prolove ~ 33 ~ Do you love with him?

680 67 0
                                    

Selamat membaca...😊😊
_________________________________________________

Pagi ini zahra merasa malas berangkat sekolah hingga ia pun menyengaja untuk datang telat ke sekolah. Setelah lelah menangis semalaman karena rasa dilemanya untuk memilih siapa diantara alvin dan yasmine. Bahkan matanya itu sudah seperti mata panda.

Saat melihat gerbang itu tertutup rapi disekolahnya, ia berteriak senang dalam hatinya.

"Telat lagi neng?" Tanya pak kumis.

Zahra mengangguk lalu memasuki gerbang sekolah yang sudah dibuka oleh pak kumis. "Sengaja pak, pelajaran bu noer doang."

"Kata pak galang, yang telat disuruh mencabuti rumput liar di lapangan outdoor sekolah." Ucap pak kumis.

Zahra mengangguk menuruti ucapan pak kumis lalu berjalan gontai menuju lapangan sekolah. Sesampainya ia langsung menepuk dahinya karena ia baru tersadar kalau hari ini, hari yang sama saat ia dihukum karena telat. Dan itu berarti jam pertama itu jam pelajaran olahraga dikelas alvin.

Shit.

Ia masa bodoh saja, ia tetap menjalani hukuman. Terasa kurang kerjaan memang, karena mukanya sama sekali tak ada raut marah dan kesal. Hingga akhirnya ia harus menjadi pusat perhatian saat semua murid di kelas alvin.

"Orang gabut emang.." celetuk salah satu teman kelas alvin dan zahra masih masa bodoh.

"Vin, cewek lo ngapain dah? Lo cuekin ya? Sampe gabut gitu.." dan ucapan itu membuat zahra langsung menoleh kesumber suara dan menatap orang itu tajam.

Lalu ia kembali fokus pada kerjaan barunya itu. Mencabuti rumput. Hingga saat rumput rumput itu berhasil dicabutnya, ia pun segera membuangnya ke dalam tempat sampah lalu segera berdiri dan ketika ia hendak pergi, namanya dipanggil dan itu membuatnya berhenti melangkah.

"Zahra!"

Alvin memanggilnya sambil terus melangkah dan berhenti tepat dibelakang zahra. Zahra tak menoleh sama sekali, ia ingin perlahan menjauhi alvin.

"Apa?" Tanya nya tanpa berbalik badan.

"Lo kenapa? Kok chat gue gak dibales? Telpon gue juga gak diangkat tadi malem.. lo marah sama gue?" Tanya alvin.

"Maaf, hp gue tadi malem gue silent, lagi belajar." Alibinya. Dan 3 detik kemudian ia kembali berjalan lalu dicegah oleh cekalan alvin.

"Lo marah sama gue?"

Zahra berbalik menatap alvin lalu menggeleng. "Engga. Lo gak ada salah kok sama gue.."

Alvin menyernyit bingung. "Terus lo kenapa gak bales chat gue?"

"Gue udah bilang kan? Tadi malem gue lagi belajar. Gue mau ke kelas, hukuman gue udah selesai.." ucap zahra lalu tangannya kembali dicekal alvin. "Apa lagi??"

"Lo beda zah. Salah gue apa? Lo sampe nyuekin gue gini.."

Zahra menghela napasnya lalu menatap alvin. "Jadi lo bener bener mau tau kenapa gue kayak gini?"

Alvin mengangguk kuat. "Iya.. gue mau ta-"

"Gue mau jauhin lo.."potong zahra cepat membuat alvin menatap zahra bingung.

"Kenapa? Apa karena yasmine lagi?"tanya alvin.

Zahra menatap ke arah lain. Matanya memanas jika mengingat ucapan icha kemarin, lagi lagi ia harus dihadapkan oleh dua pilihan.

Dia menggigit bibir bawahnya dan air matanya lolos begitu saja dan segera ia usap gusar pipinya. "Yasmine lebih butuh lo daripada gue.. lo semangat hidupnya.."

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang