prolove ~ 1 ~ my problem

7.7K 195 6
                                    

Seluruh penghuni koridor, kini tengah menatap sinis kearah siswi yang sedang berjalan di koridor tersebut. Mereka tak menyukai siswi itu bukan tanpa alasan, ada suatu kejadian yang membuat siswi itu tak disukai seluruh penghuni sekolah. Sebenarnya siswi itu sudah jengah karena dimusuhi dengan murid ditempatnya bersekolah itu.

Siswi itu hanya bersikap seolah tak ada orang di sekitarnya, Meskipun ia mendengar bisikan orang yang buruk tentangnya. Tiba tiba ada yang dengan sengaja menabrak bahunya dengan kencang yang membuatnya seketika emosi.

"Eh lo jalan pake mata gak si? Jalanan tuh lebar ya! Kenapa lo masih nabrakin gue? Mau lo apa si?"

"Bisa diem gak? Inget ya lo bukan siapa siapa lagi disini! Bukan most wanted yang sok suci lagi, tapi lo emang udh dicap MENJIJIKAN!! BITCH!!"

Mendengar itu siswi pemilik nama Zahra Alexa Anandita itu pun mengerling kesal. "Tu mulut disekolahin gak?!! Ngomong asal ceplos!! Mulut lo sama kelakuan lo tuh yang menjijikan dan bitch!!"

"Eh zahra lo inget ya, semua orang disini udah tau kejahatan lo! Lo gak akan bisa ngelak! Semua benci sama lo!! Sekarang siapa yang mau bela lo hah?? Nadine??"

"Lo gak usah bawa bawa nadine ya!! Lo kalo benci sama gue ya jangan ngehasut semua orang biar benci sama gua juga dong!! Gak punya nyali tapi cuma manfaatin keadaan! Loser tau gak?!!" Zahra pun menghentakan kakinya lalu berjalan melewati siswi itu sambil menabrak bahu siswi itu.

"Apa lo liat liat?!!" Ucapnya pada orang yg menatapnya sinis.

Zahra menghela nafasnya pelan saat ia berada di depan kelas XII - 1 yang sekarang menjadi kelasnya sampai setahun kedepan. Di pegangnya kenop pintu kelasnya lalu perlahan ia putar sambil mencoba meredakan rasa nervous nya pada kelas barunya.

Ia pun memasuki kelas itu dan benar saja ia kini di perhatikan seluruh teman teman barunya seperti layaknya tontonan, mereka menatap zahra sinis. Mereka tak tahu apa yang terjadi sebenarnya namun mereka sudah terlanjur termakan gosipan dari siswi yang paling benci terhadap zahra--diandra.

Entahlah apakah yang terjadi selanjutnya, ia pun memilih untuk duduk di bangku paling belakang supaya lebih mudah untuk menyendiri. "Hai zah, are you okay?"anna datang menepuk pundak zahra karena sedari tadi zahra melamun.

Zahra tersenyum."i'm fine, na."

"Zah, inget disini lo gak sendiri. Ada gue, azka, dan keluarga lo yang selalu dukung lo, terutama kak adri yang notabene nya kakak lo sendiri."ucap anna seakan mengerti apa yang difikirkan zahra.

"Tapi semua terlanjur benci gue, na.."ucap zahra sedih.

"Lo harus sabar dan kuat ya zah, yang pasti kapan pun lo butuh gue, gue akan selalu ada buat lo, i'm promise.."anna menatap zahra yakin.

Anna tau yang dirasakan zahra bukanlah perkara mudah, rasanya dibenci, jadi bahan omongan, semua itu sulit dijalani. Tapi anna tau kalau zahra bukanlah orang yang lemah dan zahra tak akan menyerah begitu saja dengan keadaan semua orang memfitnahnya. Suatu saat nanti zahra akan membuktikannya, dan anna yakin itu.

"Gue tau na, lo itu sahabat gue.. sahabat terbaik gue.." ucap zahra sambil memeluk erat anna.

"Duh zahra lepasin gue gak bisa nafas.." setelah zahra melepaskan pelukannya pun anna langsung bisa bernafas lega."hah.. nyesek gila.."

"Maaf..hehe.."

Bel tanda masuk pun berbunyi membuat para siswa siswi sma cakrawala pun berhamburan masuk kedalam kelas dan duduk ditempat duduk masing masing.

"Yaudah gih na duduk, udah masuk.."

"Iya.." anna pun kembali ke tempat duduknya.

🌹🌹🌹

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang