prolove ~ 42 ~ Broke up

802 65 0
                                    

Keep enjoy to read it..

_________________________________________________

Dengan suara dentuman alat pendeteksi denyut jantung, zahra sampai saat ini masih menutup matanya. Sudah 3 hari zahra terkulai lemah di rumah sakit dengan keadaan koma dan sudah beberapa temannya yang menjenguk silih berganti.

"Bangun dong cantik,"

Aldo menaruh bunga yang baru di atas nakas dan mengganti bunga yang sudah mulai layu. Ia duduk dan bertopang dagu sambil menatap zahra penuh harap supaya ia bisa bangun.

"Andai aja yang lo cintai itu gue, bukan alvin.. gue pasti gak bakal nyiain lo gini, bahkan sampe lo koma gini zah." Aldo meraih tangan zahra dan menciuminya. "Andai saat sebelum kejadian itu gue udah sama lo, jadi pasti lo gak bakal sakit gini.."

Zahra masih tak bergeming. "Gue mencintai lo zah, tapi apa boleh buat, gue cuma bisa doain lo bahagia sama pilihan lo. Tapi nyatanya, dia malah nyakitin lo zah.."

"Izinin gue ganti posisi alvin dihati lo zah.."

Ceklek..

Aldo sontak menoleh dan menatap ke arah pintu lalu mendapati sosok alvin yang datang begitu saja sehingga aldo menatapnya sengit.

"Ngapain lo kesini?!" Ketus aldo, "gak cukup udah bikin dia kayak gini?"

Alvin menghela napasnya kasar lalu berjalan mendekati zahra. "Gue gak tau kalau semuanya bakal kayak gini, gue panik yasmine masuk rumah sakit lagi."

Aldo mendesis. "Panik ya?? Terus lo gak khawatir gitu ninggalin cewek lo sendiri?! Pikir dong! Apa jangan jangan lo masih ada rasa sama yasmine? Iya?!"

"Bukan gitu, do.."

"Apa?!" Alvin diam. "Gue tanya sekarang, berapa kali  lo udah ninggalin zahra demi yasmine?! Berapa kali?! Dan lo gak mikir perasaan zahra?! Iya?!!"

Dibentak begitu alvin hanya bisa diam dan meratapi kesalahannya dan melempar pandangannya ke arah zahra yang masih menutup matanya. Dan tiba tiba jari tangan zahra bergerak sedikit dan membuat alvin terkejut sehingga menghampiri zahra lalu menatapnya lekat.

"Zah? Gue tau lo denger.. bangun zah, gue minta maaf.." alvin baru saja menaruh punggung tangan zahra di pipinya, dan aldo langsung menariknya untuk kembali berdiri.

Aldo menatap sengit alvin. "Mau ngapai  lagi lo?! Udah cukup ya vin! Mending sekatang lo pergi!! Lo pergi dari sini!!"

"Tapi gu--"

"A-al-aldo.. j-jang-jangan..."

Aldo dan alvin langsung menoleh dan menghampiri zahra.

"Zah, lo gapapa kan? Apa yang lo rasain??" Aldo mengelus rambut zahra.

Zahra menggeleng lalu memejamkan matanya. "Pergi vin, gue gak mau liat lo disini."

"Tapi ra, gue cuma mau tau keadaan lo aja, maafin gue karena gak ngantar lo malam itu."

"Gue minta lo pulang! Gue gak mau liat muka lo lagi!!" Desis zahra.

"Lo juga sih, gue anter pulang malah gak mau. Dan sekarang lo mau nyalahin gue gitu?!" Alvin mulai kesal dan tak lagi sabar karena ia merasa tak salah.

Zahra menautkan alisnya. "Terus salah gue gitu?! Iya?!"

"Vin! Lo ini apa apaan sih?! Udah sana pulang! Zahra gak mau liat lo!! Lo ini gak punya kuping atau gimana sih?!" Kesal aldo sambil mendorong bahu alvin sedikit.

"Santai aja dong lo!!" Alvin membalas aldo dengan mendorong nya kembali. "Gue kan lagi ngomong sama zahra! Bukan lo!"

Aldo kembali mendorong alvin. "Anjir! ngajak ribut lo?!"

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang