MISSION 4 - The Dangerous Alert

739 91 8
                                    

Kejadian yang menakutkan di hutan waktu itu, membuat para agen mulai berpikir ulang dalam menjalankan misi mereka. Chanyeol akan mulai banyak berolahraga dari mulai berlari, melompat, sampai angkat beban. Walau badannya sangat proporsional, dia sangat lemah dan lambat. Lalu Jinyoung mulai khawatir dengan orang lain dan menjaga setiap orang yang dikenalnya mulai saat ini. Jisoo sudah tidak ingin lagi melanjutkan misi sendirian dan hanya akan melakukannya jika Jinyoung ada bersamanya. Hanya Seongwoo yang sudah yakin untuk terus melakukan setiap misi untuk menolong orang-orang.

"Kenapa waktu itu kamu bisa ada di sana, Jinyoung?" tanya Jisoo sambil membawakan nampan dengan dua gelas kopi panas dan sepiring cake di atasnya.

"Itu ada mahasiswa yang memintaku untuk memeriksa harta karun di sana." Jinyoung menjawab tanpa melihat ke arah Jisoo. Dia sibuk dengan kertas-kertas ujian yang dibawanya di atas meja.

"Lalu kamu percaya begitu saja? Sejak kapan kamu percaya dengan hal seperti itu?" Jisoo mulai duduk di sebelah Jinyoung sambil melihat kertas-kertas yang berantakan di meja.

"Itu tantangan. Kamu tahu kan aku suka tantangan?" Jinyoung masih sibuk dengan kertas-kertasnya, tapi tangan kanannya mulai memegang gelas kopi.

"Kamu sendiri kenapa bisa ada di sana? Dengan model yang tidak jelas itu?" Sekarang giliran Jinyoung yang mencurigai keberadaan Jisoo di hutan. Dia mulai menyipitkan matanya ke arah Jisoo.

"Aku? Err.. Tentu saja ada liputan. Aku memergokinya sedang kabur di pantai itu." Jisoo menjawab dengan sangat gugup. Tapi Jinyoung hanya tersenyum lalu meminum kopinya pelan.

"Aku akan mempercayai perkataanmu, apapun itu. Jangan panik." Jinyoung menatap Jisoo sambil tersenyum. Tapi Jisoo benar-benar gugup. Dia takut Jinyoung menemukan rahasia tentang misi itu dan juga identitasnya sebagai agen rahasia. Karena dia itu cukup pintar, tapi terkadang juga bodoh seperti saat ini.

"Ingat, kamu harus menjemputku dan mengantar pulang setiap hari." Jisoo menyipitkan matanya ke arah Jinyoung yang dibalas dengan anggukan pelan.

Jisoo tidak mau lagi pergi sendirian, bahkan di saat jam pulang kerja seperti saat ini. Jinyoung terpaksa datang untuk menjemputnya dan juga mengantarnya pulang ke rumah. Sejak kejadian di hutan itu, Jisoo selalu merasa ketakutan. Dia selalu merasa ada orang yang mengejarnya dari belakang. Sebagai gantinya, Jisoo membantu pekerjaan Jinyoung seperti memeriksa hasil ujian dan merapikan berkas. Lalu jika Jinyoung tidak bisa pulang dengannya, dia akan ikut pulang dengan Seulgi dan menginap di sana.

Chanyeol justru ingin pulang sendiri. Dia berencana untuk membayar uang muka apartemen barunya. Tapi dengan kondisi badan yang masih cedera ditambah dengan olahraga yang berat, kaki dan tangan Chanyeol keram. Jadi Yoona menawarkan diri untuk mengantarnya dengan mobil baru Chanyeol. Sepanjang jalan, mereka hanya diam. Yoona beberapa kali melirik ke arah Chanyeol, ingin bertanya tentang lukanya. Tapi Chanyeol sudah pernah bilang kalau luka itu karena dia terjatuh saat latihan olahraga. Dia tidak cerita pada Yoona tentang kepergiaannya ke hutan itu.

Saat di perjalanan, Chanyeol hanya melihat ke arah kaca di sampingnya. Dia terus memikirkan apa yang akan terjadi padanya hari itu jika dia menyelesaikan misi itu sendirian. Lalu dia juga teringat pada Jisoo yang telah banyak membantunya. Mungkin jurnalis itu tidak semuanya buruk, begitu pikirnya. Sampai dia berkedip beberapa kali saat melihat di luar kaca ada sosok wanita yang sedang berjalan ke arah mobil yang menepi. Itu Jisoo dan Jinyoung. Mereka baru saja masuk ke dalam mobil yang berada di arah jalan berlawanan. Chanyeol melihat ke arah gedung yang dilewatinya di arah yang berlawanan itu.

"Itu kantor jurnalis, kan?" Chanyeol menunjuk ke arah bangunan yang sudah terlewat.

"Uh? Sudah terlewat. Aku tidak bisa melihat ke belakang." Yoona fokus mengemudikan mobilnya.

The ManipulatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang