prolove ~ 2 ~ pertemuan

3K 146 4
                                    

Zahra Alexa Anandita

Brukk..

Seseorang menabrak bahuku sehingga tumpukan buku yang kubawa semuanya terjatuh. Mungkin ini seperti yang di novel novel yang berakhir si cowok akan membantu membereskan buku yang berserakan. Namun, lelaki itu hanya menatapku datar.

"Lo kalo jalan pake mata dong!!"ucap lelaki itu dengan sewotnya. Padahal kan dia yang menabrakku! Tapi kok jadi dia yang marah marah?

"Dih lo yang nabrak juga! Malah nyalahin gue!! Bukannya minta maaf. Lagian ya, jalan tuh pake kaki bukan pake mata!!"

"Emang kaki lo gak ada matanya? Waduh kelainan dong, hh.."lelaki itu tertawa sinis.

"Lo tuh bego atau tolol sih? Kaki mana ada matanya!"protesku.

"Mata kaki bego maksud gue!!hadeuhh.."lelaki itu menepuk dahinya.

Aku mencoba mencari alasan."ah-eh, emang mata kaki bisa ngeliat?"akhirnya aku dapat alasan, lumayan masuk akal supaya aku tidak terlihat bego bego amat hehe..

"Iya juga ya? Ini yang bego siapa sih?"gumamnya. "Elo lah.."sahutku.

"Tapi kan tadi lo nanya emang kaki ada matanya? Ya gue jawab mata kaki lah.. auah ngomong sama lo bikin gue yang udah bego jadi tambah bego.." ucapnya lalu berlalu dari hadapanku. Dan aku menyadari satu hal,

"Woyy bukannya minta maaf lo!!"ternyata dia belum minta maaf, dasar..

1 lagi yang aku sadari,

Dia masih memakai tas sekolah..

"Emang aneh tu orang.. eh kayaknya baru liat dia deh, anak baru kali yak? Bodo ah.."gumamku.

Saat aku menatap ke bawah dan menyadari buku yang kubawa masih berserakan, huh semua ini karena cowok itu yang membuatku emosi. Aku pun merapihkan buku yang berserakan. "sampe lupa kan pengen ke perpus...ergh.."

***

Cklekk..

Aku pun memasuki ruangan sunyi yang disebut perpustakaan itu. Ku pegang lalu ku putar kenop pintu dan membuka pintu itu yang engselnya menimbulkan suara decitan kecil namun tak membuat para penghuni perpustakaan hilang konsentrasi karena nyatanya mereka masih fokus membaca buku masing masing.

Aku mulai mengelilingi deretan rak buku yang tersusun rapi dan aku pun menuju satu rwk berisikan novel. Ku ambil satu buku yang menurutku menarik lalu aku pun duduk dikursi dengan meja panjang khusus membaca.

Disini aku suka karena disini tak ada yang perduli terhadap kehadiranku dan tak mengurusi kehidupanku. Orang orang  yang berada di perpus ini tak akan mengganggu siapapun karena menurut mereka lebih baik sibuk membaca daripada menyibukan diri mengurusi kehidupan orang, mungkin..

Aku pun mulai membuka tiap lembaran buku bergenre horor yang sudah lumayan usang. Aku bukanlah remaja kebanyakan yang menyukai hal apapun yang berbau cinta, karena cinta hanya membutakan dan menambah masalah, menurutku..

"Boleh duduk disini?"

Aku hanya mengangguk sebagai jawabannya. Sedang asyiknya aku membaca tiba tiba kudengar suara gebrakan dari arah sampingku. Reflek aku segera menoleh dan menemukan manusia aneh yang sedang menyengir tanpa dosa. Buat apa dia kesini? Jangan jangan dia mau ngikutin aku?

"Elo!!"ucapku bersamaan dengan si cowok paling sok bener atau bisa dikatakan rese itu, yang lalu dihadiahi tatapan horor dari para penghuni perpustakaan.

"Lo ngikutin gue ya?"ucapku dengan nada selidik namun berbisik. Cowok itu melotot."PD banget lo!! Siapa juga yang mau ngikutin cewek aneh kayak lo! Kurang kerjaan!!"

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang