Selamat membaca...
__________________________________________________Siang terik itu terasa begitu menyengat bagi zahra. Cahaya matahari langsung saja menyilaukan mata gadis itu ketika cahayanya menembus jendela kelasnya. Rasanya kepalanya begitu pusing hari ini, disaat orang lain tengah sibuk untuk pergi kelapangan guna menonton pertandingan basket, dan ia hanya duduk dikelas sendirian seraya menumpukan kedua tangannya lalu kepalanya dimiringkan diatas tumpuan tangannya.
Ia berusaha memejamkan matanya, penglihatannya terasa berkunang kunang. Namun ia tak bisa tidur dengan khusyuk, ia hanya bisa memejamkan mata tanpa tidur.
"Zah?"
Mendengar namanya dipanggil, ia menoleh lemah ke sumber suara. Ia tersenyum pada diandra yang sedang menatapnya khawatir.
"Lo pucet banget, lo sakit?"
Zahra menggeleng dan tersenyum. "Engga, pusing aja kok.." tiba tiba diandra meletakkan punggung tangannya pada kening zahra dan ia merasa begitu panas.
"Gue anter ke UKS ya?"
"Gak usah, gue gapapa.."
"Kan kalo lo di UKS mungkin bisa tidur di brangkar nya, disini gue yakin lo gak bisa tidur. Kepala lo pasti sakit.." tebakan diandra memang benar. "Ayo ke UKS, gue gak mau lo kenapa kenapa.. gue udah janji kan bakal jagain lo seperti gue jaga nadine dulu.."
Zahra tersenyum lalu mengangguk.
"Yaudah, yuk.."ajak diandra dan berupaya membangunkan tubuh zahra yang lemas sekali seperti tak ada tulang.
Mereka sampai di depan ruang UKS putri, melepas sepatu dan menaruh di rak, lalu memasuki ruangan tersebut. Zahra masih dibantu diandra, karena tubuhnya begitu lemas. Dan zahra pun merebahkan gubuhnya di atas brangkar UKS.
"Lo gak mau pulang aja? Gue ijinin ya?"
Zahra menggeleng. "Gue gak mau ketinggalan pelajaran. Nanti pas pertandingannya udah selesai gue ke kelas lagi aja."
"Lo yakin? Kuat?" Zahra mengangguk.
Seketika hening. Zahra memejamkan matanya, dan diandra memainkan ponselnya guna menghalau rasa bosan. Tiba tiba zahra membuka mata dan menoleh pada diandra yang berbaring dibrangkar sebelahnya.
"Dra,"
Diandra menoleh. "Iya? Lo mau apa?"
"Boleh minta tolong cariin obat gak? Kepala gue pusing banget."
Diandra mengangguk alu segera bangkit dari posisi tidurnya dan berjalan menuju lemari kaca tempat menyimpan obat obatan. Setelah mendapatkan obatnya, ia mengambil air pula dari dispenser dan memberikan itu pada zahra.
"Makasih dra.. lo mau gue repotin.." ucap zahra lalu menenggak obatnya dan meminum air dalam gelasnya sampai habis.
"Engga kok, gak repot sama sekali.."
"Makasih ya sekali lagi dra.."
"Iya.."
"Em, anna masih nontonin azka main basket ya?"
"Iya zah, dia gak mau sia siain kesempatan yang azka kasih."
"Oh.."
"Alvin gak sama lo?" Tanya diandra tiba tiba.
"Gak tau, dari tadi pagi dia gak nemuin gue. Biarin lah, mungkin dia lagi main basket." Zahra merasa masa bodoh saja pada alvin, nanti juga lebih siang sedikit alvin sudah muncul dihadapannya dengan cengiran jhas nya.
"Iya kali ya.." diandra kembali fokus seaat dengan ponselnya lalu kembali berbicara, "oh ya, gue mau tanya sesuatu deh zah.."
"Iya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem's love ✔
Teen Fiction[SELESAI] Highest rank! #48 in problem 13/03/20 #58 in complicated 20/12/19 #555 in fiction 13/03/20 #162 in bad 13/03/20 #676 in happy 20/12/19 #671 in teenlit 20/12/19 #609 in indonesia membaca 20/12/20 #91 in completed 15/03/20 #969 in percintaan...