The Manipulator

MISSION 9 - The Question Mark

Misi rahasia kali ini penuh dengan teka-teki. Bahkan setelah tabel skenario tersusun dengan rapi, Jinyoung masih belum mendengar kabar apapun tentang Yerim. Bisa dikatakan, hanya kabar baik dan itu bagus. Menjadi agen rahasia seperti ini, Jinyoung merasa dirinya seperti orang yang selalu menunggu kejadian buruk menimpa pada orang-orang yang harus dia awasi. Ini bukan pekerjaan yang menyenangkan, walau otaknya terus bekerja lebih banyak dari sebelumnya. Jika semuanya baik-baik saja seperti saat ini, dia seharusnya merasa lega.

Jihoon pergi menemui Yerim karena rasa penasaran yang menyelimuti pikirannya. Secara tidak langsung, Jihoon melaksanakan tugas dari Jinyoung, tanpa dia sadari. Saat itulah, Jihoon menceritakan segala informasi yang dia dapatkan dari Yerim. Informasi yang menarik perhatian Jinyoung adalah tentang kalungnya yang hilang. Sepertinya ada yang salah dengan informasi ini. Jinyoung segera memeriksa kembali rekaman berita tentang Yerim di TV dan menemukan kalung itu masih melingkar di lehernya. Apa kalung itu yang harus dia cari sekarang dalam misi ini? Lalu apa hubungannya dengan pengawal pribadinya? Apa pengawal itu yang mencurinya?

Bukan sekedar tentang kalung yang hilang, Yerim ketakutan karena beberapa hal lain. Dia tidak bisa tidur dengan tenang karena seperti ada orang yang selalu mengawasinya. Lalu saat bepergian, Yerim tidak berani untuk memakan makanan apapun sebelum pengawalnya yang mencicipi terlebih dahulu. Dia tampak ketakutan dengan pikirannya sendiri. Seperti ada orang yang ingin mencelakai dirinya. Jinyoung tidak bisa melihat langsung apa saja yang terjadi di sekitar Yerim akhir-kahir ini. Tapi dia harus menyelesaikan misi rahasia ini sebelum hal buruk terjadi.

"Kenapa anda tampak lelah sekali, Pak?" Tanya Jihoon di tengah pelajaran.

"Lelah? Hmm... Kalau begitu kelasnya sampai di sini. Kalian boleh pulang lebih awal." Jawab Jinyoung sambil memijat-mijat dahinya.

Mengawasi orang yang jauh dari jangkauan matanya itu tidak mudah bagi Jinyoung. Apalagi tidak ada petunjuk yang jelas tentang misi ini. Otaknya terus berpikir dan berpikir sampai menguras tenaganya. Dia tidak bergerak seperti biasa, terlalu lama berpikir tanpa tindakan apapun. Belum lagi dia harus menjalankan misi ini sendirian secara diam-diam. Agen rahasia yang lain tidak menunjukkan pergerakan apapun seperti biasanya, sehingga Jinyoung tidak dapat merangkai puzzle yang masih berantakan ini. Satu-satunya cara gila yang dia pikirkan adalah mengikuti Yerim kemanapun dia pergi seperti seorang stalker.

"Tapi ini lebih seperti seorang penjahat yang sedang mengawasinya." Jinyoung memegang alat kejut listrik yang membuatnya tampak menyeramkan.

Sebenarnya agen rahasia lain sedang bergerak perlahan. Chanyeol berhasil menyusup ke dalam barisan pengawal Yerim. Tinggi badannya yang sama, membuat pengawal lainnya tidak ada yang curiga. Lagi pula mereka tidak ada yang berbicara sama sekali, hanya diam seperti robot yang mengikuti Yerim kemanapun. Chanyeol yakin jika pengawal-pengawal ini tidak saling mengenal, terlihat dari betapa dinginnya raut wajah mereka. Lalu di sisi lain, Chanyeol sangat menyayangkan dengan sistem keamanan Yerim yang sangat lemah ini. Bagaimana kalau Chanyeol itu orang jahat? Yerim akan dengan mudah diintai oleh orang jahat.

Benar, itu adalah petunjuk penting yang menjadi langkah awal dari penyelesaian misi ini. Chanyeol dengan mudah menyusup, itu artinya kemungkinan ada penyusup di antara para pengawal itu. Selain dirinya tentu saja, atau mungkin dirinya lah penyusup itu. Misi ini terlihat seperti jebakan bagi Chanyeol. Jika sampai ketahuan, Chanyeol mungkin akan dituduh sebagai penjahat yang menyusup sedangkan penjahat aslinya akan pergi. Tapi kejahatan apa yang dilakukan oleh pengawal-pengawal itu? Sampai saat ini Chanyeol merasa semuanya baik-baik saja.

"Pengawal, tolong kamu cicipi dulu makananku." Yerim menuangkan satu sendok penuh sup ke dalam mangkuk kecil. Lalu dia memberikannya secara tiba-tiba pada Chanyeol.