MISSION 9 - The Consequence

508 67 1
                                    

Berita tentang kunjungan Yerim pada acara peresmian sebuah perusahaan menarik perhatian para agen rahasia. Dengan jantung yang berdebar kencang, Chanyeol mengendap-endap pergi mencari taxi. Dia tidak mengendarai mobilnya karena akan menjadi sorotan orang-orang dan media saat dirinya sedang hiatus dari kegiatan modelnya sekarang. Berdasarkan informasi dari Jackson, Yerim akan mengikuti acara jamuan makan pada malam harinya bersama pemilik perusahaan itu. Tampaknya tidak ada hal yang aneh dari pertemuan itu.

Sopir taxi tampak beberapa kali melihat ke arah spion, seperti ingin berbicara dengan Chanyeol. Tapi sopir itu tidak boleh berbicara dengan penumpangnya selama berada di dalam taxi. Lalu Chanyeol pun menjadi gugup karena mungkin saja sopir itu mengenali dirinya. Padahal dia sudah memakai kacamata hitam, rambut palsu yang tampak nyata, dan goresan kumis palsu. Walau sudah tertutupi seperti itu, aura dan bahasa tubuh Chanyeol yang khas ternyata sulit untuk disembunyikan. Karena itu Chanyeol segera turun di sebuah pertigaan yang jarakanya masih cukup jauh dengan lokasi Yerim.

"Kenapa anda memperhatikan saya dari tadi?" Tanya Chanyeol sebelum melangkahkan kakinya keluar dari taxi.

"Ah maaf. Wajah anda sangat tampan, saya kira anda seorang aktor." Jawab sopir itu dengan terbata-bata.

"Aktor? Mungkin saya akan menjadi aktor nanti. Boleh juga." Chanyeol tersenyum senang mendengar pujian dari sopir itu.

"Terima kasih!" Lanjut Chanyeol melambaikan tangannya saat taxi itu mulai pergi.

Benar juga, seorang aktor yang pandai memainkan berbagai peran. Chanyeol saat ini sedang memainkan perannya sebagai agen rahasia yang sedang melakukan penyamaran. Dengan sangat berhati-hati, Chanyeol berlari menelusuri jalan kecil menuju perusahaan tempat Yerim berkunjung. Walau jarakanya tinggal beberapa meter lagi, Chanyeol dapat melihat kerumunan wartawan di sekitar lokasi. Kesempatan yang sangat bagus untuk menyusup dalam keramaian. Chanyeol memperhatikan beberapa pengawal yang menjaga di sekitar wartawan. Pakaian jas hitam, kacamata hitam, serta alat pendengaran yang terpasang di telinga mereka, membuat Chanyeol tersenyum senang.

"Ini keren sekali! Benar-benar seperti seorang agen rahasia sungguhan." Gumam Chanyeol pelan.

Saat Chanyeol perlahan mulai menyelinap, dia segera membalikkan badannya. Hampir saja Chanyeol menabrak seorang wanita berambut panjang yang membuat jantungnya berdebar-debar. Jisoo, dia sedang meliput di dalam kerumunan itu. Chanyeol belum siap untuk bertemu dengan Jisoo di tempat seperti ini. Mungkin Jisoo akan dengan mudah mengenali dan membongkar penyamarannya. Karena itu, Chanyeol pergi ke arah lain menjauhi Jisoo dan timnya. Tidak mudah untuk menyusup dan mengawasi pengawal yang sedang berjaga karena ada pagar pembatas dan mungkin langkahnya akan tertangkap oleh kamera wartawan.

"Itu dia! Itu Kim Yerim!"

Riuh suara wartawan dan juga flashlight dari kamera membuat kepala Chanyeol terasa pusing. Dia lalu memilih untuk menghindar dari kerumunan da kembali bersembunyi di tempat yang sepi. Beberapa kali tubuhnya terdorong karena melawan arus, tapi Chanyeol berhasil tidak melukai dirinya sedikit pun. Rencananya kali ini sepertinya tidak akan berhasil. Chanyeol harus menunggu waktu yang tepat untuk masuk ke dalam barisan pengawal. Matanya pun sulit menangkap gerak-gerik pengawal yang saat ini sedang berjaga di sekitar Yerim.

Jisoo menyelinap ke depan barisan untuk mewawancarai Yerim. Sementara tangannya menyodorkan mic, mata Jisoo memutar ke arah para pengawal Yerim. Ekspresi dari para pengawal itu tampak sama karena tertutupi kacamata hitam. Belum lagi tidak ada satupun pengawal yang membuka mulutnya. Tampaknya tidak ada hal yang mencurigakan. Mereka hanya berdiri di sekitar Yerim, seperti patung atau pilar yang kokoh. Yerim pun tampak tersenyum cerita, tidak ada raut cemas di wajahnya. Semuanya tampak wajar dan biasa saja.

The ManipulatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang