prolove ~ 19 ~ Finally i'm free

899 70 0
                                    

Selamat membaca...
__________________________________________________

Seminggu semenjak alvin menyatakan rasa sukanya, zahra masih menggantungkan alvin dan belum menjawab apapun. Untungnya alvin masih mempunyai kesabaran untuk menunggu zahra, meskipun masih banyak wanita yang akan mengantri jadi kekasih alvin.

"Lo jadi do?"tanya alvin pada aldo yang sedang menyiapkan diri untuk sesuatu.

Kini alvin, aldo, dan azka sedang berada di aula. Setelah hal yang telah mereka lalui, mereka pun memulai pertemanan bahkan dalam masalah percintaan mereka pun ikut andil saling mendukung. Sebenarnya hari ini aldo ingin memperjelas masalah zahra selama ini, mengumumkan dan menjelaskan kepada semua orang atas kejadian sebenarnya. Supaya mereka semua pun tak ada beban lagi.

"Lo yakin semua nya bakal berjalan lancar?" Tanya azka yang masih khawatir sedari tadi.

Aldo mengangguk mantap. "Pasti, insya Allah semuanya bakal berjalan baik.. semoga kesalah fahaman ini akan segera berakhir."harapnya.

Alvin dan azka hanya mengangguk angguk.

"Sekarang aja kali do ngumumin nya, lo umumin dulu di speaker sekolah."usul alvin.

Aldo mengangguk lalu pergi ke tempat pengumuman yang berada diruang guru. Setelah terdengar pengumuman bahwa seluruh murid angkatan kelas XII dikumpulkan di aula. Hanya 1 angkatan saja, karena yang mengetahuinya hanya 1 angkatan. Dan adik kelas sebenarnya hanya mendengar saja dari kakak kelas nya, dan sebagian besar tak ada yang peduli, namun angkatan kelas XII semuanya mengucilkan zahra, pengecualian teman teman dekatnya.

Setelah semuanya berkumpul termasuk zahra dan anna, setelah beberapa menit mereka hanya berbisik bisik dan beberapa masih mengobrol dan bercanda. Saat sudah ada aldo dipanggung aula, segera saja tatapan semua orang tertuju pada aldo dan merapat kearah panggung untuk mendengarkan.

"Zahra sini.."anna menarik lengan zahra dan mengajaknya ke sisi panggung dan disana sudah ada alvin dan azka.

"Guys, disini gue pengen jelasin sesuatu ke kalian." Aldo memberi jeda atas kalimatnya untuk sekadar menarik napas. "Orang selama ini kalian benci sebenarnya gak melakukan apapun seperti yang kalian tuduh, karena apa? Gue disini juga masuk masalah ke salah fahaman itu. Gue mau jelasin supaya kalian juga gak nambah dosa, nuduh orang yang engga engga, padahal kalian gak tau kejadian sebenarnya."

Semua orang yang berada di aula terkecuali zahra dan teman temannya, mengerutkan dahi. Zahra didorong naik ke atas panggung aula dan menjadi pusat perhatian. Banyak yang menyorakinya untuk turun.

"Sekarang gue tanya, apa yang bikin kalian gak suka sama zahra? Ada yang mau ngomong?" Tanya aldo. Dan ada satu orang yang mengacungkan tangan.

"Pho kayak dia gak pantes sekolah disini, Ah pokoknya gue benci ama dia! Gara gara dia egois, sahabatnya sendiri jadi pergi karna dia! Karena keegoisan dia, dan gue gak mau itu terulang lagi, jadi lebih baik dia dikucilkan sekalian biar gak punya temen dan gak ada yang bernasib sama seperti nadine!" Ucap salah seorang siswi.

"Ada lagi yang mau bicara?"

"Aldo!!" Tiba tiba ada yang memekik nama aldo dan itu ternyata diandra. Diandra berjalan mendekati panggung. "Masalah ini cuma 1 penyebabnya! Si bitch itu yang bikin sepupu gue meninggal!!"

"Iya tuh bener!!" Sahut semua orang yang berada di aula. Zahra menunduk lalu ia hanya bisa mencengkram roknya, ia tak dapat melakukan apa pun saat ini.

"Diam!!!" Teriak aldo. Semua pun terdiam. "Sekarang gue tanya, kalian liat kejadiannya langsung gak?"

Mereka semua saling menengok dan berbisik, tiba tiba mereka pun jadi bingung dan hanya menunduk.

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang