prolove ~ 30 ~ Change

793 65 2
                                    

Selamat membaca...😊😊
_________________________________________________

Semua orang yang ada dikoridor tercengang menatap gadis berambut sebahu itu. Dan yang ditatap hanya tersenyum ramah pada semua orang. Bagaimana mereka semua tak tercengang dan menganga? Zahra, gadis yang biasanya berpenampilan tomboy sekarang lebih feminin dengan rambut yang digerai dan pita kecil disisi kiri rambutnya.

Sebenarnya ia pernah berpenampilan seperti ini, tapi tidak di sekolahnya. Biasanya ia hanya akan menguncir rambutnya walau terkadang digerai, tapi tidak pernah se feminin kini terlebih cara jalannya.

"Assalamualaikum.."

Semua orang dikelasnya menganga ketika melihat ia masuk kekelas dengan penampilan beda. Ia dengan santai berjalan menuju tempat duduknya.

"Zahra ini elo? Lo amnesia atau gimana sih?" Tanya rayn yang menghampiri zahra sambil menatapnya dari atas sampai bawah membuat zahra tertawa kecil.

"Iya, emangnya kenapa? Gak pantes ya?" Ia menatap tubuhnya sendiri.

Rayn menggeleng takjub akan perubahan zahra. "Engga zah, lo justru jauh lebih cantik kayak gini.. kenapa gak dari dulu sih? Kan kalo lo gini gue bisa aja naksir.. hehe.."

"Eh tapi sayangnya rayn, udah ada yang punya.."jawab zahra diikuti kekehannya.

"Iya deh iya.. tapi gue heran kok lo bisa berubah gini? Karena apa?" Tanya rayn penasaran.

"Ada deh.."

"Assalamualaikum manurios datang!!" alvin datang dengan kerusuhannya membuat semuanya riuh menyoraki alvin yang ke PD an itu dan ada juga yang pura pura mual mendengarnya. Manurios darimana nya?

Yah, memang akhir akhir ini setiap pagi alvin sering mengunjungi kelas zahra. Dan tiap pagi dia memang gak waras, tapi siangan sedikit mulai waras dia. Aneh memang.

Alvin menghampiri nina yang sedang asik membaca novel dan bukunya diambil lalu ditaruh ke meja lain. "Thank you for watching.."

"Orang gila! Belajar bahasa inggris dulu sono lo! Pagi pagi udah gak waras aja! Anak mana lo kesini sini?!"

"Anaknya papa hamish daud sama mama raisa.." jawab alvin dengan wajah tablo nya.

Nina mengambil bukunya yang tadi dipindahkan untuk memukul kepala alvin. "Bangun lo! Mandi! Udah tau hamish daud sama raisa belum punya anak! Dasar dodol!!"

"Yee biarin.. sirik aja lo!"

"Ngapain gue sirik sama orang yang gesreknya pagi pagi doang? Kurang aqua nih anak! Giliran siang baru sembuh.."

"Sstt.. gak boleh sebut merk!"

"Sabodo teuing"

Zahra tertawa melihat alvin yang beradu mulut dengan nina si anak terajin dikelasnya. Dan alvin tersenyum melihat tawa zahra lalu menghampirinya.

"Alhamdulillah, pacar gue tawa karena gue."

Zahra menyernyit. "Ya itu karena lo nya gila!"

"Biarin yang penting lucu terus bisa bikin lo ketawa.." sesaat alvin baru menyadari perubahan zahra. "Wait.. lo sehat zah?"

"Ya, seperti apa yang lo liat.."

"Gue gak nyangka kalo lo ngelakuin apa yang gue pengen.."

"Yang gue pengen, lo udah lakuin. Sekarang giliran gue, gue juga pengen lakuin apa yang lo pengen."jawab zahra.

"Oh jadi ini karena alvin, pantesan."kata rayn sambil mengangguk anggukan kepalanya.

"Kenapa? Awas ya lo deket deket ama cewek gue!" Tegas alvin pada rayn.

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang