Girls talk, itulah situasi yang sedang dihadapi oleh Chanyeol. Dia memang diam saja mendengar Yoona dan Taeyeon yang saling bertukar cerita. Tapi orang diam itu adalah orang yang paling memahami isi pembicaraan. Dalam diamnya, dia berpikir dan menyusun informasi yang dia dengar. Sama seperti yang dilakukan oleh Jinyoung dan Jisoo yang duduk dua meja di depannya. Walau Jisoo hanya mendengar samar-samar, berbeda dengan Jinyoung yang memang terlatih untuk menguping. Mungkin bukan pendengarannya yang tajam, tapi memang sudah terlatih karena sering diam di saat orang-orang sibuk berbicara.
"Kamu selalu berpacaran dengan orang kaya. Apa itu memang tipemu, Taeyeon? Luar biasa!" Yoona tampak terkagum-kagum dengan sahabatnya itu.
"Ya, begitulah. Mungkin bisa dibilang, aku beruntung? Anggap saja begitu." Kata Taeyeon dengan wajahnya yang menunjukan rasa bangga.
"Bambam itu kaya? Aku baru tahu. Hebat juga, padahal dia baru." Chanyeol mencoba ikut masuk ke dalam obrolan kedua wanita ini.
"Tapi kenapa bisnismu semakin buruk? Kamu waktu itu sampai pinjam uang padaku, kan? Ah, kamu belum bayar." Yoona ini memang mulutnya tidak bisa dihentikan. Untung saja suaranya pelan.
"Itu beda lagi. Nanti aku bayar, tenang saja. Kita sudah berteman sejak kapan memangnya?" Taeyeon yang tidak ingin dipermalukan ini memang pandai bicara.
"Jangan bilang, kamu selama ini memberikan uangmu pada..." belum selesai Yoona bicara, Taeyeon segera menutup mulutnya.
"Apa kamu bisa diam? Bagaimana kalau orang-orang di kafe ini dengar? Nanti aku akan kena masalah dengan ucapanmu yang sembarangan itu." Bisik Taeyeon pelan.
Walau saling berbisik dan pelan, Chanyeol tentu saja dapat mendengar suara mereka dengan jelas. Dia duduk di antara mereka berdua di meja yang berbentuk bulat. Jisoo sudah tidak bisa dengar apapun dan menyerah saja. Tapi Jinyoung memang terlalu sempurna untuk mendengar dengan jarak sejauh itu dengan sangat jelas. Dia berusaha menahan senyum di depan Jisoo agar tidak ketahuan.
"Bagaimana? Apa kamu sudah selesai Jisoo?" tanya Jinyoung yang sudah tidak sabar ingin menyelesaikan misi ini.
"Sedikit lagi. Sabar." Jisoo mengetik dengan kecepatan terkilat sepanjang hidupnya.
"Aku sudah selesai meng-edit bagianmu ini. Apa aku boleh pulang sekarang?" tanya Jinyoung yang mulai membereskan laptop-nya.
"Ya, Jinyoung. Pulang saja sana. Terima kasih sudah membantuku." Gerutu Jisoo. Lain di mulut, lain di hati, sebenarnya dia ingin Jinyoung ada di sana untuk membereskan sisa pekerjaannya.
"Okay, aku tetap di sini sampai kamu selesai. Jisoo si nomor dua ini, aku tahu apa maumu." Kata Jinyoung kembali membuka laptop-nya. Tidak jadi pergi.
Saking lamanya Jisoo menyelesaikan pekerjaannya, ketiga selebritis yang dari tadi asik menobrol pun berdiri dari kursi mereka. Sepertinya pertemuan singkat mereka selesai saat gelas kopi di atas meja mereka sudah kosong. Satu per satu, Yoona, Taeyeon, dan Chanyeol keluar dari kafe itu. Akan jadi berita hangat tentu saja. Tapi tidak ada yang bisa mendengar pembicaraan mereka tadi. Kecuali Jinyoung tentu saja.
"Mereka pergi? Ah, aku belum sempat meminta tanda tangan." Jisoo tak bisa melepas pandangannya pada pintu keluar kafe.
"Untuk apa? Kenapa kamu tidak menulis berita tentang pertemuan mereka saja? Hot news." Kata Jinyoung sambil memangku dagunya yang lancip.
"Oh, iya kamu benar! Tapi aku tidak sempat memotret tadi. No pic, hoax kan?" tanya Jisoo dengan wajahnya yang mulai tertekan. Jinyoung hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Manipulator
FanficEmpat agen rahasia dengan alasan berbeda harus bekerja sama dalam menjalankan setiap misi. Tapi mereka harus merahasiakan identitas masing-masing. Bagaimana cara mereka bekerja sama untuk menyelsaikan setiap misi? GOT7 Jinyoung, EXO Chanyeol, Wanna...