MISSION 5 - The Internal Reason

539 88 0
                                    

Tindakan Jisoo lagi-lagi membuat dirinya dicurigai. Sebelumnya dia dicurigai pada kasus teror bom karena keberadaannya di kafe itu. Sekarang dia dicurigai pada kasus sabotase data karena sebuah kalung berinisial J. Sepertinya Jisoo harus lebih berhati-hati lagi pada misi selanjutnya. Untung saja sampai situasi seperti ini pun, identitas asli Jisoo dan identitasnya sebagai agen rahasia, tidak terbongkar. Karena Baekhyun sendiri yang menginterogasinya, tanpa melibatkan polisi.

Jisoo berulang kali membantah tuduhan Baekhyun padanya. Kalung itu sama sekali bukan miliknya. Lalu wajar jika tidak banyak yang kenal dengannya karena dia baru bekerja selama tiga hari di sana. Jisoo berusaha untuk menutupi identitas aslinya. Belum selesai interogasi ini, Joy tiba-tiba datang ke lobby. Dia menarik nafasnya dalam-dalam, kedua tangannya bergetar, lalu melihat ke arah Baekhyun.

"Jisoo itu teman satu kampusku. Dia tidak mengerti apa-apa tentang IT." Joy membela Jisoo dengan berbohong. Dia berusaha menahan matanya agar tetap menatap Baekhyun.

"Lalu kamu pelakunya?" Baekhyun sekarang menuduh Joy karena tiba-tiba muncul seperti itu.

"Aku juga tidak mengerti tentang IT." Joy akhirnya menunduk takut dengan tatapan tajam Baekhyun.

"Kalian berdua pelakunya? Begitu?" Baekhyun dengan wajah tenang menunjuk Jisoo dan Joy secara bergantian dengan dagunya.

"Aku bisa menjelaskan semua ini, coba anda pikirkan baik-baik, pak." Jisoo akhirnya mulai berbicara lebih tenang.

"Jika aku melakukan sabotase data, artinya aku adalah orang yang sangat detail terhadap sesuatu. Aku tidak akan membuat kesalahan sekecil apapun." Jisoo melihat ke arah Joy sejenak lalu melihat lagi ka arah Baekhyun.

"Lalu kamu membuat kesalahan dengan ini?" Baekhyun kembali menunjukkan kalung berinisial J di depan mata Jisoo.

"Justru itu, aku tidak mungkin meninggalkan kalung berinisial namaku di atas meja. Aku bahkan tidak mungkin memakai seragam intern saat melakukannya, jika benar aku pelakunya." Jisoo tidak melepas matanya dari Baekhyun.

"Itu sudah jelas kan, pak. Pasti ada orang lain yang merekayasa semua ini." Joy ikut membela Jisoo lagi.

Jinyoung dengan pendengarannya yang tajam sedang menguping pembicaraan mereka di balik pintu toilet di dekat lobby. Dia mengintip sedikit ke lobby untuk memastikan Jisoo yang ada di sana bukanlah Jisoo temannya. Walau auranya sangat mirip, Jinyoung tampaknya tidak mengenali Jisoo. Dia melihat wanita yang berpenampilan berlebihan dengan kacamata tebal, kepangan rambut, hingga rok yang sangat panjang dan lebar itu jelas bukan gaya Jisoo. Tapi Jinyoung tidak bisa melakukan apa-apa walau sudah berada di sana. Dia menyelesaikan masalah ini melalui Joy.

Saat Jinyoung sedang bersembunyi, seseorang menyenggol badannya dari belakang. Jinyoung tidak kenal dengan orang itu, sepertinya karyawan di perusahaan itu. Orang itu pun pergi sambil bersiul santai, tidak meminta maaf karena telah menyenggol badannya. Jinyoung awalnya tidak memperhatikan orang itu sampai dia melihat dasi hitam terinjak oleh kakinya. Sepertinya dasi itu jatuh dari saku celana orang tadi. Karena selain dasi, ada juga nametag dengan wajah orang tadi.

"Ke mana perginya orang tadi?" Jinyoung berjalan ke luar, mencari keberadaan orang tadi. Tapi tidak ada di sekitarnya. Sepertinya orang tadi sudah pergi ke tempat lain.

Akhirnya Jinyoung bertanya pada resepsionis di sana dengan menunjukkan nametag tadi. Kemudian resepsionis itu mencoba menghubungi nomor orang tadi. Jinyoung menyadari adanya alat penyadap suara di balik dasi itu. Dia kemudian berhati-hati untuk tidak bergumam atau mengatakan hal-hal yang dapat membongkar identitasnya sebagai agen rahasia. Resepsionis tadi meminta agar dasi dan nametag itu segera diberikan pada orang tadi yang sedang menunggu di lantai atas. Karena tanpa nametag, orang itu tidak bisa masuk ke ruangan kerjanya.

The ManipulatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang