MISSION 9 - The Deadlock

504 79 2
                                    

Suasana tegang di rumah Yerim berakhir setelah Jongdae pergi keluar untuk menenangkan diri. Jisoo berusaha untuk membuat Yerim tidak merasa ketakutan. Tubuh Yerim bergetar hebat karena baru pertama kalinya dia dibentak seperti itu oleh Jongdae. Tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka berdua. Kalung milik Jongdae yang berada di tangan Yerim kini sudah kembali ke pemiliknya. Sementara kalung Yerim entah di mana, tidak ada yang tahu. Lalu entah apa yang ingin ditunjukkan oleh pimpinan agen rahasia dalam misi ini.

Jisoo memperhatikan laki-laki yang mengenakan jas hitam dengan kacamata hitam itu. Sangat mencurigakan, bagaimana pun aura dari laki-laki itu tidak asing baginya. Suaranya yang berat dan sedikit serak, lalu gestur tubuhnya saat melindungi mereka tadi. Yerim sebelumnya mengatakan bahwa pengawal itu dikirimkan oleh Jackson, seharusnya pengawal itu menggunakan bahasa asing saat menahan Jongdae tadi. Jisoo sepertinya menemukan pengawal yang paling mencurigakan. Pengawal yang mencurigakan saat ini justru hanya Chanyeol, yang bertindak dan bersuara selama kejadian menegangkan tadi berlangsung.

"Apa kita bisa bicara di luar?" Tanya Jisoo pada Chanyeol.

Chanyeol hanya bisa menelan ludah saat Jisoo mulai menatap matanya, menembus kacamata hitam yang menutupi hampir setengah wajahnya itu. Penyamaran ini akan sia-sia, bahkan lebih parah lagi Chanyeol akan dikira sebagai penyusup. Walau kenyataannya memang Chanyeol telah menyusup, tapi dia menyusup untuk mencari seorang penyusup. Benar-benar misi yang membingungkan dan membuat Chanyeol terpojok saat ini. Lalu suara nada dering menyelamatkan Chanyeol yang nyaris saja ditarik pergi keluar saat tangan Jisoo mulai menyentuh lengannya.

"Iya? Sekarang? Tapi aku sedang mengurus kucingmu, kan? Tapi... baiklah." Jisoo menatap ponselnya dengan wajah kesal. Panggilan dari Seulgi itu menyelamtkan Chanyeol di waktu yang sangat tepat. Tanpa berkata apapun, Jisoo segera pergi berlari dengan cepat keluar, meninggalkan rumah itu.

"Aku akan kembali ke kamarku. Kalian tidak perlu mengikutiku." Yerim pergi ke lantai atas dengan langkah kaki pelan.

Dengan langkah pelan, Chanyeol pun mundur beberapa langkah menghindari perhatian dari para pengawal yang sedang memperhatikan Yerim. Dia segera pergi menyelinap keluar melalui pintu belakang. Tidak ada alasan lagi untuk tetap berada di rumah itu. Keadaan saat ini akan sangat membahayakan dirinya. Apalagi jika Jisoo nanti kembali ke rumah itu dan menemukan bahwa Chanyeol sedang menyamar sebagai seorang pengawal di sana. Misi rahasinya akan gagal dan justru menjadi bumerang baginya. Saat berhasil mengendap-endap pergi keluar, Chanyeol menemukan Jongdae yang sedang bersender di pintu gerbang.

"Katakan padaku, apa yang sedang kamu lakukan di rumah ini?" Tanya Jongdae dengan lirikan mata yang tajam pada Chanyeol.

"Aku memang baru bertemu denganmu beberapa kali, tapi aku mengenalimu. Park Chanyeol." Lanjut Jongdae yang membuat Chanyeol tidak bisa mengedipkan matanya.

"Bisa kita bicara di luar saja?" Tanya Chanyeol gugup.

"Tentu saja. Aku tidak ingin merusak apa yang sedang kamu rencanakan, walau aku tidak tahu apa rencanamu." Jawab Jongdae dengan senyuman santai.

Jongdae memegang setirnya lalu menancap gas dengan kencang. Chanyeol duduk di sebelahnya dengan penuh rasa gugup. Penyamarannya jelas terbongkar, tidak ada jalan keluar. Dia harus memikirkan berbagai alasan untuk menutupi identitas aslinya sebagai agen rahasia dan juga misi rahasianya. Jongdae tampak sangat tenang, jauh lebih tenang dari keadaan sebelumnya. Sepertinya dia sedang memikirkan banyak hal dengan hati-hati. Suasana di dalam mobil pun hening sepanjang jalan. Jongdae membawa Chanyeol ke sebuah bukit yang penuh dengan ketenangan.

"Aku sangat marah tadi. Tapi saat aku melihat kamu ada di sana, sepertinya ada sesuatu yang terjadi." Kata Jongdae yang tengah menyender di dekat pintu mobilnya.

The ManipulatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang