Enjoy to read this story..
_________________________________________________"Itu pipi lo ngapa?"
Anna menunjuk ke pipi diandra yang terlihat bengkak dan membiru. Diandra meringis kala pipinya ditekan anna dan langsung reflek memukul tangan anna.
"Sakit bego!" Diandra mengelus pelan pipinya yang memar. "Tanya ama zahra sono."
Zahra langsung menoleh tak terima. "Apaan nih?! Enak aja gue yang disalahin! Minta tanggung jawab sono ama abang gue!"
"Waduh, bahagia, diandra abis diapain sama bang adri sampe minta tanggung jawab?" Tanya azka yang mendadak antusias dengan pembicaraan mereka.
Anna menoyor kepala azka. "Mesum banget sih lo!! Ihh! Perlu ya gue sapu otak lo biar gak ngeres?!"
"Ahaha.. boleh tuh.."
Anna memukul azka. "Ih! Lama lama gue cabut beneran otak lo dari kepala lo! Percuma lo pasang doang tapi gak dipake!"
"Ih, kalo gak gue pake, kok gue bisa jadi tamvan dan menyenangkan? Seharusnya kan jadi gembel.."
"Sejak kapan sih lo jadi alay gini ih najis! Emang kayaknya lo lebih pantes jadi gembel, kalau perlu jadi orang gila yang suka gak pake baju dipinggir jalan.. ahaha.."
"Jangan dong, kalo gue jadi orang gila, nanti gue langsung jadi orang gila tertampan dan jadi trending topik, nanti malah banyak yang suka, nanti lo cemburu.."
"Biarin aja banyak yang suka, paling orang suka sama lo itu orang gak waras semua.. hahaha.."
Diandra yang mulai gerah akan adu mulut antara anna dan azka pun menatap mereka kesal lalu memukul meja kantin. "Kalian tuh apaan sih? Malah berantem. Lagi ngomongin pipi gue kok malah jadi ngomongin orang gila sih?! Lama lama gue nih yang gak waras karena kalian!!"
"Biarin aja, biar nanti bang adri buat gue dra, hehe.." ujar anna yang langsung disambut jeweran oleh azka.
"Ngomong apa barusan?!" Tanya azka.
"Ehehe.." anna menyengir dan azka melepaskan jewerannya lalu mengacak rambut anna hingga berantakan.
"Eh! Lo pada gak peduli banget sih ama zahra! Itu dia lagi sedih, lo pada malahan ketawa ketiwi!" Dimarahi diandra, anna dan azka langsung diam dan beralih menatap zahra. "Zah, jangan dipikirin lagi ya? Biarin aja alvin sama yasmine. Kalau dia jodoh lo, pasti dia kembali buat lo, tapi kalau engga ya.. Allah udah siapin yang terbaik kok buat lo, tenang aja."
"Engga dra, gue ngerasa munafik aja. Gue bilang gue udah rela tapi nyatanya gue tersiksa. Gue bilang gak cinta, tapi nyatanya sayang gue ke dia masih ada. Gue bilang gue mau putus, padahal nyatanya gue masih butuh dia." Ujar zahra.
"Jangan nangis lagi ya? Air mata lo sayang kalau di buang buang gitu cuma buat orang kayak alvin. Dia gak pantes dapetin itu.." diandra menepuk bahu zahra dan zahra menoleh sejenak lalu kembali melempar pandangan ke arah lain.
Tak sengaja zahra melihat ada alvin dan yasmine yang sedang berjalan berdua sedangkan yasmine sedang menyodorkan es krim pada alvin. Zahra masih terus memperhatikan karena ia tau jika yang diberikan yasmine itu es krim stroberi dan alvin sangat tak suka.
Apa demi yasmine, alvin akan memakannya? Alvin tak sengaja menoleh pada zahra yang memperhatikan mereka. Anggap saja zahra tercyduk. Tapi bukannya mengalihkan pandangan, tapi zahra dengan terang terangan memperhatikan mereka.
Dan,
Alvin memakannya.
Dengan tatapan yang masih mengarah pada zahra, alvin memakan es krim pemberian yasmine. Rasanya mata zahra sudah memanas dan hendak keluar air matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/125490131-288-k77752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem's love ✔
Roman pour Adolescents[SELESAI] Highest rank! #48 in problem 13/03/20 #58 in complicated 20/12/19 #555 in fiction 13/03/20 #162 in bad 13/03/20 #676 in happy 20/12/19 #671 in teenlit 20/12/19 #609 in indonesia membaca 20/12/20 #91 in completed 15/03/20 #969 in percintaan...