Selamat membaca..
__________________________________________________Setelah insiden sedih sedihan kemarin, zahra dan alvin semakin dekat. Dan bahkan kemana mana selalu bersama, hingga banyak yang menyangka bahwa mereka sudah menjadi sepasang kekasih.
Hari ini alvin sudah merencanakan untuk mempertemukan anna dan zahra untuk menyelesaikan masalah mereka, tapi mereka akan membicarakannya bersama sama. Dan setelah bel istirahat berbunnyi, mereka segera pergi ke arah rooftop untuk berbincang.
"Duduk aja yuk.."ajak alvin.
Kini alvin dan azka pun sudah tidak saling dingin. Karena azka sudah berusaha merelakan zahra untuk alvin, karena ia tahu bahagia zahra hanya dengan alvin. Dia sadar jika ia hanya bisa menjadi seorang sahabat untuk bisa selalu bersama zahra.
Ketika mereka semua duduk. Suasana masih hening, namun alvin membiarkannya karena ia tahu kalau anna butuh waktu untuk berbicara langsung disuasana canggung ini.
"Apa kabar zah?"
"Baik.."jawab zahra canggung.
"Gue pengen cairin kecanggungan ini. Gue mau minta maaf sama lo, mungkin disini gue yang egois. Gue sadar itu.. gue ingin kita masih bisa sahabatan lagi kayak dulu, dan gue gak bisa biarin lo jalanin semuanya sendiri.." ujar anna.
Zahra menoleh pada anna yang berada dihadapannya. "Gue juga minta maaf, seharusnya gue selalu ada buat lo karena gue sahabat lo. Bahkan gue gak tau kalau lo suka..--"
"Sstt!" Isyarat anna untuk zahra tak melanjutkan kalimatnya. Karena hingga saat ini azka tak mengetahui bahwa anna menyukainya, karena pesan suara yang sudah sampai di ponselnya segera dihapus oleh anna waktu itu.
Zahra tersenyum. "Dan gue juga pengen kita kayak dulu lagi.."
Anna langsung menghambur memeluk zahra. Matanya sudah membendung air mata, entah bahagia atau sedih. "Maafin gue pernah munafik sama lo.." "tapi gue seneng, sekarang kita bisa kayak dulu lagi."
Zahra membalas pelukannya. "Maafin gue juga ya na, gue harap kejadian ini gak akan terulang lagi.. gue kangen banget sama lo na.."
"Sama zah.. gue kangen lo yang cerewet saat gue belum makan."
Zahra melepaskan pelukannya dan tersenyum bahagia menghapus air matanya harunya. Dan senyum jahilnya pun tercipta. "Lo ga mau gue bilang aja ke orangnya?"
Anna menoyor kepala zahra. "Nanti aja, kalau udah waktunya."
Azka dan alvin hanya tersenyum simpul melihat anna dan zahra yang sudah berbaikan. Setidaknya mereka bisa mencari tahu tentang orang yang ada dibalik raka bersama sama, zahra sudah meminta persetujuan aldo untuk mengatakan pada alvin. Dan aldo memperbolehkannya, sedangkan alvin kini sudah mengetahuinya. Mereka tinggal memberitahu anna dan azka saja.
"Ka, mending kita balik yuk? Kita gak dianggap nih kayak nyamuk aja.."sindir alvin.
Azka tertawa kecil. "Yuk..."
Mereka berdua pura pura berdiri dan ingin pergi. "Ah elah, ngancurin suasana aja kalian!" Ujar zahra.
"Tau nih! Azka gimana sih!!" Alvin mendorong bahu azka dan menyalahkannya.
"Loh kok gue?"
Alvin tertawa pelan. "Pindah tempat yuk, kantin aja gue laper.." ujarnya seraya mengelus elus perutnya yang sudah berdemo sedari tadi.
Mereka semua mengangguk lalu melenggang pergi dari rooftop.
🌹🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem's love ✔
Novela Juvenil[SELESAI] Highest rank! #48 in problem 13/03/20 #58 in complicated 20/12/19 #555 in fiction 13/03/20 #162 in bad 13/03/20 #676 in happy 20/12/19 #671 in teenlit 20/12/19 #609 in indonesia membaca 20/12/20 #91 in completed 15/03/20 #969 in percintaan...