorang menepuk bahu Seongwoo dari belakang.

"Eh? Lisa?" Seongwoo kaget melihat wanita tinggi dengan rambut panjang itu ada di belakangnya.

The ManipulatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang